Rasi, Angkasa dan Bintang sedang makan di ruang makan. Sebenarnya sejak tadi mereka bertiga menunggu langit. Tapi, sampai sekarang. Langit belum pulang juga.
"Bunda. Ka langit dimana ya? " Tanya Bintang.
"Paling sebentar lagi pulang sayang, " Ucap Rasi lembut.
"Udah jam setengah delapan. Tapi, itu anak belum pulang juga, " Ucap Angkasa.
Ia menelfon Langit sejak tadi namun, nomor langit tidak aktif. Itu membuat semua orang yang ada di rumah gelisah.
"Assalamu'alaikum, "
Nah akhirnya! Seseorang yang ditunggu-tunggu pulang juga. Angkasa, Rasi dan Bintang seketika langsung menghentikan makan mereka.
Langit menghentikan langkahnya. Melihat orangtuanya dan adiknya sedang makan.
"Kamu darimana sayang? " Tanya Rasi lembut.
"Aku abis—"
"Paling juga abis main sama temen-temennya, " Ucap Angkasa yang tiba-tiba saja memotong omongan Langit.
"Sesungguhnya berprasangka itu gak baik wahai bapak tua, " Ledek Langit.
Angkasa membulat kan matanya tak percaya. Anaknya malah meledek dirinya tua.
"Udah sabar, " Ucap Rasi sambil mengusap punggung Angkasa, "kamu kan emang udah tua. Anak ada dua lagi, "
"Yang masa kamu juga gitu sih, " Ucap Angkasa, "aku masih muda tau, "
"Oh gitu. Kalo masih muda kenapa? Kamu mau godain cewek lain gitu? " Tanya Rasi kesal.
Angkasa langsung menggeleng kan kepalanya, "kaga yang. Kaga cukup kamu aja, "
Rasi berdecak kesal. Melihat tingkah suaminya. Lalu ia menatap Langit.
"Terus kamu dari mana? " Tanya Rasi lembut.
Langit menghela nafas, "ayah. Bunda. Langit mau tanya sama kalian, "
"Apa? "
"Kalo ada orang ngeselin banget. Di bilangin jangan tapi malah tetep di lakuin apa yang bakalan kalian lakuin sama orang itu? " Tanya Langit pada Rasi dan Angkasa.
"Eum, " Rasi berfikir, "biarin aja deh kayanya, " Ucap Rasi.
Langit berdecak kesal, "bunda gak asik jawabannya, "
"Oh! Ada yang ngeselin? Singkirin aja, " Ucap Angkasa sambil mengangkat salah satu sudut bibirnya.
"Singkirin? " Langit mengerutkan keningnya.
"Iya... Dia harus di... Hmphhhh," Belum selesai Angkasa berbicara. Rasi tiba-tiba saja membekap mulutnya.
"Sayang. Mending kamu mandi ya. Takut makin malem. Mandi malem-malem banget takut kamu sakit ya, " Ucap Rasi.
"Oh. Iya Bun. Aku ke kamar dulu, "
"Iya, " Langit meninggalkan angkasa, Rasi dan Bintang. Dan, begitu Langit benar-benar sudah jauh dari hadapan Rasi.
Rasi pun melepaskan tangannya yang menutup mulut Angkasa.
"Yang kamu kenapa nutup mulut aku sih?! " Tanya Angkasa kesal.
"Aku tau maksud omongan kamu. Kamu mau ngajarin anak kamu kaya gitu? "
"Ya kan itu cara paling praktis ngadepin orang rese, " Balas Angkasa.
"Terserah kamu," Rasi pun berdiri, "Bintang kamu udah selesai kan makannya? "
"Udah bunda, "
"Ayo ke kamar. Hari ini Bunda mau tidur di kamar kamu aja, "

KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Romance[ANGKASA S2] BIASAKAN FOLLOW DULU!! BARU BACA!! -Benci dan Cinta aku belajar banyak darinya- Siapa yang tidak kenal dengan Langit Dewantara Putra. Laki-laki yang memiliki dua julukan di sekolah. Sebagai siswa terpintar segudang prestasi dan sebaga...