chapter 5

4.6K 236 11
                                    

Typo bertebaran!

Happy reading 💓
-
-
-

kini alvaro membuka matanya,ia melihat seorang pemuda tampan yang tak lain adalah devano.

"dimana temen gue?"tanya alvaro

"pulang."ucap devano seraya mengambil obat yang berada di nakas.

lalu devano memberikan obat itu kepada alvaro."nih minum obatnya."ucap devano.

"gue gak bisa minum obat kapsul."ucap alvaro,jujur saja memang alvaro tidak bisa meminum obat kapsul maupun pil.

devano yang mendengar perkataan alvaro pun langsung memasukan obat itu kedalam mulutnya dan mendekatkan wajahnya pada wajah alvaro.

devano membuka mulut alvaro dengan bibirnya,lalu mendorong obat yang berada di dalam mulutnya agar masuk kedalam mulut alvaro.

saat dirasa obat itu sudah ditelan oleh alvaro,ia pun menjauh dan mangambil mineral water lalu memberikannya kepada alvaro.

alvaro mengambil mineral water itu dan meminumnya."gue mau pulang "ucap alvaro.

"gue anter."

•••••

alvaro berjalan memasuki rumahnya."kak ryan belum pulang? apa masih di kantor?"tanya alvaro kepada dirinya sendiri.

alvaro berjalan menaiki anak tangga hingga matanya tertuju pada sebuah bingkai foto yang berada di dekat tangga.

"bunda ayah,alvaro kangen kalian berdua."ucap alvaro saat melihat foto keluarga nya itu.

alvaro dan ryan adalah anak yatim piatu,mereka berdua kehilangan orang tua nya sejak kecil.

"al sama kak ryan bakal cari siapa pembunuh kalian."

flasback on

"kak,ini adek nya di ajak main dulu,bunda mau masak."ucap seorang wanita paruh baya seraya memberikan anak kecil yang berada di gendongannya kepada anak kecil yang berumur 6 tahun itu.

"ayah belum pulang?"tanya ryan kepada sang bunda.

"sebentar lagi ayah akan datang."ucap raisa kepada ryan,raisa pun berjalan kearah dapur dan mulai memasak.

tok!

tok!

tok!

ryan sedang mengajak sang adik bermain,ia pun mendengar suara ketukan pintu.

"BUNDA ADA YANG KETUK KETUK PINTU."teriak ryan

raisa yang mendengar teriakan sang anak pun berjalan menghampiri anak nya."kamu tunggu disini sama adek,biar bunda yang bukain pintunya mungkin itu ayah mu."ucap raisa.

"iya bunda."

raisa pun bergegas membuka pintu rumahnya,betapa terkejutnya ia melihat sang suami yang tergeletak tak bernyawa lagi.

"bagaimana kabar mu raisa dirgantara?"tanya seseorang pria paruh baya yang berjalan kearah raisa.

pria paru baya itu hanya tersenyum kala melihat wajah raisa yang ketakutan."ngapain kamu disini? apa ini semua ulah kamu?"tanya raisa,ia pun menatap sang suami yang sudah tak bernyawa lagi.

arga terkekeh."tentu,saya datang kesini karena ingin membalas dendam saya atas kematian istri saya yang anda bunuh!."ucap arga lantang

"kamu salah paham,bukan saya yang bunuh istri kamu.tidak mungkin saya membunuh sahabat saya sendiri."

arga tidak memperdulikan ucapan raisa, ia pun mengambil pistol nya dan mengarahkan pistol itu kepada raisa.

"bunda..."panggil ryan dari jauh.

raisa pun berbalik kearah kedua anaknya."jangan mendekat ryan, sekarang bunda minta kamu untuk bersembunyi dan jaga adik mu itu."teriak raisa.

"tapi bunda.."

"nurut sama bunda nak."

ryan pun mengangguk,lalu ia masuk kedalam lemari yang tak jauh dari pintu utama.

Dor!

Dor!

ryan yang mendengar suara tembakan pun sedikit membuka pintu lemari,ryan menangis saat melihat sang bunda tertembak.

"bunda..."

flashback off 

•••••

halo semuanya,ketemu lagi kita
gimana sama ceritanya? masih mau lnjut gk nih? ada yg tau gak siapa arga?

oh ya jangan lupa komen,vote and follow ya😘

sampai jumpa di chapter selanjutnya 😉

KETOS [BL Lokal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang