Yaka keluar dari kamarnya menuju ke dapur, dirinya merasa lapar. Walaupun Satria masih tertidur dikamar mereka.
Yaka memasuki dapur menggunakan apron yg dibelikan ibu Satria untuknya, motif bunga sakura. Sangat lucu.
"Buat udang saus mentega deh, cuma itu yg bisa gue buat soalnya." Gerutu Yaka, walaupun itu fakta.
Dirinya mulai memasak makan malam, walau hanya satu masakan. Tak lama suara pintu kamar terbuka, Satria dengan wajah tidurnya akhirnya bangun dari alam mimpi.
Dirinya merapikan rambutnya lalu berjalan lurus menuju ruangtamu. Ia mendudukkan dirinya di sofa panjang, ia kembali memejamkan matanya.
Namun suara dari dapur membangunkan nya kembali, Satria meninggalkan ruangtamu lalu menuju dapur untuk mencari keberadaan rubah manisnya.
Dengan jalan yg gontai seperti orang mabuk, akhirnya Satria menemukan rubah manisnya didapur dengan apron pemberian ibu nya.
Satria dengan cepat memeluk Yaka dari belakang, tentu saja itu membuat Yaka terkejut.
"Bikin kaget aja lo!" Amuknya, Satria hanya menanggapi Yaka dengan deheman. Satria menenggelamkan kepalanya pada perpotongan leher Yaka.
Jangan tanya keadaan Yaka saat ini.
"Satria... Jangan disitu anjing!" Desis Yaka, ia memang sedikit sensitif pada bagaian seperti itu.
Sepertinya percuma Yaka memberitahu Satria, karena lelaki kelinci itu tidak mendengarkan ucapan Yaka.
"Sono pergi! Mandi kek lo, makanannya bentar lagi selesai." Perintah Yaka, namun Satria menggeleng lambat.
"Gue udah mandi." Ucap Satria menolak, ia mempererat pelukannya pada Yaka.
"Gue makan lo aja deh, mbul." Yaka menghela nafasnya.
"Lepas atau gue siram saus ini ke muka lo." Ancam Yaka namun Satria tetap menggeleng.
Yaka menyerah, akhirnya ia membiarkan kelinci tinggi itu terus memeluknya.
——
Setelah makan malam, keduanya sibuk dengan urusan masing - masing. Yaka yg mengerjakan tugasnya, Satria yg sibuk bermain game pada komputernya.
Sesekali Satria melirik rubahnya yg sedang fokus membaca materi, Satria berdehem membuat Yaka langsung menoleh kearahnya.
"Bisa ambilin headset gue? Diruang tamu kalo ga salah." Perintah Satria, Yaka menutup buku materinya lalu bangun dari tempat duduknya.
Berjalan keluar kamar dengan bibir manisnya tak berhenti bergerutu. Satria hanya terkekeh kecil lalu kembali fokus pada komputernya.
Tak lama Yaka sudah berada disebelahnya, mengulurkan tangannya untuk memberikan headset milik Satria.
"Punya kaki sama tangan ga ada guna nya." Ketus Yaka, Satria menatap Yaka yg sudah berbalik badan, berniat untuk kembali duduk pada meja belajarnya.
"Disini." Yaka menoleh untuk menatap Satria, dahinya mengernyit heran.
"Hah?"
"Duduk. Disini." Perintah Satria sembari menepuk pahanya. Yaka yg mengerti langsung menggeleng dengan cepat.
"Ga! Gue mau belajar!" Yaka memberi alasan, pergelangan tangannya dipegang erat oleh lelaki kelinci itu.
"Besok ga ada kuis, mbul." Mata bulat Yaka mengerjap, kepalanya dimiringkan seolah bertanya membuat Satria tersenyum tipis.
"Mau aja lo dibohongin sama Ren." Sindir Satria, Yaka menatap tajam Satria.
"Hey! Di group kelas cuma dia yg respon!" Ketus Yaka, memang benar. Hanya Ren yg membalas pesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɱαℓε ωเƒε. - SOOBJUN
Fiksi PenggemarLOKAL AU📌 Dijodohin? Satu kata tapi bikin Yaka takut seumur hidup. Yaka memang tidak suka dipaksa, tapi calon nya lumayan, lumayan ngeselin maksudnya. !¡ Soobjun not Yeonbin ¡! ⬆️ Soobin, Yeonjun ⬇️ DISCLAIMER ‼️ 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤...