LANGIT

3. BULAN CANTIKA

Seorang gadis tengah berdiri di cermin bundar. Menatap pantulan dirinya sendiri sambil tersenyum. Ia merapihkan seragamnya. Mengikat dasi dengan benar serta memasang sabuk dengan logo sekolah.

"Akhirnya! Masa pengenalan udah selesai," Gumamnya.

SMA DAHLIA

Sekolah favorit yang ada di jakarta. Berisikan siswa berprestasi dan orang yang berada. Sekolah ini memiliki banyak fasilitas. Bukan hanya gedungnya yang bertingkat tiga. Tapi, banyak sekali dan lengkap fasilitas yang dibutuhkan murid saat belajar.

Sebelum menjadi siswa resmi sekolah. Seluruh siswa nya menjalani pengenalan selama seminggu. Biasanya pengenalan di sekolah hanya tiga hari tapi di SMA Dahlia sampai seminggu.

Kalau kata anggota OSIS katanya mereka sekalian mencari orang untuk mengisi posisi Wakil Ketua OSIS.

Dan setelah seminggu mendapat pengenalan sekaligus pelatihan juga. Akhirnya, sudah di tentukan siapa yang mengisi posisi wakil ketua OSIS.

Dan hasilnya Bulan lah yang mengisi posisi tersebut. Perasaan senang dan bahagia akhirnya tujuannya tercapai menjadi wakil ketua OSIS. Impian yang sudah lama ia inginkan.

Dan hari ini juga Ketua OSIS akan mengumumkan wakil ketua OSIS yang baru membuat Bulan semangat.

Ia menatap jam dinding di kamarnya. Sekarang menunjukkan pukul 06.15.

"Bentar lagi ketenangan terganggu, " Gumam Bulan.

Satu..
Dua...
Tiga..

"BULAN! RIBUT YUK!! "

"EH?! SALAH! "

"MAKSUDNYA SEKOLAH YUK!! "

"UDAH SIANG NIH!!! "

Bulan menghela nafas. Sejak SMP sampai SMA ia selalu mendengar suara ini setiap hari. Tapi, kalau dia tidak mendegar suara ini dia overthinking.

Ia sudah bilang kalau rumahnya sekarang sudah ada Bel. Jadi tidak perlu teriak seperti itu.

"BULAN!!! "

"BULANNN!! "

"WOII!! SEKOLAH!! "

Pintu pun akhirnya terbuka.

"Nah gitu kek! Daritadi disamper kaga dibuka pintunya. Minimal nyuruh masuk kek, "

"Riska kan bisa buka pintu sendiri, " Ucap Bulan.

Riska Utami adalah sahabat dari Bulan. Mereka berteman sejak duduk di bangku SMP dan sekarang mereka juga memutuskan untuk mengambil sekolah yang sama dan jurusan yang sama.

"Bulan," Suara lembut yang selalu membuat bulan nyaman.

Ia menoleh ke belakang dan itu adalah suara dari sang ibu.

Ema Handayani adalah seorang ibu sekaligus juga ayah untuk Bulan. Ayah dan Ibu Bulan bercerai saat Bulan SMP kelas 1.

Ayahnya ketahuan selingkuh oleh ibunya. Dan moment itu terbongkar saat di hari ulang tahun Bulan.

Sebenarnya Bulan tidak menyukai tanggal ulang tahunnya. Karena, terus teringat moment dimana ayahnya ketahuan selingkuh di rumah, ayahnya yang menampar pipi ibunya.

Dan ayahnya juga yang hampir membuat Bulan celaka namun masih bisa di halang oleh ibunya.

Tetapi ibunya selalu saja merayakan ulang tahun Bulan. Dan setiap ulang tahun nya ibunya selalu menyelipkan kata maaf yang seharusnya itu yang di ucapkan oleh ayahnya bukan ibunya.