11. HUJAN

457 27 0
                                    

"Hai Ka Langit, "

Langit yang sedang membaca buku tersentak. Karena, Tiba-tiba saja Bulan ada dihadapannya.

"Ka langit lagi ngapain? " Tanya Bulan

"Napas, " Jawab langit cepat.

"Udah makan? "

"Hm."

"Kakak baca apaan? "

"Buku, "

Bulan berdecak kesal, "aku tau kalo kakak baca buku. Maksud aku, baca buku apaan? "

"Lo gak liat judulnya? Ada di cover buku? "

Cara mengusir makhluk halus yang bernama setan.

"Kakak baca ini buat apaan? Emang di rumah kakak ada hantu? "

"Bukan di rumah, "

"Terus? "

"Disekolah, "

"Emang di sekolah ada setan? " Tanya Bulan polos.

"Ada, "

"Dimana? Kapan? Masa sih? "

"Didepan gue, "

"Ya? " Bulan mengedipkan matanya beberapa kali karena bingung dengan perkataan Langit.

Langit menghela nafas. Lalu ia menutup bukunya. Ia meletakkan buku itu di meja. Lalu pergi meninggalkan Bulan yang masih kebingungan dengan perkataan nya.

"Eh? Ka langit tungguin! "

Bulan mengejar Langit. Langkah kaki langit yang cepat membuat Bulan sedikit kesulitan menghampiri nya.

"Ka langit! " Teriak Bulan.

Langkah Langit pun langsung terhenti. Ia menoleh kebelakang. Melihat seorang gadis yang wajarnya bercucuran keringat.

"Ka-langit. Tungguin aku, " Ucap Bulan dengan nafas tersengal.

"Apa? "

"Pulang sekolah kakak-"

"Bulan, " Omongan Bulan tiba-tiba saja terpotong. Bulan menoleh ke belakang ternyata yang memanggilnya adalah saeful dan ada Dika juga.

"Ka saeful, ka Dika. Ada apa ya? "

"Pulang sekolah ada rapat OSIS jangan lupa dateng. Lo udah di liat di grup kan? Jangan lupa ya dateng, " Ucap Saeful.

"Iya ka, "

"Lo sama Langit ngapain? " Tanya Dika.

"Aku sama ka -" Saat bulan hendak melihat Langit. Ia terkejut karena Langit tidak ada begitu saja. Menghilang tiba-tiba.

"Loh? Ka langit mana? " Tanya Bulan Bingung.

"Pas Saeful manggil lo. Dia udah kabur duluan, " Jawab Dika.

"Yah, " Bulan langsung memasang wajah sedih. Padahal tadi adalah kesempatan untuknya menjadi lebih dekat dengan Langit.

"Kenapa ka Langit gak suka banget ya sama OSIS, " Gumam Bulan. Namun, masih bisa di dengar oleh Dika dan Saeful.

"Gue berharap lo gak usah lanjutin permintaan inez. Faishal juga minta lo buat stop ngusik langit, " Ucap Dika.

"Tapi ka-"

"Semakin lo kenal langit. Lo bakalan makin banyak sakit hati Lan, " Ucap Saeful.

Lalu saeful menepuk bahu kanan Bulan sambil tersenyum.

"Lo gak harus ikut campur dan nyari tahu hal yang gak harus lo tau Lan, " Ucap saeful. Lalu pergi meninggalkan Bulan dan diikuti oleh Dika.

****

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang