°04. Berkunjung kerumah aga
Mobil berwarna hitam itu berhenti di halaman rumah mewah berwarna putih tulang.
"Makasih ya, mang"ucap irana sebelum turun.
Tarjo, salah satu supir pribadi keluarga darlangga itu mengangguk. "Sami sami,neng. Eh iya, mamang jemput jam berapa nanti?"imbuh Tarjo.
Irana tampak berfikir sebentar."tunggu Ira ngabarin aja,mang"jawab irana setelah berfikir. Mang tarjo kembali mengangguk. Lalu irana keluar dari mobil dan berjalan kearah pintu utama rumah mewah itu yang kini tengah tertutup rapat.
Irana memencet tombol bel.
Saat irana ingin memencet tombol kedua kalinya, pintu sudah dibuka oleh seorang wanita tua,atau asisten rumah tangga di kediaman Bramasta.
"Iya, cari siapa,neng?"tanya wanita itu, sembari menatap irana terus menerus, wanita itu mengingat ingat siapakah perempuan cantik yang kini berdiri dihadapannya.
Irana menelan kembali suaranya saat hendak berbicara tetapi dari dalam rumah ada sebuah suara yang memotongnya. "Siapa, bi?"ujar suara itu semakin dekat.
"IRANA"
Irana tersenyum hangat pada wanita paruh baya itu.
"Ya Tuhan,sayang!"wanita itu kemudian memeluk irana dengan erat.
"Ko pulang gak bilang bilang,nak? Biar bunda jemput kebandara" ujar Vita sembari menangkup wajah irana. Mengamati gadis itu yang semakin cantik setelah lama tidak berjumpa.
Irana tersenyum. "Iya,Tante, irana mau kasih Tante surprise"imbuhnya dengan semangat.
Vita mengelus Surai panjang irana. "Ko Tante sih? Bunda aja, dulu kan gitu"komentar Vita membuat irana terkekeh. Gadis itu sedikit canggung karena sudah lama tidak bertemu dengan Vita.
"Iya,bunda"ucap irana membuat Vita tersenyum lalu menjawil hidung mancung irana.
"Ehh, ayo masuk,sayang"
Vita merangkul irana, membawa nya ke arah ruang tamu. setelah sampai keduanya mendudukkan diri di sofa yang ada disana.
"Bunda,ini tadi Ira buat brownis. Cobain,ya"cewek itu meletakkan wadah berisi kue brownis buatannya keatas meja bundar yang terbuat dari kaca.
"Wahh, bunda cobain ya,nak"sumringah Vita lalu dengan segera mencoba brownis buatan irana.
"Enak sayang, enak banget!"puji Vita dengan antusias. Wanita itu memakan brownis nya beberapa potong dengan lahap.
"Brownis buatan Ira emang yang terbaik!"
Irana terkekeh senang mendengar pujian itu.
"Ira kapan pulang,sayang?"tanya Vita. Wanita itu benar-benar rindu pada irana. Rindu semua tentang gadis itu, suaranya, fisiknya,dan juga aura positif nya yang selalu menebar dimana pun gadis itu berada.
"Kemarin, tan--eh, bunda"jawab irana sedikit kikuk.
Vita terkekeh."ko canggung gitu sih,sayang?"imbuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine
Teen FictionBagi seorang agraris gario Bramasta, gadis bernama irana Greyson darlangga adalah hidupnya, dunianya, semestanya. Berlebihan memang, tapi itulah dia.