Addicted to Love | 48 • Nightmare

3.1K 265 54
                                    

Holaaa!! Romero Update!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holaaa!! Romero Update!!!

Happy Reading.

•••


Seven years later | New York City, AS

Dalam gelap, Asia bergerak melangkah. Menyusuri terowongan gelap dengan kaki telanjang. Ia mendesis sakit, begitu kerikil-kerikil tajam itu melukainya. Namun tetap saja, sebuah suara terengah dari ujung lorong membuatnya penasaran. Ia mengerutkan kening. Menatap sekitar, berharap cahaya akan menuntunnya jauh.

“Romero, kau di sana?” Tanya Asia parau. Lantas mengedarkan mata saat suara terengah itu kian mendekat. Dengan kaki berdarah-darah, ia melangkah, bahkan berlari kecil.

Asia help me,” sigap, kedua langkah kaki wanita itu terhenti. Bergerak menyamping saat menyadari bahwa suara itu jauh lebih dekat dengannya. Ia mengerutkan kening, Lagi-lagi berperang dengan ketakutan.

“Asia...” lagi, suara itu memanggil lirih, terdengar sangat dekat. Kontan wanita itu berpaling, menghadap tepar ke kiri.

“Rome?” Teriak Asia. Melihat pria itu terduduk di lantai, dengan bersimbah darah dan pisau tebal yang menancap pada perutnya.

“Romero.... Apa yang terjadi? Siapa yang melakuka ini padamu? Hah? Rome...”

Romero menarik napas. Menatap Asia pucat. Ia memegang perutnya, meminta Asia untuk menarik pisau itu.

“Romero bertahanlah! Kita akan ke rumah sakit,” kata Asia. Menarik lengan Romero yang tegap.

“Anastasia.” Romero hanya memanggil lemas. Menatap dengan pandangan suram.

“Ayo, Rome. Kau bisa kehabisan darah!” ajak Asia. Membuat pria itu malah muntah, mengeluarkan darah segar dari mulutnya.

“Rome....” Asia ketakutan. Lekas berdiri tegap dan bergerak mundur saat cairan darah yang keluar dari Romero membasahi lantai. Ia ketakutan. Asia berpaling, ingin pergi menjauh. Namun, tubuh seorang pria mendekat. Menarik lengannya dan ikut meghunus pisau padanya.

Oh! Asia berteriak. Menatap bayangan hitam yang tampak tak asing. Berdiri dengan senyuman yang akan selalu menghantuinya sepanjang tahun. Asia membelalakkan mata, begitu sadar bahwa Rion Marve di sana. Pria yang menancapkan pisau ke arahnya.

“Sekarang giliran anak-anakmu,” kata Rion. Menarik pisau darinya.

No!” Asia berteriak histeris. Kemudian mendengar suara yang begitu berisik memanggil dari kejauhan.

“Anastasia. Asia. Sadarlah! Asia.”

Hah!!! Asia terduduk lemas. Menatap langit-langit kamar yang terang. Ia mengerutkan dahi, memeriksa tubuhnya.

“Anastasia, ada apa?” Tanya Romero. Menatap wanita itu dengan raut penasaran.

“Rome kau tidak apa-apa?” Asia mendekat, memeriksa seluruh tubuh pria itu.

Addicted to Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang