chapter 6

4.3K 230 23
                                    

Happy reading 💙
-
-
-
-

malam pun tiba,kini alvaro sedang bersantai dikamarnya."duh laper anjir."ucap alvaro

ia pun melihat jam dinding yang menunjukan pukul 19.00 wib.

"di meja makan ada makanan kaga ya? coba dah gue lihat siapa tau ada makanan."ucap alvaro,lalu ia bergegas untuk turun dan berjalan menuju ruang makan.

saat sampai di ruang makan,matanya melihat kearah meja makan yang kosong."anjir kaga ada apa apa lagi."ucap alvaro,ia pun berfikir sejenak."mungkin di kulkas ada cemilan."lanjutnya.

alvaro pun berjalan menuju dapur lalu ia membuka kulkas yang ada di depannya itu.

"kaga ada cemilan sama sekali? tinggal buah apel satu."ucap alvaro saat membuka kulkas yang ia lihat hanya lah buah apel satu.

alvaro pun mengambil buah apel itu dan menutup kembali kulkasnya,lalu ia berjalan menuju ruang tamu.

ia duduk di sofa seraya memakan buah apel itu."mana kenyang makan ini doang."ucap alvaro.

beberapa menit kemudian ryan pun pulang,ryan melihat sang adik sedang menonton tv.

"woi ngapain lu?"tanya ryan,ia pun duduk di sebelah sang adik.

"udah tau nonton tv pake nanya."ucap alvaro

"udah makan lu?"

"makan apanya anying,lu aja kaga masak apa apa."

"oh iya gue lupa."ucap ryan,ia baru ingat kalau tadi pagi ia buru buru berangkat ke kantor.

"minta uang, gue mo beli pecel lele didepan komplek sana."

ryan pun mengambil dompetnya dan mengambil 1 lembar kertas berwarna merah."pecel lele bu siti?"tanya ryan

"iya."

"gue nitip satu."

alvaro mengangguk lalu ia berdiri dan berjalan kearah kamar untuk ganti baju.

setelah selesai ia pun keluar kamar lalu berjalan keluar rumah dan berjalan menuju warung pecel lele bu siti.

•••••

kini kedua teman devano sedang berada di rumahnya."oi dev buatin gue minuman dong."ucap teman devano yang bernama reygan erlangga.

"buat sendiri."

salah satu teman devano yang lain pun tertawa."lagian lo nyuruh kulkas,mana mau dia."ucap gibran kepada reygan.

"temenin gue cari makan."ucap devano kepada teman temannya itu yang membuat gibran dan reygan bersorak gembira.

"tapi bayarin ye bos."ucap gibran

"iya lah masa ngajak makan tapi kaga bayarin temennya."

devano tidak menggubris perkataan teman temannya itu,ia pun berdiri dan berjalan kearah kamar untuk mengambil jaket serta kunci mobilnya.

setelah mengambil jaket serta kunci mobilnya ia pun berjalan menuju ruang tamu."ayo."ucap devano,lalu ketiga sekawan itu pun berjalan keluar rumah.

dilain tempat kini alvaro berjalan menuju warung pecel lele yang berada di depan komplek nya.

ia pun sampai di warung pecel lele itu."bu saya pesen 2 pecel lele,yang satu dibungkus yang satunya dimakan disini."ucap alvaro kepada penjual pecel lele yang bernama bu siti.

"ditunggu ya dek."ucap bu siti

"dak dek dak dek,saya sudah besar bu."

"kamu sama saya saja masih tuaan saya."

"hehe iya juga sih bu,oh iya saya duduk disana nanti tolong antar kesana ya bu."ucap alvaro seraya menunjuk tempat duduk yang berada di dekat pohon.

alvaro pun berjalan menuju tempat duduk itu dan duduk disana."anjay isi nya orang pacaran semua."ucap alvaro saat melihat sekelilingnya banyak sepasang kekasih yang sedang makan berdua.

beberapa menit kemudian,makanan yang dipesan oleh alvaro pun tiba."mas ini pesanannya."ucap seorang gadis berambut pendek,gadis itu adalah anak dari bu siti.

"eh ya ampun neng geulis,makasih ya."ucap alvaro saat melihat wulan.

wulan pun pergi dari hadapan alvaro,saat ingin memakan makanannya itu tiba tiba ada yang ikut duduk dimeja yang tempati sekarang.

"oy bro,lu anak baru yg pindahan dari bandung itu kan?"tanya reygan

alvaro hanya mengangguk."kenalin kita bertiga cowok paling ganteng di sma Airlangga school."ucap reygan.

"yang pasti yang paling ganteng itu gue."ucap gibran seraya membenarkan rambutnya.

alvaro tidak menggubris perkataan reygan dan gibran,matanya tertuju pada seorang pemuda tampan yang berada di depannya.

alvaro terus menatap mata pemuda yang tak lain adalah devano,jujur saja malam ini devano lebih ganteng dibandingkan devano yang ia temui di sekolah.

"suka sama gue?"tanya devano secara tiba tiba yang membuat alvaro gelagapan sendiri.

"napa emang kalo gue suka sama lu."

devano terdiam sejenak,ia memainkan lidahnya di dalam mulut menyimpan senyuman menawannya,matanya terus manatap wajah alvaro.

"mau jadi pacar gue?"

reygan dan gibran yang melihat itu terkejut, bagaimana tidak,teman yang terlihat cuek dan dingin sama orang lain,hari ini menembak seseorang?

"aelah dev,kalo mau nembak orang itu yang romantis kek."ucap reygan,gibran yang mendengar itu pun tertawa.

"bener,minimal itu nge date."

"diem lu berdua."ucap devano dengan nada sedikit tinggi yang membuat reygan dan gibran terdiam.

"gimana?"

alvaro berfikir sejenak."iya,gue mau."ucap alvaro,ia juga sebenarnya sudah suka sama devano sejak kejadian di uks tadi siang,kapan lagi pacaran sama ketos ya kan?

•••••

aku gak tau ini alurnya nyambung atau nggak.

Terimakasih yang sudah support aku,di tunggu chapter selanjutnya ya 💓

Oh ya jangan lupa vote and commen.

KETOS [BL Lokal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang