PROLOG

6.2K 576 95
                                    

The Weeknd ft Draf Punk - Starboy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Weeknd ft Draf Punk - Starboy

****


New York City, New York— AS 

Terang benderang, kilat cahaya blitz kamera menyerang. Tumbuh liar di sekitar Romero Arcane Wayne. Bibir kemerahannya belum bergenyit, meski puluhan tanya dilontarkan wartawan, Sesekali tatap mata hazel nya bergerak malas, bersandingan dengan alis tebalnya yang nyaris menyatu sempurna.

Don't touch me!” erang Romero berat, pada sebuah rangkulan yang mengarah langsung pada bahu tegapnya. Semrawut mata elang nya menyorot tajam. Menggilas jalanan yang menjadikannya pusat perhatian.

“Hey. Mundurlah!” tolak beberapa pria berbadan tegap, bertenaga kuat dengan pakaian hitam senada. Memberi Romero jalan menuju pintu Range Rover yang terbuka.

“Kami hanya ingin kebenaran. Apa benar kau akan menikahi Angel, setelah apa yang kau lakukan padanya?” tegas tertata, teriak wartawan dari kejauhan. Sengaja menyudutkan narasumber untuk mendapatkan informasi yang meledak tak terkendali.

Romero hanya mengernyitkan alis, menyeka bulu halus di wajahnya. Tanpa menjawab sepatah katapun ia beranjak memasuki mobil. Meninggalkan raungan kekacauan yang mengejarnya.

“Itu tadi luar biasa.” Joey duduk di sudut mobil. Menatap Romero lewat matanya yang biru.

“Bagaimana, Dad?” Tanya Romero malas.

“Dia menunggumu di mansion.” Joey menggaruk pelipis. “Kau ingin tahu apa yang sedang ku pikirkan?”

What?”

“Dia akan mencabut hakmu sebagai pewaris utama.”

“Tempat itu milikku,” tatap Romero mengintimidasi.

“Ya. Tapi skandal mu sepertinya sulit ditangani selama Angel banyak bicara, ular itu memainkan kartu korbannya dengan baik. Wayne corporation bisa merugi.” Joey menjelaskan dampak terburuknya. Pria itu tidak sepenuhnya salah. Sejak skandal mencuat, beberapa investor terus menghubungi untuk memastikan masalah.

“Ku rasa ini juga akan menjadi masalahmu, Joey. Jadi, aku berharap kau menemukan solusinya.” Romero menghela napas. Menyentuh kursi mobil dengan kepalanya. Menatap gelap malam yang terasa panjang.

“Rome...” Joey memanggil penuh ketegangan.

“Kau punya solusi?” Tanya Romero tanpa bergerak. Menatap traffick ligth merah menyala di bahu jalan.

Addicted to Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang