08. kembali bersekolah?

228 5 0
                                    


08. Kembali bersekolah?

"Good morning, princess"

Sapaan pagi itu terdengar mengusik tidur lelap irana. Gadis itu menggeliat kecil sembari menatap punggung citra yang tengah membuka jendela kamarnya lalu menyingsingkan korden berwarna pink agar cahaya sinar matahari pagi dapat masuk.

Irana teringat sesuatu, bukankah kemarin ia tengah berada di rumah agraris. Mengapa ia sudah ada dirumahnya?--ah iya, irana teringat jika semalam ia tertidur saat sedang menonton televisi bersama agraris.

"Heii, kenapa ngelamun sayang?Ayo bangun"citra membantu irana untuk bangun dari posisi tidurnya. Setelah itu citra memberikan segelas air putih yang berada di nakas samping ranjang irana.

Irana meminum air itu hingga tersisa setengah. "Mommy, Ira laparr"tutur irana sembari menepuk nepuk perutnya yang sedang keroncongan.

Citra tertawa. "Ayoo kita sarapan" ajak citra seraya menarik lembut pergelangan tangan irana.

°

"Good morning, Daddy!"

Sapaan hangat itu keluar dari bibir kecil irana. Zayn yang tengah menyeruput teh hangatnya sedikit tersentak karena teriakan putrinya. "Morning too, princess"jawab Zayn lalu membawa irana ke hadapannya.

Zayn menciumi pipi irana, membuat cewek itu terkikik. Sedangkan citra yang tengah menyiapkan sarapan, tertawa bahagia melihat hal itu.

"Ira mau sarapan roti atau nasi goreng, nak?"tanya citra setelah menyiapkan roti berselai kacang untuk suaminya.

Irana mendudukkan diri di kursi persis didepan Zayn dan citra. "Ira mau nasi goreng aja"jawab irana setelah berfikir.

Citra mengangguk lalu menyiapkan nasi goreng untuk irana.

"Nih sayang, dihabisin ya!"citra memberikan irana sepiring nasi goreng.  Dengan semangat irana melahap nasi goreng itu.

"Gimana, sayang? Enak gak?"tanya citra disela sela kunyahannya.

Irana mengangguk cepat dengan mulut terisi penuh. Sangat lezat.

°

K

ini agraris dan irana tengah berada di salah satu toko yang menyediakan perlengkapan sekolah lengkap mulai dari perlengkapan sekolah dasar hingga menengah atas.

Irana besok sudah akan kembali pada pendidikannya, tentunya irana akan memilih sekolah yang sama dengan agraris, bukan hanya keinginannya, tapi itu juga keinginan agraris dan keluarga kedua belah pihak.

Irana bolak balik mengelilingi beberapa peralatan untuk menulis, dapat diperkirakan sudah sejam lamanya irana memilih banyaknya bolpoin dan beberapa pensil dengan bentuk yang lucu lucu.

"Aaaaaa Ira bingung"kesal irana dengan dua bolpoin yang masing masing berada di kedua kepalan tangannya.

Agraris yang tengah mengamati irana dari kejauhan itupun berdecak. Benar benar cowok itu sangat tidak suka dengan yang namanya menunggu.

Akhirnya cowok yang sedari awal hanya duduk sembari bermain ponselnya dengan sesekali melirik pada kekasihnya itu turun tangan, kalau tidak, sampai besokpun irana tidak akan pernah selesai.

"Lagi nyari apa Lo?"tanya agraris terkesan ngegas. Mungkin karena kesal menunggu.

Irana menatap Agraris dengan bibir memanyun. "Ini Ira bingung milih pulpen"jawab irana membuat agraris melongo. Jadi dari tadi cewek itu uring uringan hanya karena bimbang memilih bolpoin?.

"Itu sama aja pulpen nya"ujar Agraris mencoba sabar.

Irana berdecak. "Bedaaa. Ini warna pink, sedangkan satunya warna biru. Berarti mereka dua itu beda, agaaaa"jelas irana.

Agraris tersenyum, lebih tepatnya tersenyum paksa karena mau marah pun tidak tega melihat wajah irana yang polos seakan tak berdosa. "Ira sukanya warna apa, hm?"tanya agraris dengan suara dibuat selembut mungkin.

"Ira suka warna pink..."

"Yaudah berarti pilih yang warna pink aja"usul agraris.

"Tapi ira juga suka warna biru"

Agraris menggaruk rambutnya dengan kasar. Benar benar sangat menguras emosi saat berhadapan dengan irana.

"Beli dua duanya aja. Ribet!" Agraris mengambil dua bolpoin yang berada digenggaman irana.

"Ihhh, nggak boleh gitu agaa! Kita harus hemat!"pekik irana.

"Cuma lima belas ribuan doang. Bahkan gue bisa beli toko ini, mall nya sekalian juga bisa"ujar Agraris membuat irana menye menye.

"Dasar sombong!" Umpat irana pelan.

"Gue denger,Ra" ujar Agraris membuat irana nyengir.

"Ayo berdiri, makan"

"Irana belum nyari tas, agaaa"

Dan detik itupun Agraris hanya tersenyum pasrah.

Ini pulpen lucu yang udah buat Ira bimbang Ampe mau diteken aga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini pulpen lucu yang udah buat Ira bimbang Ampe mau diteken aga


Bersambung...

Jangan lupa klik bintangnyaa ogheyy💗🐬

Salam sayang dari sindii buat lumba lumba🌞

Stay tune yaa guyss💗🐬

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang