05. disuruh pulang?

297 7 0
                                    


°

05. Disuruh pulang?

"Kenapa jantung gue berdetak?"

"Karna kalo gak berdetak, cio dapet nasi kotak"

"HAHAHAHAHAH"

semua yang disana tertawa hingga menimbulkan suara yang cukup keras, terkecuali seorang cowok yang duduk dipojokkan ditemani dengan rokok yang tengah dihisapnya.

Cowok itu terkekeh kecil melihat alicio yang diceburkan ke kolam renang oleh Ervan. Begitu pula yang lainnya.

Memang Ervan dan alicio tidak bisa disatukan, mereka selalu bertengkar atau saling mengejek satu sama lain jika bertemu, lihatlah sekarang mereka tengah bergulat di kolam renang.

"Loh, kenapa kak ucup marah? Cio gak salah, kok" bela cowok berperawakan kecil itu setelah berhasil keluar dari kolam renang.

"Berhenti panggil gue Ucup, heh!"sewot Ervan sembari menjitak kepala alicio--cowok berusia 16 tahun.

Bruk

Rangga menjatuhkan dua buah kaos bersama dengan dua celana jeans pendek selutut pada pangkuan alicio."cepet pake, ntar keburu masuk angin" titah Rangga pada Ervan dan alicio.

Memang, Rangga mahessa adalah cowok paling perhatian diantara mereka, terkadang mereka berfikir bagaimana nantinya perhatian Rangga pada perempuan yang dicintainya. Pada teman temannya saja Rangga sudah sebegitu perhatiannya, apalagi pada perempuan beruntung yang mendapatkan hati Rangga.

"Aduh aduh, meleleh dedek, bang!"

"Anjir, gak belok Lo kan, ma?"tuding Ervan pada Bisma yang sedang mengemil keripik disamping agraris.

Bisma mendelik lalu melempar Ervan menggunakan beberapa keripik persis mengenai wajah Ervan. "Ya nggak lah! Masih doyan cewek gue"elak Bisma. Mana mungkin seorang Bisma anak dari pengusaha sukses itu homo.

Ervan tergelak. "Ya gue kira anjir"imbuhnya disela sela tawa.

"Lagian kak ucup aneh, mana mungkin kak Biskuit suka sama kak kerangkang"

Mendengar alicio berbicara membuat Ervan menghentikan tawanya lalu mendelik kesal pada cowok polos itu. "Diem Lo, bocil!"

Ervan berdiri lalu berjalan masuk kedalam rumah sembari membawa baju yang diberikan oleh Rangga beberapa menit yang lalu.

"WOI BOCIL, GANTI BAJU GAK LO? KALO MAU DIDALAM,  JANGAN DISITU. keliatan keliatan dah Sono burung Lo!" Ujar Ervan dari dalam.

Alicio cepat cepat berdiri. "Kak kerangkang, Cio pinjam rumahnya bentar yak!"izin alicio sembari ngibrit masuk kedalam rumah. Rangga yang masih fokus dengan ponselnya hanya berdeham saja.

"The real bocil kematian"gumam Bisma, melongo melihat alicio.

Mereka bertiga kini sibuk dengan kegiatannya masing masing. Agraris yang sedang merokok sembari bermain ponsel, Rangga yang sibuk dengan ponselnya, dan Bisma yang tengah mengemil keripik.

Namun nampaknya Bisma bosan seperti itu terus menerus. Tangan jahil cowok itu mencolet pinggang agraris beberapa kali.

"Diem, ma! Gajelas Lo!"kesal agraris karena merasa terusik oleh kejahilan Bisma.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang