16. kejutan kecil

108 17 9
                                    

Dua hari setelahnya Haechan pergi, dan untuk pertama kalinya Haechan tidak mengabari luna saat akan pergi. Menghadiri acara FS grup ND ke negeri seberang- Shanghai, China.

Menjalankan aktivitas grup memang menyenangkan, di samping bekerja ia juga bisa sedikit menyegarkan pikiran dengan berjalan jalan di negeri orang.
Huru Hara yang terjadi belakangan kemarin sedikitnya lebih berkurang, mungkin jika bisa di bilang Haechan adalah idol yang paling sering mendapatkan masalah tahun kemarin.

Haechan duduk di temani mark, sedang member yang lain berpencar entah kemana. Sambil melamun ia terus mengaduk aduk minumannya tanpa minat.

"Mulai deh". Bukan hal aneh jika haechan seperti itu, mark sudah menduga pasti ia ada masalah dengan luna.

"Mark, apa kau akan tetap mendukung ku atas apapun yang menjadi keputusan ku?".

Mark mengernyit tak paham. Ia melirik kesamping. bukan apa-apa, tapi gelagat haechan agak nya sedang ingin berbicara serius, ia takut jika ada orang lain yang mengenal mereka dan tak sengaja mendengar percakapannya.

"Ada apa?".

"Aku—".

"Tunggu. Kalau kau ingin bicara serius jangan disini, tunggu sampai kita kembali".

Itulah salah satu hal yang menyebalkan sebagai idol. Mereka tak bisa leluasa untuk bicara.

Sesuai apa yang mark katakan, mark menagih janji Haechan yang akan bercerita tempo hari. Spesial hari ini mereka akan menginap di dorm ND karena berhubungan mereka selesai berlatih hingga jam 9 malam.

"Jadi ada apa?".

Haechan menghela nafas, ia bingung apa harus mengatakannya atau tidak.

"Aku ingin menikahi Luna".

Mark diam beberapa saat hingga akhirnya mata yang biasa itu melotot bahkan hampir keluar. Ia mengorek ngorek lubang telinganya memastikan bahkan pendengaran nya baik baik saja.

"Apa? Kau bilang apa?".

Haechan mendengus kesal sudah pasti reaksi mark akan heboh seperti itu.

"Aku ingin menikahi luna. Mark!".

"Ta- tapi kenapa sekarang?".

"Kenapa? Ya karena aku ingin menikah!".

"Enggak, maksudnya— arghh". Mark menjambak rambut nya frustasi. Kalau haechan ingin menikah sekarang lantas bagaimana dengan ND? Bagaimana dengan karier nya? Ia tak yakin banyak fans yang akan menerima pernikahannya.

"Mark... Aku akan menikah dan akan mencoba tetap di ND. Tapi jika fans tidak mau menerimaku bahkan agensi juga tidak bisa mempertahankan ku yang sudah menikah, maka aku akan keluar".

"Apa kau sudah membicarakan ini dengan Manajer hyung?".

"Belum, aku butuh kau untuk bantu aku membicarakan nya".

"Kenapa aku?!".

"Karena kau leader".

"Astaga—". Merepotkan. Mark memang seorang leader tapi dia leader untuk sebuah grup bukan leader kehidupan para member grup. Tapi haechan sahabatnya sudah pasti ia tidak bisa jika harus bicara seorang diri. Mark menatap haechan sungguh-sungguh.

"Kau sudah yakin?".

"Ya".

"Baiklah kita bicarakan ini dengan manager hari sabtu nanti". Mengingat jadwal mereka yang tidak terlalu padat dihari itu sepertinya adalah waktu yang cocok untuk mengabari kabar mengejutkan ini kepada perusahaan.

Haechan pulang dengan perasaan yang bercampur aduk, sudah beberapa hari ini Luna tidak mengirimnya pesan kabar. Haechan mengambil benda pipih itu lalu tangannya aktif berselancar di layarnya.

Aku sudah bilang ke perusahaan, aku akan menikahi mu.

Ia mengirim kalimat itu kepada luna. Sebenarnya itu hanya gertakan kecilnya, karena mark dan haechan sebenarnya belum memberitahu perusahaan. Dalam hitungan ketiga ia ramal ponselnya akan berdering.

