11. pecah telor

415 22 19
                                    

Apa yang terjadi barusan adalah hal yang tidak pernah ingin luna alami, sialnya itu sudah terjadi.
Mark menyuruhnya untuk kembali duduk tujuannya tentu ingin menginterogasi luna.

Haechan ikut duduk di samping luna, ia nampak tenang seakan tidak terjadi apapun di antara mereka. Berulang kali mark mengibaskan rambut dengan tangannya. Ia sedikit frustasi. Entahlah, maksudnya bagaimana bisa luna seorang penggemar bisa berpacaran dengan haechan si idol?!.

Benar benar mustahil.

"Kapan? Kapan kalian berdua berpacaran?". Luna kebingungan menjawab, berulang kali melirik haechan sambil menyenggol lengan nya.

Haechan menghela nafas panjang.

"Kami tidak wajib menjawab pertanyaan mu mark".

"Oh ayolah! Aku ingin tahu! Maksud ku bagaimana bisa kalian berpacaran?! Bukankah luna selama 2 tahun ini pulang ke negara asalnya? Oh atau kau berbohong?".

"Aku tidak berbohong padamu". Lirih luna tertunduk. Mark itu baik, dan luna jadi segan kepada nya. Haechan melihat reaksi luna.

"Mark kau membuat pacarku takut. Minta maaf". Mark semakin dibuat tak percaya dengan perkataan haechan, ia memijit keningnya pelan.

"Maafkan aku. Aku sungguh tidak bisa berpikir jernih".

"Aku mengerti. Eung... Apa aku sudah boleh pulang?". Tanya luna kepada mark. Mark bergidik, harusnya luna bertanya kepada haechan sebagai pacarnya bukannya mark.

"Tanyakan kepada pacar mu, kenapa bertanya kepada ku?".

Luna tersenyum canggung, ia mengangguk kemudian melirik menghadap haechan disampingnya. "Apa aku boleh pulang sekarang?".

"Tidak". Jawab haechan singkat. Luna terbelalak heran.

"Kenapa pulang sekarang? Kita bahkan belum merayakan 2tahun anniversary kita". Luna dibuat semakin terkejut. 2 tahun ndasmu.

"2 tahun?! Kalian?!!!".

Haechan mengangguk membenarkan keterkejutan mark.

"Sudah begitu lama... Pantas saja dulu kau sering tidak fokus berlatih, ternyata karena LDR... Dasar bucin". Akhirnya mark tahu kenapa suasana hati haechan sering berubah ubah, ternyata karena cinta.

"Aku mau pulang". Haechan menghela nafas.

"Biar ku antar kan".

"Tidak!!". Luna tidak sengaja menaikkan nada bicaranya. Ia lupa masih ada Mark disini. Luna langsung membungkam mulutnya.

"Maaf aku berteriak".

"Aku mau pulang sendiri".

"Huh. Baiklah". Luna bergegas tanpa mau mendengarkan lagi balasan haechan ataupun mark.

Mark terus melihat gerak gerik luna hingga ia hilang di balik pintu. Ia terus berbalik menatap haechan penuh tuntutan. Ia masih sangat tidak percaya.

"Sekarang jujur".

"Apa?". Tanya haechan malas.

"Tentang tadi!".

"Apalagi?! Tadi sudah ku jelaskan".

"Kau tidak becanda?".

"Tidak".

"Fuck! Aku tidak percaya Idol memacari penggemar nya". Mark memijit pelipisnya.

"Memangnya ada undang-undang yang mengatur bahwa idol tidak boleh berpacaran dengan penggemar?". Haechan menaikan sebelah alisnya. Tangannya bersedikap di dada.

cause I'M FANGIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang