PRANG!!!
Bunyi pecahan kaca masih terdengar lagi. Sohyun sedikit mengintip. Terlihat ada pertengkaran di ruang keluarga itu. Para pelayan hanya bisa terdiam kaku. Tidak berani untuk melerai.
"Taehyung! Kenapa kau masih saja membangkang kepada ayahmu?" bentak lelaki paruh baya itu yang masih berdiri berhadapan dengan putranya.
"Ayah? Kau bukan ayahku. Kau hanya ayah tiriku. Kau tidak pantas menggantikannya!" teriak Taehyung sambil menendang sofa dan berjalan keluar. Sementara lelaki yang bernama Kim Jang Hyuk, hanya bisa duduk sambil memegang kepalanya karena pusing. Sohyun yang tidak tega melihatnya pun mendekatinya sambil membawa air putih hangat.
"Ini, Tuan." ucap Sohyun sambil menawarkan segelas air. Jang Hyuk pun menerima dan meminumnya.
"Tuan, kepala anda mau saya pijat? Kelihatannya anda pusing sekali." ucap Sohyun menawar lagi.
"Silahkan."
Sohyun pun memijat kepalanya yang rambutnya sudah memutih dengan lembut. Jang Hyuk merasa tenang.
"Aku sungguh tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kenapa dia tidak mau menerimaku sebagai ayahnya? Padahal ayah kandungnya sudah terlalu sering menyakiti ibunya yang telah hamil karena dia. Kau tahu? Dia hamil diluar nikah. Aku menikah dengannya untuk melindunginya dari lelaki yang tidak tahu diri. Sepertinya Taehyung mewarisi sifat ayah kandungnya. Apakah aku gagal menjadi seorang ayah untuknya?" curhatnya dengan suara lemah.
"Anda tidak gagal, Tuan. Anda sudah melakukan kewajiban anda semampunya. Mungkin Tuan Muda harus membuka hatinya untuk melihat niat tulus Tuan." jawab Sohyun yang masih memijat kepalanya.
"Sohyun, kau semakin mirip dengan ibunya. Yang penuh kelembutan dan kasih sayang. Andaikan ibunya masih hidup, mungkin Taehyung akan mengerti dengan situasinya dan mau mempercayaiku. Akan tetapi, apa yang aku katakan kepadanya selalu dianggap memfitnah ayah kandungnya." ucap Jang Hyuk mulai berkaca-kaca. Tidak sanggup menahan bebannya.
"Tuan harus kuat! Saya yakin. Suatu saat Tuan muda akan mengerti semuanya." jelasnya. Jang Hyuk pun menoleh hingga Sohyun menghentikan pijatannya.
"Sohyun. Maafkan aku. Insiden kecelakaan itu membuatmu kehilangan orang tuamu. Kau menjadi sebatang kara." ucapnya mulai merintih. Sohyun terdiam sejenak.
"Tuan tidak perlu meminta maaf. Saya sudah bersyukur Tuan masih mau merawat saya. Kalau tidak ada Tuan, mungkin masa depan saya akan kelam."
"Kim Sohyun."
Sohyun hanya tersenyum melihat rupa majikannya. Sungguh kasihan melihatnya. Wajahnya terlihat pucat dan keriput karena terus berurusan dengan sikap Taehyung yang arogan. Dan ayah kandungnya telah pergi meninggalkannya ke luar negri.
***
Sohyun sedang berjalan ke kamarnya. Dia baru saja dari dapur. Namun langkahnya terhenti setelah melihat kedatangan Taehyung. Taehyung keluar sambil menutup pintu mobilnya dengan kasar. Sepertinya dia masih marah. Sohyun pun langsung mendekatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT
CasualeKumpulan cerita pendek. Disclaimer : Ini hanya cerita fiktif dan hanya untuk hiburan semata.