Ep_19

167 22 0
                                    

"Selamat siang Hopi Samc..hon.
Neo??"
Tanya Yoongi terkejut melihat orang yang membukakan pintu rumah pamannya.

"You?!
aish jinjja..
kenapa harus sepagi ini bertemu dengan manusia gila dan dengan keadaan ku yang.." batin Jimin terpotong karena Yoongi yang menerobos masuk.

"Cepat panggilkan Tuanmu, katakan keponakan kesayangannya ingin bertemu!"
Suruh Yoongi membuat Jimin melongo.

"Maaf Tuan, Anda salah alamat.
Tuan yang Anda maksud tidak ada disini, dan pintu masih terbuka ngomong-ngomong, jadi tolong jangan membuat keributan dirumah saya sepagi ini." Jimin menekankan kalimat terakhirnya.

"Heh, sudah numpang tapi belagu."
Sarkas Yoongi.

"Mwo??
Neo jinjja.."
Ucapan Jimin terpotong oleh kehadiran tuan rumah.

"Siapa yang bertamu, Chim?"
Tanya Hoseok yang sudah rapi dengan setelah jas nya.

"O, Yoongi??
Tumben kau pagi-pagi kesini.
Kalau begitu mari sarapan bersama.
Kau juga Chim, aku sudah menyiapkan sarapan kesukaanmu."
Ucap Hoseok.

"Heh, jadi bukan pembantu rupanya, melainkan jalang mu, Paman?"
Cemooh Yoongi.

"Maaf kalian berdua saja yang sarapan, aku mual melihat orang gila pagi-pagi begini yang sudah mengacau rumah orang." Ucap Jimin.

"Kau..!"

"Hei, sudah-sudah.
Jangan membuat keributan dirumah ku Yoongi ah.
Dan dia Jimin, keponakanku yang ku ceritakan dari Amerika.
Dan Chim, tolong maafkan Yoongi ne, dia memang sedikit kasar, tapi aslinya dia sangat baik." Hoseok melerai mereka.

"Cih!"
itu Yoongi yang mencibir.

"Aku akan kembali tidur."
tolak Jimin.

Hoseok sempat menahan tangan Jimin, memohon dengan tatapannya.
Namun Jimin terlanjur sakit oleh kata-kata Yoongi yang menyebut dirinya jalang.
Jimin melepas genggaman tangan Hoseok dengan tatapan terluka.

"Dasar tidak tahu diri." umpat Yoongi melihat Jimin berlalu melepas genggaman tangan Hoseok.

"Yoongi ah..
Paman tidak tahu apa masalahmu dengan Jimin, tapi Paman mohon jangan berkata kasar padanya.
Jimin..
Dia sudah terlalu banyak menderita dalam hidupnya, dan dia juga sebatang kara sejak kecil, jadi Paman mohon berhenti menyakiti hatinya ne"
Ucap Hoseok sambil matanya masih tertuju pada Jimin yang sudah menghilang dibalik pintu kamarnya.

Yoongi memerhatikan cara Hoseok memandang namja bernama Jimin itu.

"Jangan-jangan..
Apa paman sudah gila?
Tidak mungkinkan namja imut itu yang paman ceritakan waktu itu.
omo??
Ah.. tidak-tidak..
Dia tidak imut sama sekali.
Kau pasti sudah ikut gila Yoongi, aish .." batin Yoongi.

"Kajja kita bicarakan sambil sarapan saja Yoongi ah.
Paman tahu, pasti ada sesuatu sampai kau rela pagi-pagi begini datang kemari." Ajak Hoseok membuyarkan lamunan Yoongi.

"Ne, Samchon."

Mereka berduapun menuju ruang makan yang sudah tertata rapi dengan beberapa masakan lezat.

Biarkan mereka makan sambil membicarakan apa yang ingin mereka bicarakan yeoropun..
Kita gak boleh nguping ya..
Kalau kepo? Tetep pantengin terus FF ini sampe selesai ya..
Jangan lupa vote dan komen 🤭

Yuk.. Cuzz ke lokasi lain..!!




























































more than mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang