Setelah mandi dan sarapan, sambil menunggu Yangyang bersiap dan mengerjakan pekerjaan kantor yang mendadak, Xiao Zhan kembali ke kamar dan segera membuka kado dari sang ayah. Tak sabar melihat apa yang ibunya siapkan untuknya.
Setelah membuka amplop itu, terdapat sebuah flashdisk dan surat ucapan ulang tahun. Seperti biasa Xiao Zhan selalu memutar video terlebih dulu sebelum membaca surat dari sang ibu.
Pemuda omega itu segera menekan tombol play pada laptop yang sudah menampilkan media player video tersebut. Dilihatnya sang ibu setengah berbaring dengan oksigen di hidungnya. Mata Xiao Zhan beralih pada perut besar sang ibu. Itu pasti dirinya sebelum dilahirkan. Jemari omega itu menyentuh layar laptop, mendamba kasih sayang seorang ibu yang melahirkannya. Tak ingin larut, Xiao Zhan segera menekan tombol play pada video berdurasi 8 menit itu.
Selamat ulang tahun putra kecilku yang sudah berusia 19 tahun. Maaf ibu tidak bisa mengatakan dengan langsung, tapi ibu berdoa kau tumbuh menjadi omega cantik yang dikelilingi banyak orang yang menyayangimu. Kali ini ibu tak bisa menceritakan banyak hal karena sebentar lagi kau akan lahir. Mungkin ini adalah video terakhir dari ibu untukmu. Kau sudah cukup dewasa untuk melihat seperti apa kehidupan di luar sana.
Pertama-tama, apakah ayahmu kini sudah memiliki seorang pendamping baru? Ibu rasa dia masih sangat pantas mendapatkan seseorang yang menyayanginya dengan tulus. Ayahmu orang yang sangat baik dan bertanggung jawab.
Sekarang sudah saatnya ibu menceritakan sebuah kisah cinta sahabat ibu. Kau lihat, kan, dokter yang selalu merawat ibu? Dia adalah Ling Yi, dia tahu betul bagaimana kondisi ibu. Dia sangat cantik, bukan? Antara kami tak pernah ada yang disembunyikan kecuali satu hal. Ya ... jika saat itu ibu tak melihatnya, mungkin selamanya ibu akan merasa bersalah. Saat itu ibu, ayahmu dan Ling Yi selalu bersama, kami seperti tiga serangkai yang tak terpisahkan. Bahkan saat ayahmu melamar ibu, dia adalah orang pertama yang begitu sibuk mempersiapkan ini dan itu untuk ibu. Dia adalah sosok yang mendukung ibu sejak awal tanpa ibu tahu bahwa selama ini ibu telah menyakitinya. Saat itu ibu tak sengaja mendengar percakapan antara Ling Yi dan teman lelakinya. Rupanya selama ini dia tak pernah memiliki kekasih karena diam-diam memuja ayahmu. Sejujurnya ibu merasa kecewa kenapa di antara banyak lelaki, harus ayahmu? Tapi seiring berjalannya waktu, ibu tahu bahwa itu bukan sebuah kebetulan. Ling Yi datang untuk menjadi sahabat, teman dan keluarga kami. Tak pernah sedikit pun dia bersikap di luar batas.
Jika saat ini dia masih sendiri, itu artinya dia masih mencintai ayahmu. Xiao Zhan, bisakah ibu meminta sebuah permintaan? Ibu mungkin istrinya, belahan jiwanya, tapi ibu bukanlah sahabat dan takdirnya. Jika benang merah masih terurai, tolong sambungkan pada orang yang tepat. Ling Yi adalah satu-satunya wanita yang ibu percaya untuk menjaga ayahmu. Hari ini ibu tak bisa bercerita banyak. Ibu sangat mencintaimu, Zhan.
Jia terlihat berusaha bangun ketika terdengar suara pintu terbuka. Tak lama setelahnya video itu pun akhirnya berakhir.
Xiao Zhan menghela napas sembari menutup laptop miliknya dan meraih handycam yang merupakan kado ulang tahun ke-17 nya dari sang ibu.
Memang benar setiap barang peninggalan sang ibu, selalu saja dokter Ling yang memberikannya. Itu artinya ibunya memiliki kepercayaan penuh pada sahabatnya itu, bukan?
Jika diperhatikan kembali, selama Ling Yi menjadi dokter Xiao Zhan, dia tak pernah berusaha mendekati sang ayah. Justru terlihat sebaliknya, dia seolah memberi batas dan jarak pada ayahnya itu.
Merasa mengingat sesuatu, Xiao Zhan berdiri menuju meja belajarnya untuk mengambil diari milik ibunya. Ada beberapa bagian yang memang belum dibacanya hingga selesai.
"Xiao Zhan, ayo kita berangkat!" teriak Yangyang dari bawah sana yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.
Xiao Zhan akhirnya urung membuka diari itu dan pergi dari kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Summer
Fiksi PenggemarXiao Zhan senang mengabadikan setiap momen yang dilaluinya setiap waktu bersama dengan Handycam kesayangannya karena penyakit langka yang dideritanya. Suatu hari saat musim panas tiba, kameranya menangkap seseorang yang pada akhirnya memerangkapnya...