what happened today?

870 88 10
                                    

Book ini kenapa tbtb bisa blow up kayak begini woi!?😭 sampe peringkat ketiga di ‘Soobjun’ lho 😭 wahh, thank u yaa buat yg baca book ini apalagi yg vote + comment, mksii banyak~ luv luv buat kalian😿💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Book ini kenapa tbtb bisa blow up kayak begini woi!?😭 sampe peringkat ketiga di ‘Soobjun’ lho 😭 wahh, thank u yaa buat yg baca book ini apalagi yg vote + comment, mksii banyak~ luv luv buat kalian😿💗

───────────────

Yaka bangun terlebih dahulu, bagian bawahnya terasa hancur setelah digempur semalam. Ia menatap kaca jendela, hujan masih betah membasahi bumi.

Yaka berusaha bangun namun ia merasa ada yg memeluk nya dengan erat, tentu saja itu Tuan Satria Fiyandra.

Yaka menggeser lengan Satria yg memeluk erat pinggangnya, setelah terlepas Yaka merenggangkan badannya sebentar sebelum menuju ke kamar mandi.

Keluar dari kamar mandi dengan menggenakan kaos polos berwarna hitam, mungkin milik Satria karena itu kebesaran untuk ukuran tubuh Yaka.

Yaka terus menatap kearah ranjang, ternyata sprei dan selimutnya sudah diganti. Yaka duduk ditepi ranjang menatap wajah tenang Satria yg tertidur lelap.

Menyisir poni milik Satria dengan tangan cantiknya, biarkan ia menatap wajah tampan milik Satria dulu, sepertinya Yaka mulai menaruh hati pada lelaki kelinci itu.

"Gue harap lo juga, ya?" Gumamnya lalu mengecup kening milik Satria.

Jangan kira Satria tidak sadar. Tentu saja sedari Yaka masuk kedalam kamar mandi ia sudah bangun, namun lelaki kelinci itu kembali memejamkan matanya tetapi tidak tertidur.

Ternyata, sisi Nayaka yg ini lebih lucu.

───────────────

Yaka seharian hanya diam dikelas, bukan hanya karena takut terkena air hujan diluar namun bokongnya masih saja sakit.

Tadi pagi, ia harus izin tidak mengikuti upacara bendera gara-gara ia tidak kuat untuk berdiri lama, jadi nya ia diam di UKS saat sudah selesai Satria mencarinya di UKS lalu menuntunnya untuk berjalan dengan pelan menuju kelas mereka.

How sweet... Namun pasti ada saja yg iri, bukan?

Yaka meletakkan dagunya pada tangan kirinya, melihat hujan dari kaca jendela. Udara sangat dingin hari ini, Satria sampai harus terpaksa membawa mobil hanya karena hujan.

Yaka menghela nafasnya, Hoodie berwarna abu-abu membaluti tubuhnya. Funfact, itu hoodie milik Satria.

Saat ia sedang menatap kearah jendela dengan tenang, tiba-tiba seseorang mendekati bangku nya.

Yaka menoleh itu melihat orang tersebut, ia memutar bola matanya malas ketika tahu jika Ren yg duduk disebelahnya.

Lelaki manis itu tersenyum lebar sembari memberikan nya satu kaleng susu.

"Nih, tadi di titipin sama Satria." Ucapnya dengan manis, Yaka melirik sebentar lalu kembali pada pemandangan awalnya.

"Thanks." Balas Yaka dengan singkat, Ren yg tersenyum sedari tadi sekarang wajahnya menjadi datar.

Ia dengan cepat menarik tudung hoodie milik Yaka lalu menarik rambutnya, Yaka yg terkejut karena rambutnya ditarik pun berteriak sehingga siswa yg ada di kelasnya terkejut menatap kedua nya.

Ren terus menarik rambut Yaka hingga membuat lelaki rubah itu terjatuh dari kursi nya, kepala Yaka terbentur meja karena hal itu. Siswa/siswi yg berada dikelas mencoba untuk menenangkan Ren.

"LO JALANG SIALAN! GATAU TERIMAKASIH!" Bentak Ren, namun tiba-tiba tubuh Ren terhuyung kebelakang merasa tertarik ia melawan namun kekuatan orang dibelakangnya lebih kuat.

Dengan cepat ia menoleh lalu tersentak saat ia mendapati Satria yg memegang bahunya, Satria menatap datar lelaki manis itu lalu melepaskan tangannya dari bahu Ren.

Ia berjalan mendekati Yaka yg mengelus rambutnya sembari berdesis kesakitan, suara bisik-bisik terdengar dari siswa maupun siswi kelas Yaka.

Satria dengan sengaja menendang kursi yg berada di sebelah kiri Yaka, membuat suasana menjadi sunyi.

Ren mematung, dirinya tiba-tiba tidak bisa bergerak. Bahkan mendengar suara kursi yg sangat keras itupun ia tak tersentak sedikit pun.

Setelah Satria membantu Yaka untuk kembali duduk pada tempatnya, ia mengambil kaleng susu yg diberikan Ren untuk Yaka.

"Ambil." Ketus Satria, Ren berusaha menjelaskan namun Satria menatapnya dengan sangat tajam saat ini.

"Lo ga denger? GUE BILANG AMBIL YA AMBIL, BGST!" Suara keras Satria kembali membuat sunyi kelas, Ren dengan cepat mengambil kaleng susu itu.

Yaka meremas bagian belakang seragam Satria, berniat untuk menenangkan lelaki itu walaupun percuma. Karena Satria benar-benar emosi.

"Minum itu susu."

"H— huh?"

"Gue bilang minum. Lo beneran ga bisa denger?!" Ren tersentak, ia menggeleng dengan cepat. Ia tidak ingin meminum jebakan nya sendiri.

Yaka menarik tangan Satria lalu menggenggamnya, walaupun tangan Satria menggenggam balik tangan milik Yaka namun bisa terlihat dari wajahnya, tersirat amarah disana.

"Yaka ga suka susu Vanilla. Dan lo ngakuin kalo gue yg ngasih susu itu sedangkan gue tau apa yg ga disukain oleh Yaka?" Ren gelagapan, kenapa Satria sangat mengetahui Yaka!? Apa yg terjadi pada mereka berdua!?

Ren meninggalkan kelas dengan langkah yg cepat, tanpa peduli saat ia menabrak teman-teman kelasnya.

Yaka menggenggam erat tangan Satria lalu menggerakkan tangan mereka ke kanan dan ke kiri berniat untuk mengalihkan perhatian Satria.

Tentu saja lelaki itu langsung mengalihkan pandangan nya kepada Yaka. Yaka tersenyum lalu membiarkan Satria duduk disebelahnya, kelas yg tadinya sepi kini kembali heboh entah mereka membicarakan apa, Yaka tidak peduli.

"Satria, tahan emosi lo." Satria mendengus namun tetap mengangguk membuat Yaka kembali tersenyum.

"Gue mau ice cream." Satria yg mengeluarkan belanjaan nya dari kresek putih yg ia bawa langsung melirik Yaka, sedangkan lelaki rubah itu menatap melas kearah Satria.

"Tadi katanya sosis sama susu pisang, kenapa tiba-tiba pengen ice cream?" Tanya Satria sembari mendekatkan dirinya pada Yaka, lelaki itu menunduk lalu menggeleng.

Satria yg memang tidak bisa menahan gemas nya pada Yaka langsung mencubit pipi sang suami membuat Yaka mengaduh kesakitan.

"Okay then, ice cream aja? Seriusan?" Yaka menatap Satria yg berdiri dari duduknya lalu mengangguk dengan cepat, sebelum pergi Satria menyempatkan diri untuk mengusak rambut sang rubah lalu pergi lagi ke kantin.

Yaka yg merasa senang bersenandung sedari tadi, entah mengapa mood nya sedang baik.

‘tapi kenapa Ren ngasih susu vanilla ke gue, ya?’

───────────────

ɱαℓε ωเƒε. - SOOBJUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang