Ini hari keberangkatan grup ND untuk mulai berkeliling dunia mengadakan konser mereka di berbagai kota dari berbagai negara.
Walau berat tapi haechan harus melakukannya, itu artinya ia harus berpisah berbulan bulan dengan luna.Sebelum ia benar benar berangkat sore nanti, pagi ini haechan menyempatkan diri untuk datang mengunjungi luna di apartemen nya.
"Kenapa datang saat ini?!". Tanya luna tak senang melihat kehadiran haechan.
"Aku mau bertemu sebelum berpisah".
"Apa kemarin tidak cukup untuk melepas rindu?".
"Tidak".
Hufft-
Luna membawa haechan masuk kedalam apartemen, mau bagaimana lagi yakan? Haechan sangat tidak bisa di usir.
Luna membawakan segelas teh hangat untuk haechan. Melayani nya layaknya seorang tamu. Ia juga duduk sedikit jauh dari haechan, membuat haechan sedikit tak suka dengan tingkah luna."Kemari". Titah haechan. Luna menghela nafas tapi tetap menurutinya.
"Duduk di sini". Ucapnya sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya. Luna duduk sambil menunduk tak menjawab.
"Canggung banget kayak bukan pacar aja-_-". Sindir haechan. Ia masih diam.
"Apa harus go public agar tidak canggung?". Ucap haechan. Luna melotot segera membekap mulut haechan agar tidak meneruskan ide konyol nya. Bukannya berhenti berbicara ia malah semakin menggoda luna. Bibirnya maju dan mencium telapak tangan yang membekapnya.
Cupp
"Udah deh chan!! Geli tau ga!". Gerutu luna sambil mengelapkan tangannya pada baju yang haechan kenakan. Ia hanya nyengir kuda.
"Luna... Mau~". Nada manjanya keluar, ia memajukan bibir merahnya di hadapan luna. Entah apa yang dia ingin, dia seperti anak kecil yang sedang meminta sesuatu pada orang dewasa. "Mau apa?".
"Kisseu?". Ucap haechan dengan nada polosnya. Tapi pikiran nya benar benar tidak sepolos itu!.
Luna membelalak 'pun langsung menggeplak keras tangan dari haechan. "Ga ada!"."Pelit".
"Biarin!". Haechan frustasi, ia berdiri di hadapan luna sambil terus merengek kepada nya. Mengerikan, luna sampai merinding melihat sikap haechan yang seperti ini. "Ayolah luna....".
"Sekaliii aja". Luna mengabaikannya dia berpindah tempat menjauhi haechan.
"Luna...".
"Ga haechan!!".
"Sebentar saja sebelum aku pergi". Luna menghela pasrah. Haechan tersenyum tanpa beban. Ia mendekati luna dan menyambar bibir merah muda itu. Menciumnya pelan, mulai melumat dan menghisap.
Kaki luna yang jinjit membuat nya hampir saja kehilangan kekuatan untuk bertumpu. Haechan tidak mau melepaskan ciuman mereka 'pun segera mengangkat luna dan memangkunya.
Nyatanya ciuman yang haechan sebut 'sebentar' itu adalah ciuman berdurasi 10menit yang di selingi jeda untuk bernafas. "Bibir mu bengkak sekali". Ledek haechan. "Diem!!!".
"Hehe i love you^^". Luna mendengus kesal.
"Bukankah seharusnya jam segini sudah berangkat?". Tanya luna.
"Hem... Aku berangkat sekarang, bye sayang". Ucapnya sambil mengelus rambut luna. "Hem".
Dia membuat luna senam jantung setiap saat. Dan luna membenci kenyataan dia selalu luluh kepada haechan. Dua bulan penuh tanpa kehadiran haechan di sisinya, luna benar benar merasa kesepian. Tak bisa di pungkiri haechan selalu berperan penting dalam aktivitas nya. Walau setiap saat luna selalu bertukar kabar dengannya, tapi itu tidak seberpengaruh saat haechan berada disisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cause I'M FANGIRL
FanfictionIni sulit, tapi harus. Ini berat tapi juga mudah. Jangan menahanku dan aku juga tidak akan Menahanmu. Aku telah mengerahkan seluruh perasaan ku Yang tertuang untuk mu. Membuatnya habis oleh fakta yang membentang Disepanjang langkah. Jangan menahan...