Mencoba melupakan kejadian tak mengenakkan antara luna dan haechan malam kemarin, hari ini luna sudah di suguhkan pemandangan haechan yang menonton siaran langsung perfomance boygrup ND di televisi, luna tak lagi melarangnya karena entah kenapa ia menjadi segan kepada haechan setelah semalam.
"Luna:(". Haechan berbalik dan memanyunkan bibirnya kepada luna, ia bertingkah seakan tak terjadi apa apa. Haechan menghampiri luna yang masih mematung ditempat, secepatnya kilat haechan mencium bibir luna.
"Kau suka?". Haechan tersenyum lebar menanyakan hal konyol itu, tentu luna menyukainya, tapi kenapa ia bertanya seakan meledekinya.
"Mau yang lebih enak?". Luna tak bisa mencerna apa yang haechan katakan, sebelum ia selesai berpikir haechan terlebih dahulu memangkunya dan membawanya berbaring di atas sofa. Ia menciuminya bahkan sedikit menanggalkan baju yang dipakai oleh luna, lehernya tak lepas dari jangkauannya, ia memberikan tanda kemerahan sedikit ungu di beberapa titik pada lehernya.
"Echanie... Stophh plissh". Tapi ia tak mendengar luna, dengan terpaksa luna harus menendang aset kebanggaan nya agar ia menyingkir, haechan meringis kesakitan memegangi bagian tengah antara pahanya.
"Lee hae...! Sorry apakah sakit?".
"Sakit, coba tanya dia"
"Mesum!".
"Hanya padamu".
Walau khawatir tapi luna lega ia masihlah haechan beberapa hari yang lalu. Luna mengembungkan kedua pipinya diam menunduk di samping haechan, haechan yang melihat itu jelas sangat gemas kemudian mencuri kecupan pada bibir manisnya.
"Lain kali kita harus melakukannya biar kau tak cemberut begini". wajahnya memerah Luna tak bisa menahannya sekarang.
"Hei... Mau pergi keluar dengan ku? Kita buat kehebohan diluar". Tawar Haechan. apa maksudnya membuat kehebohan di luar, jelas luna tidak akan menyetujui itu bisa bisa orang orang akan mengetahui keberadaan haechan.
"Tak mau".
"Kenapa:(".
"Berhentilah merengek seperti itu aku geli". Bukannya berhenti haechan malah semakin menjadi jadi, ia semakin gencar merengek pada luna hingga luna tak betah berada di dekatnya.
"Sayang....".
"Sayang....".
"Cintaaaa". Haechan bergelayut manja pada tangan luna dan mengikuti luna kemanapun.
"Echan stop!". Luna sedikit membentaknya, membuat haechan diam seperti anjing yang di marahi oleh sang majikan, ia diam menunduk memanyunkan bibir kecilnya sambil memilin ujung baju yang ia kenakan. Sulit sekali mengendalikan haechan, ia selalu di permainkan dengan tingkahnya yang selalu konyol tapi sangat meresahkan hatinya.
"Oke kita keluar tapi... Kau pakai ini". Luna menuju sebuah laci dan mengambil beberapa baju hangat di dalamnya, luna memberikan baju itu untuk haechan pakai hari ini padahal cuaca di luar sangat panas dan ini adalah musim panas yang terik, bagaimana mungkin haechan bisa memakai beberapa lapis baju hangat serta kain masker hanya untuk keluar rumah! Jika kamu lupa, kemarin luna bertemu dengan anggota grup ND maka untuk jaga jaga biarlah hanya beberapa jam saja haechan merasa tersiksa kegerahan, hanya untuk kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
cause I'M FANGIRL
FanfictionIni sulit, tapi harus. Ini berat tapi juga mudah. Jangan menahanku dan aku juga tidak akan Menahanmu. Aku telah mengerahkan seluruh perasaan ku Yang tertuang untuk mu. Membuatnya habis oleh fakta yang membentang Disepanjang langkah. Jangan menahan...