8. RENCANA BULAN

335 21 0
                                    

DETEKTIF BULAN

Tahap ke. 1 : Mengenal Tersangka.

Langit Dewantara Putra.

FAKTANYA:
1. Anak yang suka bolos
2. Pinter
3. Suka diem
4. Benci Osis
5. Temennya Ka Radit sama Ka Heri
6. Kelas XI IPA 1 kelas unggulan bagus pake banget, TEOPE BEGETE BANGET
7. Laki-laki bermulut pedas dan dingin kek kulkas 10 pintu. Punya tembok baja yang keras terus tinggi.

Tahap Ke. 2 : Ngedeketin Tersangka secara jaim.

1. Suka tiba-tiba muncul

"Kalo suka tiba-tiba. Bagus gak ya? " Bulan bergumam. Lalu membayangkan dirinya selalu bertemu dengan langit tiba-tiba.

"Kok lo kaya setan sih. Muncul dimana aja tiba-tiba lagi, "

"Huaaaa!!! " Bulan menggelengkan kepalanya. Pasti kata itu yang langsung di ucapkan oleh langit. Kalo terus-terusan bertemu dengannya.

Bulan melihat buku diary kecilnya. Menatap tulisan dan beribu rencana agar Bulan bisa dekat dengan Langit dan merubah karakter langit yang suka bolos jadi anak rajin.

2. Kalo ketemu suka ka Langit pura-pura jatoh cantik

Bulan pun membayangkan nya lagi.

Bulan sedang berjalan di taman sekolah. Dan ia melihat dari kejauhan ada langit yang sedang duduk di kursi besi panjang.

Ia juga melihat kalau Langit tidak sendirian tapi bersama dua temannya. Bulan menghampiri Langit.

Lalu saat sudah mulai dekat dengan langit. Bulan tiba-tiba saja terjatuh.

"Aduh sakit, " Ringis Bulan.

Namun, Langit tidak bereaksi sama sekali. Tapi dua teman langit bereaksi. Mereka menoleh ke arah Bulan.

"Lang. Itu ada yang jatoh tuh, " Kata Heri.

"Tolongin yuk, " Timpal Radit.

"Terserah. Paling jatoh gara-gara saraf kejepit, " Ucap langit sambil menatap handphone nya.

Bulan menggelengkan kepalanya lagi. Dia sudah bisa membayangkan omongan apa saja yang bakalan langit keluarkan dari mulut pedasnya.

3. Ngikutin Ka Langit

"Kalo ngikutin. Aku kek sasaeng? Paparazi? Salah gak ya, " Gumam Bulan.

Bulan menghela nafas. Lalu menutup diary. Ia meregangkan tubuhnya. Lalu ia melipat ke dua tangannya di atas meja dan menenggelamkan wajahnya di dalam lipatan tangannya.

"Susah gak ya, " Gumam Bulan sembari berfikir keras.

"WOI! " Riska menggebrak meja Bulan dengan keras. Sontak Bulan pun terkejut.

"Riska bikin kaget aja, "

Sementara pelaku hanya bisa tersenyum lebar. Karena, aksinya berhasil membuat Bulan kaget.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang