12. BAIKAN PART 1

574 28 1
                                        

Rasi, Angkasa dan Bintang sedang makan di ruang makan. Sebenarnya sejak tadi mereka bertiga menunggu langit. Tapi, sampai sekarang. Langit belum pulang juga.

"Bunda. Ka langit dimana ya? " Tanya Bintang.

"Paling sebentar lagi pulang sayang, " Ucap Rasi lembut.

"Udah jam setengah delapan. Tapi, itu anak belum pulang juga, " Ucap Angkasa.

Ia menelfon Langit sejak tadi namun, nomor langit tidak aktif. Itu membuat semua orang yang ada di rumah gelisah.

"Assalamu'alaikum, "

Nah akhirnya! Seseorang yang ditunggu-tunggu pulang juga. Angkasa, Rasi dan Bintang seketika langsung menghentikan makan mereka.

Langit menghentikan langkahnya. Melihat orangtuanya dan adiknya sedang makan.

"Kamu darimana sayang? " Tanya Rasi lembut.

"Aku abis—"

"Paling juga abis main sama temen-temennya, " Ucap Angkasa yang tiba-tiba saja memotong omongan Langit.

"Sesungguhnya berprasangka itu gak baik wahai bapak tua, " Ledek Langit.

Angkasa membulat kan matanya tak percaya. Anaknya malah meledek dirinya tua.

"Udah sabar, " Ucap Rasi sambil mengusap punggung Angkasa, "kamu kan emang udah tua. Anak ada dua lagi, "

"Yang masa kamu juga gitu sih, " Ucap Angkasa, "aku masih muda tau, "

"Oh gitu. Kalo masih muda kenapa? Kamu mau godain cewek lain gitu? " Tanya Rasi kesal.

Angkasa langsung menggeleng kan kepalanya, "kaga yang. Kaga cukup kamu aja, "

Rasi berdecak kesal. Melihat tingkah suaminya. Lalu ia menatap Langit.

"Terus kamu dari mana? " Tanya Rasi lembut.

Langit menghela nafas, "ayah. Bunda. Langit mau tanya sama kalian, "

"Apa? "

"Kalo ada orang ngeselin banget. Di bilangin jangan tapi malah tetep di lakuin apa yang bakalan kalian lakuin sama orang itu? " Tanya Langit pada Rasi dan Angkasa.

"Eum, " Rasi berfikir, "biarin aja deh kayanya, " Ucap Rasi.

Langit berdecak kesal, "bunda gak asik jawabannya, "

"Oh! Ada yang ngeselin? Singkirin aja, " Ucap Angkasa sambil mengangkat salah satu sudut bibirnya.

"Singkirin? " Langit mengerutkan keningnya.

"Iya... Dia harus di... Hmphhhh," Belum selesai Angkasa berbicara. Rasi tiba-tiba saja membekap mulutnya.

"Sayang. Mending kamu mandi ya. Takut makin malem. Mandi malem-malem banget takut kamu sakit ya, " Ucap Rasi.

"Oh. Iya Bun. Aku ke kamar dulu, "

"Iya, " Langit meninggalkan angkasa, Rasi dan Bintang. Dan, begitu Langit benar-benar sudah jauh dari hadapan Rasi.

Rasi pun melepaskan tangannya yang menutup mulut Angkasa.

"Yang kamu kenapa nutup mulut aku sih?! " Tanya Angkasa kesal.

"Aku tau maksud omongan kamu. Kamu mau ngajarin anak kamu kaya gitu? "

"Ya kan itu cara paling praktis ngadepin orang rese, " Balas Angkasa.

"Terserah kamu," Rasi pun berdiri, "Bintang kamu udah selesai kan makannya? "

"Udah bunda, "

"Ayo ke kamar. Hari ini Bunda mau tidur di kamar kamu aja, "

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang