15

966 106 8
                                    

Cale terus melihat medan perang di depannya , rasa sakit di perutnya terus terasa tapi dirinya masih berada di tengah pertempuran. Hal pertama yang harus dia prioritaskan adalah keamanan wilayahnya.

Sebagai pemimpin dia harus menanggung beban ini. Setidaknya dengan kekuatan kuno penyembuh dia tidak perlu khawatir akan keselamatan sang anak di dalam perutnya.

Namun ada yang lebih menghawatirkan , pemimpin musuh hanya berdiam diri tanpa melakukan apapun.

Jika saja keadaannya tidak sedang hamil maka Cale bisa mengamuk dengan Kekuatan Kunonya tanpa takut piringnya bermasalah.

Di tambah lagi dirinya harus mempertahankan Perisai agar musuh tidak dapat memasuki wilayah.

"Sir Brando arahkan pasukan pemanah untuk membidik Wyveren yang membawa mana mati"

"Mari gunakan senjata mereka untuk membunuh diri mereka sendiri"

Dengan perintah Duchess , Sir Brando mulai menyiapkan pasukan pemanah agar membidik ke arah Wyveren yang tersisa di atas.

Panah melesat cepat dengan bantuan Kekuatan Kuno Angin , tujuan mereka masih sama. Bidik sayapnya yang rentan agar para Wyveren tidak seimbang dan jatuh ke arah para Suku Beruang yang terluka oleh meriam.

"Menarik sekali pasangan Duke Floyen. Siapa yang tau dia memiliki istri yang cukup kuat dan pintar untuk memimpin pasukannya melawanku"

Ksatria berhelm tersenyum bahkan saat sekutunya terkena mana mati , yang pasukannya bawa sendiri untuk melenyapkan Wilayah Floyen dan Ibukota.

Sepanjang jalan menuju Ibukota , Ksatria berhelm telah membuat wilayah yang dia lewati hancur dan pora poranda. Dia melewati Wilayah Count Smit yang terletak di samping Wilayah Gyere. Meski penduduknya telah di evakuasi demi keamanan namun Ksatria berhelm dengan senang hati menghancurkan Wilayah Count Smit demi kesenangannya.

Kekaisaran Roan akan mengalami kerugian besar untuk membangun kembali Wilayah Count Smit agar kembali hidup untuk ditinggali kembali.

Jadi Ksatria berhelm sangat menantikan kehancuran Wilayah Floyen yang menjadi pertahanan terakhir sebelum dia kembali menyerang Ibukota.

Karena serangan kejutan yang pertama gagal maka cara yang sama sudah tidak bisa di lakukan lagi.

Ksatria berhelm dengan senyum keji telah menyiapkan serangan besar untuk menghancurkan pertahanan dari Perisai Perak yang terlihat cukup kokoh.

"Cale Floyen , kamu akan mati bersama seluruh rakyatmu"

Ksatria berhelm dengan cepat mengendalikan Wyveren yang dia tunggangi untuk terbang menuju perisai. Dengan Pedang berapi -api di tangannya , dia mulai tertawa seperti orang gila.

Cale melihat semua itu dengan tenang , meski begitu dia tau bahwa serangan ini akan membuatnya berada dalam bahaya.

"Sir Brando segera tarik semua pasukan dan mundur ke balik tembok."

"Tidak bisa Duchess -nim , sebagai ksatria pelindung wilayah tidak sepantasnya kami pergi meninggalkan anda sendirian"

"Apa kamu akan melawan perintahku Sir Brando"

Aura dingin keluar dari Cale , hal itu membuat semua ksatria merinding ketakutan. Mereka seperti melihat kematian di depan mereka meski nyatanya tidak seperti itu.

"Segera mundur atau kalian akan menjadi halangan untukku"

Semua pasukan segera mundur meski hati nurani mereka mengatakan bahwa tindakan ini tidak benar. Namun melihat betapa seriusnya pemimpin mereka , itu tandanya serangan kali ini tidak bisa mereka tanggung tanpa bantuan dari Duchess.

Marriage LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang