Malam ini sangat dingin, dingin hingga perasaannya menjadi mati rasa. tapi itu tak menyurutkan niat renjun untuk berjalan jalan malam, ia memilih tempat sepi untuk menghindari banyak fans yang mengenalnya, malam ini ia hanya ingin menyendiri tanpa di temani staff ataupun teman. Karena biasanya Haechan lah yang menemani dia berjalan jalan, Ahh... Manusia menyebalkan itu sungguh membuatnya rindu.
Ia mengambil minum dalam mesin minuman kaleng di pinggir jalan, duduk di kursi di temani langit yang mendung walau tak terlihat tapi dapat ia rasakan kehadiran sang awan hitam.
Hufft...
"Chan... Biasanya lo yang temenin gw". Monolognya sambil mendongakkan kepala kearah langit, tanpa disadari ada sepasang kekasih yang lewat di depannya salah satunya meracau tak tentu arah sedangkan yang satunya membopong tubuh wanita mabuk tersebut. Renjun menelisik postur tubuh sang lelaki, ia seperti mengenalnya tapi juga ia ragu untuk menebak.
"Echanie... Aku sungguh menyukai mu!!". Racau wanita itu, membuat renjun membelalakkan matanya dan ikut mengejar mereka berdua yang sudah menghilang di tikungan. Sialnya renjun kehilangan jejak mereka karena di ujung jalan terdapat pertigaan yang dimana masing-masing jalan tersebut bercabang menjadi gang kecil.
"Arghh! Sial!". Renjun menendang kerikil kecil yang sialnya mengenai pot bunga rumah di sisi jalan, ini makin sial lagi. Renjun merogoh kantong celananya dan menyisipkan beberapa uang lembaran pada pot yang pecah itu.
"Maaf sudah merusak pot bunga mu tante!!". Renjun berlari kencang meninggalkan tempat tersebut sebelum ada yang melihatnya.
Renjun terus berlari hingga tak sempat berpikir untuk menaiki taxi di depan, dia berlari untuk sampai didorm nya ND. Sesak sekali, sepertinya ini adalah lari terpanjang yang pernah ia lakukan.
"Bang ! Bang! Bang mark!". Renjun mengetuk pintu kamar mark dengan kencang membuat mark terusik dari tidurnya, begitupun jaemin yang kebetulan sedang berada di dapur memasak untuk si bontot jisung.
"Ya renjunaaaa kau mengganggu tidur ku!".
"Lo kenapa jun? Di kejar setan?". Tanya jaemin
"Itu... Tadi hosshh hosshh sebentar gw capek...". Renjun berjalan lalu mendudukkan dirinya di atas sofa sambil mengatur nafasnya.
"Coba pelan pelan". Suruh mark
"Hufft- tadi gw lihat haechan!". Sontak mark dan jaemin membelalakkan matanya tak percaya, bagiamana bisa haechan berkeliaran di malam hari, sedang haechan menghilang tempo hari. Apakah itu hantunya haechan?!.
"Mustahil!". Ujar jaemin
"Serius!".
"Terus mana dia? Kalo itu haechan kenapa tidak kau bawa pulang?".
"Aku kehilangan jejaknya". Renjun tertunduk diam menyesal.
"Mungkin itu cuman bayangan kau aja, kau salah orang jun". Mark sungguh tahu jika renjun kesepian tanpa haechan tapi tidak seperti ini, renjun harus tetap menjalani hidup tanpa haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
cause I'M FANGIRL
FanficIni sulit, tapi harus. Ini berat tapi juga mudah. Jangan menahanku dan aku juga tidak akan Menahanmu. Aku telah mengerahkan seluruh perasaan ku Yang tertuang untuk mu. Membuatnya habis oleh fakta yang membentang Disepanjang langkah. Jangan menahan...