13. kejadian di kantin

129 4 0
                                    

°

13. Kejadian di kantin

Agraris, irana dkk kini tengah dikantin meja nomor 23 sedang menunggu makanan pesanan mereka.

Ramai sekali, dimeja itu ada yang tertawa terbahak-bahak, bermain ponsel, pacaran, dan ditambah lagi suara Fira yang sedang mengomeli Ervan perihal cowok itu yang tidak sengaja menyolok matanya. Sangat heboh, bahkan murid murid lainnya yang kebetulan sedang ada dikantin menyorotkan atensinya pada mereka, rasanya ingin gabung disela sela mereka.

"Tadi gimana pelajaran, susah?" Tanya agraris pada irana, tangan keduanya dibawah sana saling bertautan, ditambah agraris yang kadang mengelus punggung tangan irana yang kecil menggunakan jempol cowok itu.

Irana menggeleng. "Nggak kok, biasa aja" imbuhnya.

Agraris terkekeh kecil. "Iya biasa aja, Lo kan tidur gak merhatiin"  tutur agraris. Rasanya irana ingin kesal, akan tetapi ucapan agraris tadi ada benarnya juga. Irana memang tertidur sebentar saking ngantuknya. Bukan irana saja, tapi rata rata semuanya.

"Kok aga tau?" Tanya irana polos.

Agraris tersenyum smirk, benar juga ucapannya. Padahal tadi ia hanya menebak. "Lo kan kebo"bisik agraris membuat irana melotot kesal. Cewek itu mencubiti lengan berotot agraris dengan kuat, cowok itu bukannya kesakitan malah tertawa. Membuat irana tambah kesal saja!

"Heh, Lo nyubit atau ngelus? Gak ada sakit sakitnya" ledek agraris.

Mata irana berembun, rasanya ingin menangis saja. Ia yang basicnya memang cengeng, takdir malah menyatukan dirinya dengan cowok yang sering meledek dan menertawainya.

Agraris mengambil kedua tangan irana, lalu memegangi jemari jemari irana yang kecil. "Jari Lo tu kecil, gak usah sok Sokan nyubitin orang"

"Ag---"

"Permisi kak. Ini pesanannya" ucapan irana terpotong oleh suara wanita yang membawa makanan pesanan mereka.

"Eh iya. Terimakasih" ucap adisa mewakili semuanya.

Makanan yang dipesan masing masing sudah ada didepan mereka. Kini waktunya menyantap, suasana dimeja itu tidak seheboh tadi. Ya, walaupun masih ada saja candaan kecil yang menghiasi meja nomor 23 itu.

Agraris diam diam terkekeh melihat gadisnya yang tampak kesusahan memotong bakso nya.

"Dasar, bocil. Motong bakso aja gak bisa. Keburu masuk Lo belum makan!" Tutur agraris sembari menggeser bakso milik irana kedepannya. Mendengar penuturan agraris, irana menggeplak punggung tegap cowok itu dengan segenap kekuatannya.

Agraris dengan telaten memotongi bulatan bakso irana menjadi potongan potongan kecil.

Agraris menaruh mangkok bakso irana kedepan cewek itu lagi setelah selesai memotongi bulatan bakso itu.

Irana tersenyum senang sembari bertepuk tangan kecil. "Nyam nyam"gumam irana membuat agraris terkekeh gemas.

"Gak ada yang gratis didunia ini" bisik agraris persis ditelinga irana membuat cewek itu merinding.

Irana menatap agraris dengan tampang polos. "Cium gue" pinta agraris membuat irana terkejut.

"Banyak orang aga!"cicit irana.

"Gue nggak perduli. Cium gue sekarang iraa"

Dengan ragu ragu irana mendekatkan bibirnya ke rahang tegas agraris.

Sedikit lagi!

Sedikit lagi!

Sedikit--- cup

Uhuk uhuk

"Yaallah mata cio ternodai!"

"Etdah gini amat jomblo" timpal Ervan seraya menggaruk rambutnya prustasi.

"Coba aja gue yang disosor Manda kaya gitu" melas Bisma dengan bibir melengkung ke bawah.

"KALO GINI CERITANYA GUE MENDING MESEN TIKET BUAT PINDAH KE MARS"

Mereka semua saling memelas, hanya Rangga dan adisa saja yang tampak kalem kalem santuy.

Irana menunduk dengan pipi memerah, gadis itu Tremor sendiri setelah mencium rahang agraris. Padahal ciuman itu hanya sekilas saja.

Agraris tersenyum smirk. Memang luarnya tampak tenang, tetapi jantung agraris berdegup kencang didalam sana.

Cowok itu mengacak-acak puncak rambut irana.

"Cepet abisin makanan Lo!"titah agraris.

Kondisi kembali tenang, mereka kembali menyantap makanan mereka dengan khidmat. Namun tiba tiba saja ada yang menggebrak meja, hingga mereka terkejut bukan main.

"Ehh setan!"latah alicio seraya memuncratkan kunyahannya kearah cewek bernama Reva-- antek antek Bianca.

"Eewww jorok banget Lo!"sentak Reva membuat sebagian dari mereka tertawa.

Byur

Mereka melotot kala melihat Bianca yang menyiram irana menggunakan segelas jus alpukat milik salah satu dari mereka yang ada dimeja itu.

Bersambung...

Woahh, Bianca berulah.

Terus ikuti jejak agaira ya guyyss.

Jangan lupa vote dan komen.

💗🐬

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang