chapter 14

3.6K 204 7
                                    

halo halo,ketemu lagi kita.
gimana kabarnya? sehat?

siapa nih yang nungguin chapter ini?

oh iya aku cuma ingetin,jangan lupa untuk selalu support aku😉

happy reading 💓
.
.
.

"ngapain disini hm?"

alvaro mendongak saat mendengar suara yang begitu familiar."E-epan."ucap alvaro dengan gugup,ia pun berdiri dari duduknya dan menatap mata devan.

"bolos?"

alvaro menggelengkan kepalanya saat mendengar pertanyaan dari pacar nya itu,ia pun meraih tangan devan."al laper,jangan hukum al ya.."ucap alvaro dengan wajah yang dibuat semelas mungkin.

"yasudah lain kali jangan diulangi lagi."ucap devan,alvaro hanya mengangguk.

mereka berdua pun duduk,tak lama makanan yang dipesan oleh alvaro pun datang."ini nasi gorengnya."ucap ibu kantin searaya menaruh piring berisi nasi goreng dimeja.

"makasih bu."ucap alvaro,ia mengambil sendok dan mulai memakan nasi goreng itu.

saat sedang asik menikmati makanannya itu alvaro pun melihat kearah devan yang sedang menatapnya."epan mau?"tanya alvaro,devan hanya menggelengkan kepalanya.

yang melihat itu pun alvaro lanjut makan hingga habis,5 menit kemudian pun bel istirahat berbunyi.

Kringg kringg!!

"habis istirahat langsung masuk kelas,kalau ketauan bolos,epan akan kasih hukuman."ucap devan seraya menatap tajam kearah alvaro yang membuat alvaro gelagapan.

"siap bos."ucap alvaro seraya hormat kepada devan yang membuat devan tersenyum.

"oy dev."panggil gibran,ia dan rey pun berjalan kearah alvaro dan devan, setelahnya mereka berdua pun duduk.

"eh pesen makanan sono."ucap gibran kepada rey yang membuat reg memutar bola matanya malas.

"mau beli apa lu?"

"biasa,mie ayam bu anik."

rey pun bangun dari duduknya dan mulai berjalan kearah tukang mie ayam, setelah memesan mie ayam rey pun berjalan menuju meja nya tadi dan kembali duduk.

"oh iya lupa gue,tadi lu dicariin pak jevan noh."ucap rey kepada devan.

"ada urusan apa?"

"mana gue tau,katanya habis istirahat suruh ke ruangannya."ucap rey.

beberapa menit kemudian,mie ayam yang dipesan oleh rey tadi pun sudah jadi."ini mie ayamnya."ucap bu anik seraya menaruh 2 mangkuk berisi mie ayam di meja.

"makasih bu."ucap gibran,bu anik hanya tersenyum lalu pergi.

gibran dan rey pun memakan mie ayam itu hingga habis,jam istirahat pun telah selesai.

"udah bel tuh, sekarang al masuk kelas."ucap devan saat mendengar suara bel berbunyi.

alvaro mengangguk,ia pun berdiri dari duduknya."al ke kelas dulu."ucap alvaro,ia pun pergi menuju kelasnya

setelah melihat kepergian pacarnya,devan pun berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju ruang kepala sekolah, meninggalkan rey dan gibran yang masih berada di kantin.

devan kini berada di depan ruang kepala sekolah,tanpa lama ia membuka pintu ruangan itu dan masuk kedalam.

"permisi."ucap devan

jevan dan guru guru yang berada di ruangan itu pun seketika melihat kearah devan semua,yang membuat devan malas dan risih karena ditatap oleh banyak orang.

"silahkan duduk."ucap jevan.

devan pun berjalan kearah sofa dan duduk tepat di sebelah jevan."ada apa bapak memanggil saya?"tanya devan.

walaupun jevan dan devan adalah adik kaka,mereka tetap profesional jika berada di area sekolah.

"satu bulan lagi sekolah kita akan mengikuti olimpiade matematika,apakah kamu bisa mewakili sekolah kita untuk ikut olimpiade matematika itu?"

devan yang mendengarkan itu hanya menganggukkan kepalanya saja,"bagus,kalau begitu persiapkan semuanya dengan baik."ucap jevan.

"sudah tidak urusan lagi kan pak? kalau begitu saya izin keluar."ucap devan,ia pun berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan kepala sekolah.

"devano."panggil seorang gadis berambut pendek.

•••••

Bersambung....

KETOS [BL Lokal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang