15. Gara gara kalian!

147 3 0
                                    


°

15. Gara gara kalian!

Keempat cowok most wanted SMA pelita kini tengah berada di rooftop sekolah, menikmati semilir angin dan sebatang rokok yang tengah mereka hisap. Alicio tak ikut bersama mereka dikarenakan kelasnya sedang melaksanakan ulangan harian matematika, cowok itu tidak mau meninggalkan ulangan matematika hari ini karena ingin merealisasikan janjinya bersama sang ayah yang katanya alicio akan dibelikan motor terbaru impian alicio jika cowok itu mendapat nilai paling tidak pas kkm di ulangan matematika kali ini.

"Bisa bisanya si Bianca nyiram Ira"

Atensi mereka menyorot pada Bisma yang baru saja berbicara.

"Kurang kerjaan kali" timpal Ervan sembari mengetukkan  rokoknya di tepi rooftop bermaksud ingin membuang ujung rokok yang sudah hangus terbakar.

"Bukan kurang kerjaan. Tadi gue denger katanya Bianca itu suka sama Agra" jelas Rangga.

Bisma mengangguk membenarkan. "Bukannya emang iyakan tu cewek suka sama Lo gra?kalo gak salah dari awal mpls" tanyanya.

Agraris menggedikan bahunya acuh tak acuh. "Gue gak perduli" ucap agraris.

"Dan Lo bakal diem aja?" Tanya Ervan.

"Gue gak akan tinggal diem liat cewek gue digituin"  jawab agraris penuh penekanan.

Mereka kembali diam.

"Gravegaz ditantang xafier. terima?" Beritahu Rangga setelah mengotak Atik ponselnya.

"Terima" jawab agraris dengan cepat diakhiri senyuman smirk, kebetulan cowok itu sedang benar benar membutuhkan pelampiasan.

"Gak sabar nih gue. Udah lama nggak olahraga!" Antusias Ervan.

"Jam berapa?" Tanya Bisma pada Rangga. Bermaksud bertanya jam berapa kah mereka akan bertarung.

"Dua belas, di jalan buntu" jawab Rangga.

Mereka semua menggangguk mengerti.

Agraris menilik sekilas pada jam tangannya yang menunjukkan pukul 14:24 yang artinya kisaran setengah jam lagi bel pulang akan berbunyi. Agraris berdiri dari duduknya, berjalan terlebih dahulu lalu diikuti mereka bertiga.

Agraris ingin menunggu irana didepan kelas gadis itu. Agraris benar benar tidak ingin Bianca mempunyai celah untuk kembali menyakiti irana, jika saat bersamanya saja Bianca nekat, apalagi jika tidak ada Agraris disamping irana?

Agraris berjalan menuju gedung IPA, lebih tepatnya kelas irana.

Karena kursi irana yang persis disamping jendela, jadilah ia bisa dengan mudah melihat irana.

Agraris meniup pipi irana membuat gadis itu kontan terkejut akibat ulahnya.

"Aga, kenapa disini?" Tanya irana dengan pelan, takut pak Saman yang sedang menerangkan materi biologi didepan mendengar suaranya.

Agraris tersenyum miring. "Mau ketemu Lo" jawab agraris dengan suara pelan tapi terdengar---aarrrrgggghh

"Tapi gak gini juga, agaaa!" Tekan irana seraya berusaha melihat kearah belakang agraris, ternyata cowok itu datang bersama temannya.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang