Halo all! Gimana kabarnya? Book EL yang dulu, mungkin sama sampulnya sama yang sekarang, tapi alurnya mungkin ada yang bakal di ubah, jadi di tunggu per chapter ya!
HAPPY READING!
Di kamar yang di dominasi warna abu abu, seorang laki laki masih tertidur pulas, beberapa saat kemudian ada seorang laki laki lain yang mengetuk pintu kamar sang laki laki sambil berteriak
"OI AL! BANGUN BANGSAT! ADA CHAT DARI NOMOR KAGAK DI KENAL INI AH! LU MAH BANGUN SIANG MULU SAT!" teriak laki laki itu
"Bacot lu car" jawab Alesander
Alesander mengucek matanya sebentar lalu membuka gorden, dan pergi ke luar kamar, sesampai di luar kamar, dapat di lihat Carlos sedang berdiri tepat di depan kamarnya sambil menggerutu
"Ngapa?" tanya Alesander dengan suara khas orang bangun tidur
Bukannya menjawab pertanyaan Alesander, Carlos menarik Alesander hingga lantai 2 [ Basecamp Al ada 3 lantai, 1 lantai bawah tanah atau lantai paling dasar /lantai 1\, 1 lantai dasar/lantai 2\ dan satu lagi lantai 3 yang isinya kamar kamar semua ]
Sesampai di lantai 2, dapat Al lihat ada sebuah laptop yang berisi pesan dari nomor orang tak di kenal, Al tidak mungkin terkejut, Ia dan teman temannya sudah terbiasa dengan ini, kebanyakan pesan pesan ancaman
Namun, kali ini berbeda.. pesannya berisi ajakan pertemuan di sebuah cafe, kalau ingin tawuran bukankah biasanya akan di tempat yang sepi, jarang di datangi orang atau polisi, kali ini pertemuan berada di sebuah cafe
"Kok rada aneh ya?" ucap Anggasta
"Kalo mau tawuran, biasanya di tempat sepi kan? Lah ini malah di cafe, yang ngajak keknya punya rencana tersendiri" lanjut Anggasta
'Ting'
Sebuah pesan kembali masuk, pesan tersebut datang dari nomor orang tak di kenali tadi, seperti orang tersebut sudah meretas laptop yang di pakai Geng Deimos, orang tersebut tau apa yang sedang mereka bicarakan dan lakukan
|Gue bukan mau tawuran, tinggal datang, terserah mau bawa anggota atau nggak|
"Meretas ya?" batin Arion
Seringaian terbentuk di wajah Alesander, sepertinya ia tau siapa itu, dan sepertinya ia juga tau apa yang mereka mau, ya, mereka
"Anggota inti aja" ucap Alesander dingin
Walaupun sedikit ragu, yang lain tetap mengikuti arahan sang ketua, bukankah lebih baik membawa anggota lebih? Atau Al memiliki rencana tersendiri?
"Serius Lo?" ucap Bastian meyakinkan
Al hanya menganggukkan kepalanya, pertanda ia benar benar serius, yang lain sudah pasti kebingungan, tanpa basa basi, mereka langsung menuju cafe yang di beritahukan
Sesampai di sana, mereka memarkirkan motor mereka masing masing dan langsung memasuki cafe tersebut, cafe tersebut cukup ramai
|Lo dimana? Meja brp?|
Pesan tersebut di kirimkan oleh Al ke orang dengan nomor tak di kenal tersebut, sebelum pergi ke cafe tadi, Al sempat menyimpan nomor orang tak di kenal itu
'Ting'
|No 10 lantai 2 paling pojok Deket jendela|
Jawab orang itu melalui pesan, tanpa basa basi, mereka langsung menuju lantai ke 2 cafe tersebut, sesampai di atas, mereka tidak mencari meja tersebut, tapi sudah di beritahu melalui lambaian tangan
Mereka langsung menuju meja tersebut, bukan hanya 1 orang yang ada di sana, tapi beberapa lebih tepatnya 6 orang ada di meja tersebut, di tambah 6 anggota Deimos
"Langsung inti" ucap Al dingin sambil duduk di sebuah kursi
"Gak basa basi ya lo" ucap salah satu dari enam orang itu
"Gue Grayson Hillarius, panggil Ray aja" lanjutnya
Berbeda dengan yang lain, yang sedang berkenalan, namun Anggasta dan Anggara berbeda, justru mereka melihat satu sama lain dari atas sampai ke bawah
"ANGGASTA!" teriak Anggara
"ANGGARA!" teriak Anggasta juga
Sontak teriakan itu membuat yang lain melihat ke arah mereka berdua yang tadi berteriak
"HEH! LU GAK BILANG KALO MASUK GENG BANGSAT!" teriak Anggara dan Anggasta bersamaan
"Sama sama goblok" ucap Carlos dna Grayson secara bersamaan
Sungguh, Anggara dan Anggasta itu tingkat ke goblokannya itu sama, biasanya anak kembar itu kan beda sifat ya? Kalo ini beda, sifat mereka itu sama tingkat kegoblokannya juga sama
"Kita mau kerja sama sebagai ucapan terima kasih karna dah tolong kami pas kami lagi tawuran hari itu" ucap Neo
"Nolong? Sorry pas kapan ya?" sahut Al
"Minggu kemarin, and sorry karna udah hack privasi lu" ujar Neo
"Itu... gue yang hack" lanjutnya
Al dan teman teman mencoba untuk mengingat kapan mereka pernah membantu seseorang saat tawuran
"Ooh, pas kalian lawan 10 orang dengan 1 orang yang kasih arahan, pas itu kalian lebam lebam ada darah juga, and kalian juga sudah jalan kan?" jelas Bastian
"Gak usah di ungkit sat!" ucap Neo
Ian melihat wajah Al meminta jawaban, merasa di lihat, Al langsung menatap Ian yang melihatnya, Al diam sebentar, lalu menghembuskan napasnya kasar dan menganggukkan kepalanya
"Soal Hack kita gak masalah dan soal kerja sama kita terima" ucap Ian
Tentu saja semua senang, dan mereka akan pesta di tempat ini sebagai perayaan kerja sama antar geng, walaupun Al sedikit tidak ikhlas, ya sedikit🤏 'mungkin'
Mereka mungkin akan pesta hingga larut malam kali ini, sebagai perayaan juga, malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan dan akan selalu di ingat
Haloo all!!! Gimana cerita EL? Bagus gak sih?
BERGULUR KE BAB SELANJUTNYA!
KAMU SEDANG MEMBACA
FORENET [ON GOING]
Teen Fiction[gabisa desk] Akun lama yang @STAURUSA udh ilang, JD gnti akun Zathar Jika ada kesamaan alur, tokoh dan lain lain, mohon di maafkan! Karena cerita ini murni dari otak saya sendiri! DON'T COPY MY BOOK