Satu

Dua

Tig—

Tik tak tok!

Benar saja. Luna menelpon dirinya. Haechan tersenyum menyungging.

"Ha—".

"Kenapa kamu seenaknya sendiri?! Aku bahkan belum menjawabnya apa aku mau atau tidak. Jangan seenaknya! Lee Haechan!". Luna menyela kata kata haechan. Haechan hanya terkekeh kecil tanpa luna ketahui.

"Makanya jawab. Aku ingin jawabannya langsung. Datang ke apartemen ku besok".

Tut!

Haechan mematikan nya. Ia terkekeh kecil. Wanita manis itu akhirnya akan datang menghampiri haechan. Ia dengan senang hati menunggu gadis kecilnya itu.

🐚🐚🐚

Haechan datang ke perusahaan dan berpapasan dengan renjun disana. Laki laki cantik itu hanya berlalu tanpa menyapa haechan, tak mau ambil pusing haechan juga ikut mengabaikannya mungkin renjun sedang ada masalah dan ingin sendiri jadi Haechan berusaha memaklumi nya.

Renjun menghela nafas kesal, Haechan tidak merasa bersalah sama sekali kepadanya.
Kemarin Renjun datang ke dorm ND dan tak sengaja melihat ada Haechan dan Mark disana, sempat ingin menyapa tapi renjun urungkan niatnya.
Ia bersembunyi di balik tembok dengan hati hati tak bersuara. Instingnya mengatakan dia harus tetap disana dan menguping pembicaraan mereka berdua.

Betapa terkejutnya renjun saat Haechan berkata dia akan menikah. Haechan membuat keputusan itu dan tidak memberitahu nya sama sekali, Yah walaupun itu semua terserah pada haechan. Tapi apa untuk apa status persahabatan mereka ini?! Bahkan hanya renjun lah seorang yang tahu rahasia Haechan tiga tahun silam. Lalu kenapa hal sepenting ini Haechan tidak memberitahu nya? 

Renjun menghela nafas, sebenarnya ia hanya terlalu bawa perasaan. Haechan tidak salah, tapi renjun juga merasa dia tidak salah karena ingin penjelasan dari haechan. Sepertinya malam ini dia harus pergi ke apartemen Haechan dan meminta penjelasan padanya langsung.

Di lain sisi hari sudah menggelap luna dengan syal yang membelit di lehernya dan membuat setengah wajahnya tertutupi lekas berjalan sedikit tergesa-gesa.

Malam ini ia sudah memutuskannya. Memutuskan apa yang akan ia jawab sebagai jawabannya kepada Haechan.

Salju turun begitu lebat, semakin malam salju yang datang semakin banyak. Ia berjalan penuh kehati-hatian takut jika ia tergelincir jatuh di trotoar yang licin.

Akhirnya setelah beberapa hari tidak pernah melihat kembali haechan, Luna datang untuk menemui nya. Kakinya berdiri di depan pintu berwarna perak tangannya memegang handphone yang menampakkan kode pintu apartemen yang haechan kirimkan.

Luna mulai memencet tombol di pintu dari dalam haechan tersenyum antusias. Niatnya lebih dari menunggu jawaban yang luna berikan. Ia ingin kembali menghabiskan waktu mereka berdua sebelum luna menjawabnya. Haechan sangat percaya diri luna pasti menerimanya.

Di meja sudah tertata rapi dua gelas cantik berisi bir dan soda, karena luna peminum yang buruk jadi Haechan tidak akan membiarkannya meminum bir. Bisa habis malam ini luna di tangan haechan jika dia ikut tak sadar karena mabuk. Ya siapa juga yang akan tahan di cuaca yang sedang dingin dinginnya bersama calon istri di apartemen miliknya dan hanya berdua saja tidak ada siapapun yang melihat?! Haechan takut khilaf. Bisa bisa setelah pulang dari sini luna mengandung anaknya.

Haechan terkekeh geli, ia mengkhayalkan hal yang tidak tidak.

Saat pintu mulai terbuka secara perlahan haechan mulai diam sambil mengangkat segelas bir di tangannya.

🐚🐚🐚🐚🐚

Wah wah bakal ada apa yah... 🥴

cause I'M FANGIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang