01 . prolog

782 10 4
                                    

Hallo guyss, cuma mau bilang kalo ini cerita aku bikin buat seneng seneng aja.
Bagi yang mau baca ya Alhamdulillah, klo ngga juga gak maksa:)
Tapi aku minta tolong banget buat kalian yang baca, atau mungkin suka sama cerita ini buat jangan lupa tinggalin jejak ya, kaya ngevote contohnya. Aku pasti bakal seneng banget. Tentunya bakal lebih semangat nulis😖
Udah deh mungkin cuma segitu aja ya. Oke, silahkan baca yaaa, maaf kalo ceritanya gak sesuai ekspektasi, karena aku juga masih terbilang pemula dan cerita ini gak sebagus cerita cerita lainnya. Tapi aku bakal berusaha buat terus belajar nulis kok.

Selamat membaca💗🐬

°

01. Prolog

Seorang cewek mengenakan cropped Cardigan berwarna merah muda yang dipadukan dengan tank top putih juga high loose Jeans berwarna biru muda tampak berjalan menuju sebuah mobil berwarna hitam sembari menggeret koper berukuran sedang.

Senyum merekah dibibir tipisnya saat melihat seorang pria paruh baya dengan balutan Jaz hitam kantoran yang berdiri di samping mobil seraya mengotak Atik ponselnya. Betapa irana merindukan ayahnya itu. Langkahnya semakin dipercepat, dari arah belakang irana menubruk tubuh sang ayah.

Pria paruh baya itu sedikit tersentak oleh seseorang yang memeluknya tiba-tiba dari belakang, tetapi saat menolehkan kepalanya kebelakang pria itu tersenyum tipis. "Princess Daddy rupanya" gumam pria itu seraya terkekeh lalu membalikkan tubuh dan membalas pelukan putri bungsunya.

"Daddy" rengek irana dengan air mata yang terus merembas keluar. Kurang lebih 3 bulan dirinya tidak berjumpa dengan ayahnya ini. Bisa dipastikan betapa rindunya irana?.

"Yes, princess. Gimana kabarnya,hm?" Tanya Zayn seraya mengelus lembut kepala irana yang tingginya hanya sebatas dada nya.

Irana mendongak menatap wajah ayahnya yang masih terlihat sangat tampan walaupun usianya sudah menginjak kepala lima. "Ira baik,dad, gimana kabar Daddy dan keluarga Ira lainnya?"tanya irana.

Zayn mengusap sisa air mata dipipi putrinya. "Mereka baik,sayang" jawab Zayn dengan suara bariton khas nya.

"Daddy?"

"Seperti yang kau lihat, princess" jawab Zayn seraya merentangkan kedua tangannya. Irana tergelak.

"Oh ya, Daddy selalu sehat!"ujar irana seraya tertawa kecil.

Zayn membuka pintu mobil untuk irana. Cewek itu dengan senang hati masuk, masih dengan senyuman yang terus mengembang. Ia tak sabar bertemu keluarga nya, dan seseorang yang sangat ia rindukan bertahun tahun lamanya.

Zayn mengitari mobilnya untuk masuk dan duduk disamping irana, tepatnya di jok kemudi.

Zayn melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Pria paruh baya itu terus mendengarkan celotehan putrinya dengan senang hati, sembari fokus menyetir. Zayn hanya menanggapi seperlunya, kadang pula terkekeh saat irana menceritakan hal-hal konyol yang dilakukan cewek itu semasa di Singapura.

"Ira kira dia itu temen Ira karena postur badannya itu sama persis kaya temen Ira, dad! Pas Ira tepuk  bahunya ehh taunya bukan...ihh Ira malu banget tau!"cewek itu menangkup wajahnya dengan kedua tangan, benar benar malu menceritakan kejadian beberapa waktu lalu saat dirinya pernah salah memanggil orang.

Zayn tertawa sembari membawa kepala irana ke bahunya menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan digunakan untuk menyetir. "Lain kali pastikan terlebih dahulu, jangan asal memanggil seseorang" tutur Zayn pada putrinya. Irana tertawa kecil mengingat kejadian memalukan itu.

"Iya,dad"

Zayn tersenyum, tangan kirinya terus mengusap lembut rambut irana sembari mengecup beberapa kali puncak kepala putrinya dengan sayang.

Mobil zayn dan para pengguna jalan lainnya berhenti saat lampu rambu rambu lalu lintas menunjukkan warna merah.

"Princess" panggil Zayn dengan suara rendah.

Irana yang tengah menyenderkan kepalanya di bahu kokoh Zayn mendongak saat suara lembut Zayn menyapa Indra pendengarannya. "Yes, Daddy?"sahut irana.

Zayn tersenyum, sebelum pada akhirnya berucap."kau belum memberitahukan kepulangan mu padanya?"

Irana mengangkat kepalanya, menatap Zayn penuh dengan mata berbinar. Gadis itu menggeleng. "Belum,dad"imbuhnya, lalu pandangan gadis itu mengarah pada jalanan yang dipadati oleh kendaraan dibawah langit jingga sore ini.

"Kau ingin memberikannya surprise?"tebak Zayn.

"Bisa dibilang begitu"jawabnya. Ia sangat merindukan sosok itu. Sangat.

"Dia akan sangat bahagia mengetahui hal ini" ucap Zayn sembari menghidupkan kembali mobilnya,lalu melaju bersama kendaraan lain saat  lampu rambu rambu lalu lintas menunjukkan warna hijau.

Detik setelah Zayn menyelesaikan kalimatnya, senyuman irana kembali terbit.

Bersambung...
Jangan lupa vote dan komen ya;)
Satu vote dari kalian, berharga banget buat aku. So, jangan sepelekan hal kecil sekalipun, karena kalian tidak akan tau kalo hal kecil Dimata kalian, bisa jadi itu sebuah hal besar untuk orang lain.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang