12. hadiah

180 25 33
                                    

Hampir tiga kali dalam seminggu, haechan selalu menjemput luna dari rumahnya dan membawa nya untuk menemani haechan di apartemen miliknya sendiri setiap malam sesudah haechan pulang dari latihannya.

"Huh! Kenapa kau selalu datang kemari?!". Tanya luna dongkol. Haechan nyengir kuda seakan tak pernah merasa bersalah sedikitpun.

"Aku datang menjemput mu kekasih ku".

"Aku bosan melihat mu". Luna membuka pintu mobil lalu masuk kedalamnya.

"Diam lah atau malam ini aku berikan hukuman".

"Tidak lucu! Kau selalu menciumi ku setiap malam hingga makeup ku luntur!".

"Siapa suruh bermake-up?".

"Uhh menyebalkan!!".

Dan mereka melalui jalanan kota dengan saling berdebat kecil didalam mobil. Dasar pasangan aneh.

Sesampainya di apartemen haechan segera membaringkan tubuhnya yang lelah di atas kasur, Sedang luna duduk di kursi panjang dan masih sibuk dengan handphonenya.

"Luna~". Haechan merengek seperti bayi dan duduk disamping luna.

"Kamu kenapa?".

"Mana kado ku?". Tagih haechan, ia mengulurkan tangannya untuk meminta kado.

Luna mengerutkan keningnya tak paham.

"Kau lupa atau memang tidak tahu kalau hari ini aku berulang tahun?". Luna melotot ia segera mengecek tanggal di handphone. Benar saja hari ini tanggal 6 juni  yang berarti ini adalah hari ulang tahun haechan.

"Aku lupa hehe".

"Kekasih ku sendiri bisa lupa hari ulang tahun ku? Apa aku sangat tidak penting untuk mu?". Haechan merajuk, bibirnya terlihat melengkung tanda ia tak senang.

"Aku lupa chan...".

"Aku mau hadiah".

"Besok oke?".

"Sekarang". Haechan menarik tangan luna dan membawanya untuk duduk di pinggiran ranjang. Perasaan buruk menimpanya. Haechan berdiri dihadapannya, ia mencondongkan tubuhnya dan bertumpu pada ranjang.

"Kau mau mencium ku?". Tanya luna. Haechan tersenyum lalu mengangguk.

"Baiklah...". Pasrah luna. Karena memang itu yang harus luna lakukan.

Cup~

Yap kalian tahu apa yang mereka lakukan saat ini. Mengecup dan melumat, luna tak kuasa jika terus bertumpu apa kasur sambil menahan haechan, luna membuatnya berbaring hingga memudahkan kekasihnya itu untuk menjelajah lebih dalam. Ah– benar benar malam yang panas.

"Wow...". 

Keduanya terlonjak kaget, haechan berbalik dan melihat ke 6 anggota grupnya tengah menonton mereka dari ambang pintu kamar, dan chenle yang memegang kue coklat dengan lilin yang menyala.

"Ck!".

"Masih mau lanjut? Kami bisa pulang sekarang". Ucap jeno gugup. Benar benar tak terduga mereka datang disaat yang tidak tepat.

"Ck. Lain kali gw bakal ganti password agar kalian tidak bisa masuk sembarangan". Ketus haechan sambil melirik kearah mark. Mark yang merasa tersindir menggaruk tengkuknya yang tak gatal, yah jangan salahkan mark, ini terjadi karena biasanya memang mark sering berkunjung dan masuk tanpa permisi.

Karena tidak mungkin untuk mengusir ke 6 sahabatnya itu, jadi lah saat ini mereka duduk berkumpul di sofa ditemani dengan berbotol botol bir di atas meja dengan beberapa camilan.

cause I'M FANGIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang