Ep_35

162 20 0
                                    

Trang...

Bug

Bug

Bug...

"Shit!!
Katakan, berapa banyak yang mengintai ku!"

Namun hanya senyuman remeh yang ia dapatkan.

"Bajingan!!
Enyah saja kau!!"

Seagul memukul membabi buta orang itu, hingga ia tidak menyadari ada seorang yang bangkit dibelakang nya dan bersiap memukul nya dengan sebuah batu.

Braakkk...

Seagul menoleh ke belakang dan..

ia terkejut dengan orang yang terkapar dibelakangnya?
tidak bukan itu, tapi dia terkejut dengan orang yang menendang pria itu hingga terkapar.

"Di belakang mu!"
Teriak orang yang membuat musuh Seagul terkapar.

Dengan gesit Seagul menslending orang yang hendak memukul nya dari belakang.

Brugg..

Aakh..

para kawanan itu akhirnya kabur karena target mereka sudah ada yang membantu.

"Jack sialan.. Isshh!"
Ringis Seagul ketika merasakan nyeri yang luar biasa pada kakinya.

"Kau baik-baik saja?
Mana yang sakit, Ju.. ani maksud ku Tuan?"

"Selain cengeng kau juga buta huh?!
Apa kau tidak lihat ada yang salah dengan kakiku?"
Sewot Jungkook.

"Biarkan aku membantu mu, Tuan?"

"Cih, pria cengeng seperti mu bisa a...pa?
sial..kakiku sakit sekali aish.."
ringis Jungkook.

Taehyung tersenyum samar melihat Jungkook nya yang masih tetap lucu seperti dulu.

"Kyowo..
Aku jadi ingin segera memakanmu, baby."
Batin Taehyung seraya tersenyum samar melihat kelakuan Jungkook yang selalu membuat nya semakin jatuh cinta.

"Mari, Tuan!"
Taehyung meraih tangan Jungkook untuk dikalungkan dipundaknya.
memapah Jungkook untuk berteduh dibawah pohon dekat sana.

Cuaca di Italia memang sedang panas-panasnya saat ini.

"Tunggu disini, saya akan segera kembali!"
Ucap Taehyung lalu segera meninggalkan Jungkook disana.

"Cih! Sok ngatur.
Memangnya dia bisa apa selain menangis?"
Gumam Jungkook melihat Taehyung berlari menjauh.

"Akhh.. Sial! Kakiku sakit sekali...
Kalau begini, aku bisa kalah taruhan dengan si Jack brengsek itu.
Sial!
Awas saja kau Jack, setelah aku berhasil mendapatkan kekuasaanmu, akan kubuat kau mati sengsara, a..akhh.."
Jungkook memegangi kakinya yang kembali tersengat saat ia tidak sengaja menggerakkan nya.

Tak lama Taehyung datang dengan membawa sebotol minuman dan sebuah kantong plastik putih.

"Ini minumlah dulu, aku akan memasang kan perban di kakimu."

Jungkook ingin menyela tapi ia urungkan melihat Taehyung yang menatapnya tajam.

Entah lah, ada apa dengannya.
Perintah Taehyung seperti mutlak baginya.
Padahal dengan Jackson yang sudah merawatnya saja, Seagul selalu bisa memberontak, tapi tidak dengan pria didepannya itu.

Jungkook pun sedikit merasa aneh ketika Taehyung membelai lembut kakinya dan memasang kan perban untuknya.

"Aneh sekali, kenapa pula aku merasa sangat nyaman dengan pria cengeng ini?
aish.. sadarlah Seagul.."
Batin Jungkook.

"Mianhae Kookie ah..
Mianhae karena hyung terlambat datang, sayang.
Hyung janji tidak akan membiarkan mu terluka lagi.."
batin Taehyung sakit, mengingat kejadian 2tahun lalu ketika kaki Jungkook tertimpa reruntuhan mansion nya dan Taehyung bahkan tidak bisa menolong nya kala itu.

"Yaakk..
Yang sakit itu aku, bukan kau bodoh!
Kenapa pula kau menangis huh?
Dasar cengeng."
Ucap Jungkook ketika melihat Taehyung kembali menitikan air matanya.

Sedang Taehyung hanya tersenyum kotak mendengar ucapan kesayangannya yang selama ini ia rindukan.

Ya, Taehyung benar-benar merindukan Jungkook nya, hingga rasanya ingin mati saja ketika ia tidak bisa bertemu pemilik hatinya itu.

Taehyung sangat bersyukur bisa bertemu dan mendengar umpatan Jungkook lagi seperti ini.
Ingin rasanya Taehyung memeluk erat tubuh terkasih dihapannya ini.
Namun Taehyung harus bersabar demi bisa membawa Jungkook keluar dari sarang Jack ini.

"Dasar gila, dimarahi malah senyum-senyum."
gumam Jungkook aneh melihat Taehyung yang tadinya menangis malah sekarang senyum-senyum sendiri bahkan setelah Jungkook memarahinya.

"aku juga merindukanmu sayang."
balas Taehyung dalam hati.

"Sinting!"
Ucap Jungkook melihat Taehyung yang kembali tersenyum padanya.


























































































Korea..

"Apa kau baik-baik saja, Jim?"
tanya Yoongi.

Hanya anggukan yang didapatkan.

Semenjak mengetahui asal usulnya, Jimin terlihat sering murung dan melamun.

"Bolehkah saya ikut duduk?"

Jimin bergeser sedikit memberi ruang untuk Yoongi duduk.

"Aku tahu ini berat bagimu, Jim.
Aku juga pernah berada diposisi mu, bahkan lebih parahnya, Ayah kandung ku lah yang membuat keluarga Jeon hancur, tapi kau harus bisa menerima kenyataan, Jim.
Setidaknya keluarga mu tidak membuangmu dan membuat keluarga yang merawatmu hancur, Jim."
Yoongi hanya memandang ke depan.
Mengingat kembali kejadian 2 tahun lalu, dimana semuanya terkuak nyata dan hancur menjadi berkeping-keping.

"Apa yang harus aku lakukan, hyung?
semuanya serba tiba-tiba, dan aku takut aku akan mengecewakan keluarga asliku mengingat aku hanyalah namja lemah yang tidak tahu apa-apa."
Adu Jimin mulai terbuka.

"Aku bisa melatih mu jika kau mau.
Aku memang tidak sehebat Taehyung yang notabenenya ketua mafia.
Tapi aku sedikit mengerti senjata dan bela diri."

"Apa kau sungguh-sungguh, hyung?"

"Tentu saja.
Dan bisakah kau berdamai saja dengan paman Hoseok?
Aku lihat, ini juga sulit baginya?"

"Entahlah hyung, aku hanya masih kecewa dengan nya."

"Aku mengerti.
Jadi, mau berlatih sekarang?"
Ucap Yoongi sambil tersenyum manis kepada Jimin.

"Terimakasih, hyung.
Aku baru tahu kau semanis ini, Yoongi Hyung."
Jimin ikut menyunggingkan senyum nya.




"Jimin ikut menyunggingkan senyum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















tbc..

maaf readers nim , semalam aku ketiduran,,
ada yang menunggu kah??

more than mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang