09. PERUBAHAN

6 2 0
                                    

"Biar gue yang anterin Minju pulang," ucap Junkyu.

Selama 10 menit Junkyu berhasil memenangkan Minju, gadis itu tak menangis lagi. Tetapi terlalu malu untuk melihat Jeongwoo dan Yonghoon. Minju ingin semuanya baik-baik saja, tapi sayangnya dia tidak terbiasa dengan sikap tak terduga dari Jeongwoo, dan beginilah jadinya.

Minju sangat mudah terkejut, membuat pikirannya overthingking. Padahal Jeongwoo hanya bercanda, lagipula mereka akan menikah. Itu hal yang wajar ketika Jeongwoo bersikap seperti itu. 

"Minju udah baikan, ya?" Tanya Yonghoon hati-hati, takut Minju menangis lagi.

"Iya bang, dia cuma butuh istirahat aja," jawab Junkyu mewakili.

Jeongwoo masih diam, dirinya sedang mengumpulkan puzzle teka teki yang tidak bisa ia pahami sejak tadi. Bahkan sekarang Minju masih menggenggam tangan Junkyu, bersembunyi di belakang pemuda Kim itu.

"Jeongwoo, nn..nanti aku jelasin semuanya," lirih Minju mencoba memberikan sedikit ketenangan dari kebingungan Jeongwoo.

Jeongwoo hanya bisa menghela nafas pasrah, membiarkan calon istrinya pulang bersama sahabatnya. Beruntung Wendy sedang tidur, jadi dia tidak tahu apa yang terjadi pada Minju.

"Tolong bilang sama Tante Wendy ya, Minju pulang sama gue," kata Junkyu sekali lagi sebelum benar-benar keluar dari rumah Jeongwoo.

Kedua saudara itu menatap kepergian Minju yang dibonceng Junkyu, setelah cukup menjauh Yonghoon merangkul tubuh Jeongwoo untuk masuk kembali.

"Lo nggak tahu hubungan Junkyu sama Minju apa?" Tanya Yonghoon mulai penasaran. "lo kan sama Junkyu udah kenal dari SMP," lanjutnya.

Jeongwoo galau, ia tidak mood untuk menjawab kakaknya dan memilih untuk pergi ke kamarnya. Yonghoon hanya bisa mengeram frustasi, menyugarkan rambutnya cukup kuat. Dia pikir Minju itu menjadikannya laki-laki pertama, sayangnya ternyata ada Junkyu.

"Seharusnya yang lebih marah itu adek gue sih," kata Yonghoon masih bisa melihat punggung kecewa adiknya.






****







"Mau pulang sekarang?"

"Kak, aku harus bilang apa ke Jeongwoo?" Minju menatap Junkyu penuh harap. Seharusnya Jeongwoo

"Mau aku bantuin?" Tawar Junkyu.

Minju menggeleng, " nggak kak, ini urusan aku sama Jeongwoo. Kak Junkyu nggak usah repot-repot ngejelasin ke dia," jelas Minju. Bagaimanapun dirinya sendiri yang harus menjelaskan pada Jeongwoo.

Junkyu tersenyum mengusap kepala Minju," sejak kapan kamu sedewasa ini," gumamnya.

"Yuk pulang," ajak Minju berjalan mendahului Junkyu, "oh iya kak, seminggu lagi aku bakalan nikah. Aku ngundang kak Junkyu secara pribadi, dateng ya," lanjutnya.

Junkyu hanya bisa tersenyum," gue nggak tahu kalau lo bakalan sebahagia itu ngundang gue ke pernikahan lo Minju, padahal hati gue terasa dicincang-cincang," batin Junkyu.

Mereka berdua berjalan beriringan, rumah Minju sudah dekat sebab itu mereka memilih berjalan saja, sekaligus menghabiskan waktu bersama. Junkyu sempat merasa kalau Minju masih membutuhkan dirinya, tapi gadis itu saja sudah terang-terangan mengundang Junkyu ke pernikahannya.

"Kakak kayaknya bakalan cocok setelah jas formal kayak gini,"

"Iya nanti kalau pas kita nikah,"

Bayangan itu kembali teringat saat Junkyu dan Minju melakukan pentas seni bersama, hanya sekedar bayangan tak lebih dari itu.

Sekarang mereka sudah sampai di depan rumah Minju, gadis Kim itu melambai pada Junkyu. " Good night kak," ucapnya.

Love Is SupriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang