12. XII MIPA 3

115 4 0
                                    

°

12. XII MIPA 3

"Selamat pagi anak anak"

Sapa Bu Mina didepan kelas.

"PAGIIII, BUUUU" balas murid XII MIPA 3.

Bu Mina tersenyum memandangi murid dikelas itu. "Hari ini kalian kedatangan teman baru, yaa" ucap Bu Mina membuat mereka bersorak, rata rata para laki laki dikelas itu karena mereka sudah tahu yang akan menjadi teman baru mereka adalah gadis cantik.

"Ayo silahkan masuk, nak!" Bu Mina mempersilahkan irana untuk memasuki kelas. Dengan kepala terangkat disertai senyuman manisnya Irana melangkah, membuat sorakan meriah itu perlahan berhenti.

"Silahkan perkenalkan diri kamu" Ucap Bu Mina, dan dibalas anggukan oleh irana.

"Haii, selamat pagi" sapa irana dengan sedikit keras.

"pagii jugaaa" Balas mereka semua.

"IRANAAAAAA"

Teriakan itu berasal dari cewek yang berada di kursi paling pojok bagian belakang. Dia Fira, cewek itu tengah melambai lambaikan kedua tangannya.

"diem Lo!" Sentak cowok berwajah bantal yang duduknya persis didepan Fira.

Fira mendelikkan matanya pada bobi--cowok yang baru saja menegurnya dengan sedikit sentakan mungkin. "APA LO? GAK SENENG? GUE TENDANG JUGA LO KE SUNGAI AMAZON!" Balas Fira membuat kelas menjadi riuh dengan suara tawa.

"Yang ada Lo yang mental kesana fir!" Komen adisa yang juga sedikit tertawa karena ucapan Fira.

Fira terkekeh kecil mendengar tuturan adisa.

"Sudah sudah, tolong kembali tenang ya anak anak" peringatan Bu Mina didepan kelas sontak saja membuat atensi mereka kembali terfokuskan pada irana.

"Ayo dilanjut perkenalannya" Titah Bu Mina.

"Kenalin, namaku Irana greyson. Pindahan dari SMA Andromeda high school di Singapura. Kalian bisa panggil aku Ira atau irana aja juga boleh. Semoga kita bisa berteman baik yaa" Ucap irana memperkenalkan dirinya didepan, gadis itu sengaja tidak menyebutkan nama marga nya, karena gadis itu khawatir dengan ia menyebutkan nama marganya yang bisa dibilang orang terpandang dirinya jadi dijauhi oleh orang orang karena mereka takut akan suatu hal.

Bu Mina mengangguk kecil. "Nah, jadi teman baru kalian namanya irana, irana Greyson. Ada yang mau ditanyain?"

"SAYA BU"

Seorang cowok mengangkat tangannya tinggi tinggi.

"Iya bara, silahkan ingin bertanya apa pada irana"

"Kenapa muka irana teh bening pisan, gak kaya muka zahlia. Rahasianya apa ya?"

Karena ulah pertanyaan tak berfaedah bara, kelas kembali riuh oleh suara tawa.

"Apa sih Lo, bar?! Gue cekek juga Lo!" Kecam zahlia. Sebenarnya bara hanya bercanda saja, mana mungkin siswi pelita wajahnya kusam. Rata rata glow up semua.

"Bara ada ada saja pertanyaanya! " Sembur Bu Mina.

"Ada yang lain?" Tanya guru itu mengalihkan topik.

"Ada Bu"

Cowok yang duduk persis disamping bara mengangkat tangannya. Bu Mina sedikit ragu untuk mempersilahkan cowok itu berbicara, mengingat bara dan nano adalah cowok yang otaknya gesrek. Semoga saja tidak bertanya aneh aneh.

"Silahkan, nano"

Cowok itu tersenyum manis, lebih tepatnya tebar pesona. "Ira hobinya apa?"

"Hobi ku ngerawat anakonda"

°

Kringg kringg kringg

Bel istirahat berbunyi nyaring membuat mereka bersorak senang. Mata yang semula sangat berat karena mendengar ocehan Bu Mina selaku guru sejarah tiba tiba saja melebar sempurna.

"Oke anak anak kita lanjut pelajaran kita kali ini dipertemuan selanjutnya yaa. Jangan lupa juga pr nya dikerjain!"

Bu Mina melenggang pergi dari kelas, dan kemudian anak anak kelas itu berhamburan keluar.

"HUAAA AKHIRNYA, LAPER BANGET GUE!"

"iya sama, Ira juga laper banget" timpal irana. Cewek itu duduk semeja dengan Bobi, sedangkan Fira dan adisa berada dibelakang meja nya dengan Bobi.

"kalo gitu kekantin, yuk" ajak adisa.

"gas lah"

"emm tapi, Ira disuruh nunggu aga dulu kalo mau ke kantin. Kalian duluan aja gapapa kok"

"Aduuhhh iya deh yang punya pacar"celetuk Fira seraya senyum senyum sendiri.

"Btw gue pengen jugaaaaa" rengek Fira.

"Ervan tu"

Ucapan Adisa membuat Fira manyun. "Yang ganteng dikit kek!"

" ervan ganteng ko"

"siapa yang ganteng?"

irana terkejut saat melihat Agraris berjalan memasuki kelasnya diikuti oleh sahabat sahabatnya dibelakang. Irana menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.

"Siapa yang ganteng kata Lo? Ervan?" Irana menggeleng seketika saat ditanya seperti itu, tatapan agraris benar benar menakutkan.

"Emang sih gue ganteng, ANJAY"  ucap Ervan.

"Diem Lo!" Sentak agraris membuat Ervan nyengir lalu ditertawakan oleh alicio.

Bersambung...

jangan lupa vote dan komennya yaaa

Terimakasih 💗🐬



She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang