Ep_9

476 33 0
                                    

"Jeon sialan!!
beraninya kau menolak keberadaan ku.
Brengsek!!
Kau pikir kau itu siapa hah?"

Brakk

brakk

"Kalau saja bukan wasiat mendiang Appa ku, sudah ku pastikan Kau hancur Jeon.
Brengsek!!"

brakk

brakk

Taehyung mengamuk setelah pulang dari rumah sakit.
Ia merasa Jungkook telah menginjak-injak harga dirinya sebagai ketua mafia.

Selama ini tidak pernah ada orang yang menolak keberadaannya, bahkan mereka cenderung memohon agar seorang Kim Taehyung mau melirik mereka barang sedikit saja.

Tapi hebatnya seorang Jeon Jungkook bahkan menolak dan enggan bertatap muka dengan nya.
dan itu membuat Taehyung naik darah.

"Tae.."
Hep

seorang yang baru saja masuk berhasil menangkap buku yang hampir mengenai wajahnya.

"Yak, Tae ada apa?
Kau hampir melukai wajah tampan ku, Pabo."

"Ada apa?" tanya Taehyung dingin.

"O, seperti nya aku salah masuk ke kandang macan."  Batin pemuda itu.

"Ada tikus kecil dan hyung akan mengurus.."

"Tidak, aku saja.
aku butuh pelampiasan sekarang."

"Baiklah."
Namjoon-aka pemuda yang masuk tadi-segera menyerahkan tab yang menunjukkan titik merah sedang bergerak pelan disana.

"Tunggu aku tikus kecil."
Taehyung menyeringai seram.

Bahkan Namjoon yang notabene nya kakak ipar saja bergidik melihat nya.

Jangan pernah mengusik seorang Kim Taehyung, apalagi jika dia sedang bad mood.
itu akan menjadi catatan Namjoon hari ini.











































"hyung kau dimana?"

"aku di markas seperti biasa. Ada apa?"

"Aku ingin kesana."

"Yak, kau masih di rumah sakit bukan? dan bagaimana kau bisa lolos dari hyungmu disana nanti?"

"itu akan menjadi urusan ku, hyung tolong siapkan mobil untuk menjemput ku.
lima menit dari sekarang."

"Yak, kau ingin aku mengebut disiang bolong begini hah?"

"Gomawo, Eunwoo hyung."

"Dasar bocah gila."


" Jungkook..
Yak.. Jungkook ah.. kau mendengar hyung tidak?"
Yoongi sedikit kesal.
Pasalnya daritadi ia berceloteh kepada adiknya namun sayangnya adiknya itu hanya fokus dengan ponselnya.

"Ah.. Mian hyung, apa hyung bicara sesuatu tadi?"
Jungkook segera menutup layar ponselnya.

"Hyung bicara banyak hal tapi kau tidak mendengarkan hyung Saeng.
sebenarnya kau sedang berkirim pesan dengan siapa hem?"
Tanya Yoongi kalem.

Sudah dibilang kan, Jungkook itu permata Yoongi satu-satunya. Dia tidak akan membiarkan Jungkook terluka sedikitpun baik hati maupun fisiknya.

"Hanya teman hyung."

"Jinjja??
benarkah hanya teman?
Tapi hyung lihat kau tampak meredam emosi tadi, apa dia mengusik mu Saeng?"

"Tidak hyung, aku hanya lapar.
Bisakah hyung membelikan aku pizza yang ada di ujung depan rumah sakit ini?"

"Baiklah hyung akan pesankan.
apa nama restonya Kookie ah?
hyung akan delivery saja."

"Tapi aku ingin hyung yang pergi kesana langsung. Aku ingin hyung memastikan sendiri pesananku supaya tidak salah."

"Kau sedang tidak merencanakan sesuatu untuk kabur kan Kookie?"

"Aniya..
Kookie ingin es krim juga hyung.
kalau delivery kan sayang ongkir nya hyung.."

"Kau pikir hyung akan jatuh miskin karena membayar ongkir 2 kurir sekaligus. ck.. kau ini ada-ada saja Kookie ah."

Yoongi sudah akan membuka aplikasi grab food, tapi..

"Hyung, Kookie lupa membawa headset.
Kookie ingin streaming konser BTS live 1 jam lagi, bagaimana Kookie akan mendengar kan lagu-lagunya tanpa headset?"

"Kau bisa menyalakan suara dari ponselnya saja Kookie, lagipula ini ruangan VVIP, tidak akan ada yang melarang mu bahkan jika kau teriak-teriak sekalipun.
berhenti mengada-ada Jungkook ah.."

Jungkook sudah kehabisan akal sekarang.
Hyung nya memang sangat keras kepala.

Ting..

Tiba-tiba suara notifikasi datang dari ponsel Yoongi.
Seketika Yoongi membelalakkan matanya terkejut.

"O, Kookie mianhae, hyung ada rapat penting sekarang, hyung akan delivery saja ya."

Yoongi sudah bergegas akan meninggalkan Jungkook, dan Jungkook sangat senang akan hal itu.

"Yes, akhirnya aku bisa terlepas juga dari singa betina itu. hihihi.."
batin Jungkook girang.

"Jangan coba-coba kabur dari rumah sakit ini, hyung akan menaruh beberapa bodyguard di depan untuk menjaga mu."

"Tapi hyung..~"

"Kali ini tolong menurut lah pada hyung, Kookie.
ini semua demi kebaikan mu, Saeng.
Hyung pergi dulu ne, saranghae."

Setelah memberikan kecupan sayang di kepala Jungkook, Yoongi langsung meninggalkan kamar Jungkook, tidak lupa menaruh beberapa bodyguard diluar kamar sana untuk menjaga permatanya.

"Tunggu pembalasanku, KIM TAEHYUNG 😏"


Tbc.

maaf aku up semampu ku aja ya..
tidak mesti tiap hari atau 2hari sekali

more than mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang