9. MEMPERHATIKAN

355 21 1
                                    

Langit tengah membaca buku-buku pelajaran di kantin. Walaupun sebenarnya ia tidak nyaman membaca buku di kantin. Karena berisik.

Tapi kalau ia ke perpustakaan. Pasti gadis itu ada di perpustakaan lagi. Mengingat kejadian kemaren membuat ia kesal.

Gak kenal, gak pernah ketemu tiba-tiba panggil nama. Dan sok akrab. Itu sangat mengusik langit.

"Woi, " Heri tiba-tiba merangkul langit. Sontak membuat lamunan Langit buyar.

"Kalo baca buku itu emang paling bener di perpus. Bukan di kantin. Kantin itu tempatnya makan. Surganya para siswa yang otaknya di kuras abis-abisan," Ucap Radit.

Langit berdecak kesal. Lalu ia menyingkirkan tangan Heri yang berada di pundaknya.

"Males ke perpus, " Jawab Langit.

"Gara-gara cewe kemaren? " Tanya Heri pada langit.

Langit cuman menjawabnya dengan anggukan kepala saja. Lalu ia membaca buku lagi.

Radit pun menarik buku langit, "Lang! Ke kelas yuk! "

"Balikin buku gue! " Ucap Langit.

"Iya bakalan gue balikin. Tapi masa iya lo baca buku sambil jalan, " Ucap Radit, "jadi gue bakalan balikin kalo kita udah dikelas gimana? "

Langit pun akhirnya berdiri. Tidak menanggapi omongan Radit. Lalu, ia berjalan terlebih dahulu meninggalkan teman-temannya.

"Ngambek tuh. Lo sih bandit! " Ucap Heri sambil menyikut Radit.

"Bangsat! Nama gue Radit ya! Bukan bandit! " Balas Radit kesal.

"Lo tadi ngantri makan apaan? " Tanya Heri pada Radit.

"Batagor, teh jus, sama cimol, "

"Gua mau cimol nya ya! " Ucap Heri dengan mata berbinar.

"Bukan itu yang penting sekarang. Noh lo liat! Si langit udah ilang di kantin! Kita di tinggalin! " Kata Radit.

"Lah iya! Kita ditinggalin! "

Radit dan Heri berlari menyusul Langit.

"Langit! " Panggil Heri dan Radit berbarengan.

Akhirnya, mereka menemukan langit yang sedang berjalan di lorong kelas. Saat namanya di panggil. Langit bukannya berhenti malah terus jalan saja.

"Lah si anjay! Ganteng-ganteng budeg keknya, " Ucap Radit.

"Besok bawa ke dokter mata aja, " Jawab Heri polos.

"Kok lo bego sih! Yang bermasalah telinga di bawanya ke dokter mata, " Kata Radit kesal.

"Yaelah gue bercanda kali dit. Emosian aja kek cewe PMS, " Ucap Heri. Ia melihat Radit sedang kesal. Cowok itu pun langsung berlari dengan kencang menyusul Langit.

Namun tiba-tiba saja...

"KAK! LANGITTT!!! YUHUUUUU!!! "

Bruk!

Heri terjatuh. Karena, menabrak punggung langit. Soalnya langit tiba-tiba saja berhenti.

"Aduh, " Heri mengusap bokongnya sambil meringis sakit.

Radit pun terkejut melihat langit tiba-tiba saja berhenti. Radit pun mengikuti arah tatapan langit.

Tatapan langit mengarah ke lapangan. Dan ada seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir lapangan. Gadis itu sambil melambaikan tangannya dan tersenyum ke arah langit.

Radit pun menyusul langit. Ia menepuk bahu langit.

"Lang! Itu siapa? " Tanya Radit penasaran.

"Itu bukannya cewe yang kemaren ya, " Timpal Heri.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang