Ep_7

713 37 1
                                    

"Good morning Jungkook ssi.."

"Morning."

Jimin membalas kembali dengan senyuman manisnya.

"Apa Hyung mu sudah berangkat lagi Jungkook ssi."

"Ne ganhosanim.
Aku merasa bersalah dengan Yoongi Hyung, gara-gara aku dia jadi harus selalu tidur dirumah sakit untuk menemaniku.
Padahal pekerjaannya saja sudah cukup banyak.
Pasti Yoongi hyung sangat kerepotan gara-gara aku.."

Ya, Jungkook sudah sadar sejak 3hari yang lalu, dan selama 3 hari itu Jimin akan menemani Jungkook untuk waktu pagi sampai sore, kebetulan Jimin sedang mendapat shift pagi untuk minggu ini.

Sedangkan Yoongi akan menemani Jungkook saat malam setelah dia menyelesaikan pekerjaannya atau terkadang dia membawa pekerjaan yang belum selesai untuk dikerjakan di rumah sakit sembari menemani Jungkook.

Setelah insiden yang dialami Jungkook yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya oleh Yoongi, dia jadi ekstra hati-hati untuk lebih menjaga Jungkook.

"Hei,, jangan berkata seperti itu Jungkook ssi.
Saya yakin, hyung mu tidak merasa seperti itu.
Yang saya tahu, hyung mu sangat menyayangi mu, Jungkook ssi.
Jadi beliau akan sedih jika tahu Anda berkata seperti itu."

"Hyung benar..
Ups! maaf ganhosanim.. saya keceplosan memanggil Anda dengan sebutan hyung."

"Gwenchana Jungkook ah..
bolehkah..??"
Anggukan yang didapat Jimin.
dan Jimin kembali tersenyum.

"Kau boleh memanggil saya hyung, Jungkook ah dan kalau boleh saya juga akan menganggap Anda sebagai adik saya."

"Call..
dan hyung boleh bicara banmal denganku, bukankah kita ini Kakak adik, jadi jangan terlalu formal denganku. Arraci"

"Tentu saeng."

Kemudian keduanya saling bercanda tawa dan semakin akrab.
































"Taehyung ah, apa kau sudah tahu Jungkook sudah sadar sejak 3 hari yang lalu?"

Kedua Kim bersaudara itu sedang berada diruang kerja Taehyung, memeriksa dokumen yang akan ditanda tangani.

"Ne.."

"Lalu, kenapa kau belum juga menjenguknya eoh?"

"Aku tidak berani menampakkan diri dihadapannya hyung.
Gara-gara aku, dia hampir meregang nyawa dan menemui Appa nya."

"Tapi kau bahkan sudah mendonorkan darahmu untuknya, dia selamat juga berkat darahmu kan?
Kau bahkan ambruk setelah darah mu kau kuras untuk nya, Pabo!"

Seokjin mengambil dokumen lain yang lebih tebal untuk diperiksa.

"Tapi aku belum siap menghadapi tatapan kebencian nya hyung..
Apalagi jika dia tahu, kalau Appa lah yang telah merenggut nyawa Appa nya. Aku yakin Jungkook akan semakin membenciku, hyung..
Entah kenapa melihat tatapan matanya yang memandang benci terhadap ku, rasanya sangat sakit, hyung.
Padahal aku sudah terbiasa dipandang benci oleh seseorang, tapi kalau Jungkook.. rasanya begitu sakit, hyung"

"Wah.. wah.. wah..
Adik hyung sudah besar rupanya. Hahaha."

"Mwo?
Apa berbicara denganku bisa membuat itu bangun hyung?"

plakk..

"Auh.. sakit brengsek."

"Dasar adik laknat!
Yang ku maksud itu kau bodoh, bukan yang ini.
Dan sekali lagi kau mengumpatiku, ku kebiri tanpa ampun kau."

"Yaish.. galak sekali sih.."
gumam Taehyung.

" Aku mendengar nya Kim."

"Kau juga Kim, hyung."
Taehyung selesai dengan satu dokumen dan mengambil dokumen lain yang masih banyak di depannya.
"Jadi maksud hyung tadi apa yang sudah besar?"

"Yak, kau itu ketua mafia no 1, tapi otakmu setengah dengkul eoh.
Maksud hyung, kau sudah mulai jatuh cinta dengan Jungkook."

"Tuh.. kan.. selalu saja adiknya yang ternistakan.
O, tunggu.."
Taehyung menutup dokumen itu kemudian memandang ke arah Seokjin yang ada di depannya.
"Apa tadi hyung bilang??
Aku jatuh cinta dengan Jungkook??
hahaha
itu tidak mungkin hyung.
Kau tahu seleraku kan, dan Jungkook itu namja, tidak mungkin aku mengikuti jejakmu yang sesat itu,hyung.
hahaha."

Ctakk..

"Argh.. Sakit sia.."

"Apa??
Kau mau mengumpat lagi hah?"

"ish.."

"Dengar ya Tae, cinta itu tidak memandang apapun, termasuk gender.
Sesat sesat kepalamu sesat hah!
Lihat saja nanti, Aku sumpahi kau akan bertekuk lutut dengan Jungkook bahkan lebih bucin daripada Jonnie."
Seokjin bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan adiknya yang cengo setelah dia ceramahi.

"Yak hyung, kau mengutukku?
Yak.. jangan pergi kau sialan!!
Yak.. KIM SEOKJIN!!"

Brugg..

pintu itu terbanting keras saat Seokjin menutupnya.

"Aish..
Dasar kakak durhaka.
Untung dia kakakku, kalau bukan, sudah ku cincang mulut pedasnya itu menjadi rendang bibir.
Aish.."
Taehyung kembali duduk ditempatnya, berkutat dengan dokumen-dokumen kesayangannya.

Ya itulah hidup seorang Kim Taehyung, setiap hari berkencan dengan dokumen atau selingkuh dengan senjata kesayangannya.

Tbc .

Ganhosanim=perawat

Ngefeel gak sih??
kok kayaknya gak deh..
otakku lagi bercabang-cabang soalnya. hehe

more than mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang