Surprise!

2K 109 1
                                    

Yaka menyeruput Iced Americano yg berada digenggamannya, hari ini ia berencana untuk pergi hangout bersama Mahen, Vanna, dan Fira, mereka bisa disebut sebagai sahabat Yaka dari SMP.

Mereka berjanji akan bertemu didekat taman kota namun sahabatnya belum terlihat jadi ia akan berjalan jalan sebentar ditaman kota.

Yaka sudah memutari taman kota selama 15 menit, namun tak kunjung menemukan sahabatnya. Jadi ia menuju kesalah satu bapak bapak yg menjual ice cream, kebetulan hari ini cuaca nya panas jadi cocok untuk makan ice cream mint choco kesukaannya.

Ia membeli satu ice cream cone rasa mint choco lalu duduk disalah satu bangku taman. Ia mengecek handphone nya, karena tidak ada chat apapun digrup mereka jadi Yaka memutuskan untuk menelepon salah satu dari mereka.

Dimulai dari Mahen, cowok tinggi itu fast respon jadi ga mungkin dia ampe ga jawab telepon. 'Kalo ga diangkat, gue bejek si Mahen.' Yaka menelepon Mahen dan benar saja, lelaki itu mengangkat teleponnya dengan cepat.

"Yaka! Lo dimana???" Yaka memutar bola matanya malas, "elo yg dimana anjing!?" Bisa Yaka dengar suara tawa Mahen, dan Vanna. Beneran, jika mereka berdua digabung maka tawa nya akan tidak pernah berhenti.

"Yaka dimana emang????? Biar kita yg nyamperin." Yaka mendengus, ia menatap disekelilingnya lalu memakan ice cream nya. "Gue udah ditaman, deket danau. Deket danau ada kursi taman, kursi dibawah pohon itu tempat gue duduk."

"Lo makan ice cream?" Yaka mengangguk walau ia tahu bahwa teman - temannya tidak akan melihat nya. "Oke, kita udah deket. Kita udah liat lo." Yaka mengangguk, lalu menutup teleponnya.

Yaka menunggu mereka, beberapa menit kemudian terdengar seseorang meneriaki nama nya. Yaka mendongakkan kepalanya, Yaka tersenyum lebar saat melihat sahabatnya.

"Yaka sayang!!" Teriak Vanna dari kejauhan, Yaka hanya mendengus mendengar teriakan dari Vanna.

Vanna berlari mendekati Yaka yg sudah berdiri, lalu memeluk erat sahabatnya itu. "Ya ampun Yaka sayang, udah segini aja lo," ucap Vanna ceplas ceplos. Yaka memutar bola matanya malas, "lo kira gue bakalan terus kecil?" Vanna dan Fira terkekeh.

"Ayyy, Yaka gue kangen." Ucap Mahen lalu memberikan wink- kepada Yaka. Yaka hanya menggeleng kecil, "kebiasaan." Mahen tertawa, lalu meletakkan tangannya dipundak Yaka.

Yaka mendecak, "tangan lo berat anjing! Lepasin goblok!" Cuaca sangat panas, ditambah Vanna yg terus memeluk nya dan Mahen yg meletakkan tangannya dipundak nya membuat dirinya semakin kepanasan.

"Lepas bego! Gue panas nih!" Vanna dan Mahen tertawa, sedangkan Fira hanya menggeleng kecil. "Kalian bukan temen - temen gue." Mahen, Vanna dan Yaka hanya terkekeh kecil.

"Ayo, mau kemana kita?" Tanya Yaka, ketiga teman nya saling memandang yg membuat Yaka bingung. "Honestly, kita gatau mau kemana, hehe" Ucap Mahen membuat Yaka mendengus.

"Yaudah, kita keliling kota aja. Gimana?" Ujar Fira, ketiga nya setuju. "Cuma gue sama Mahen doang yg bawa motor?" Tanya Vanna, Yaka dan Fira mengangguk. "Arka ga ngasih gue bawa motor anying, dibawa bentar doang padahal." Yaka terkekeh, "salah sendiri punya pacar posesif." Dibalas dengan dengusan oleh Fira.

"Oke, Mahen sama Yaka. Gue sama Vanna, gimana?" Ketiga nya mengangguk setuju lalu menuju ke tempat parkir.

.       .      .

"Kayak orang gila, asli." Mahen tertawa. Setelah berkeliling kota beberapa menit lalu, mereka memutuskan untuk nongkrong disalah satu cafe favorit Vanna.

Saat ini sudah jam 4 sore, mereka berkeliling dari jam setengah 3. Lumayan lama kan?

"Nih guys, minuman kalian!" Ucap Vanna dengan semangat, mereka bisa dibilang reuni(?) Namun nyata nya bukan gitu.

ɱαℓε ωเƒε. - SOOBJUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang