Up bakal agk lama, otak gue lagi berisik
Kemudian Artemis yang menelepon dan menitipkan susu, es krim dan cemilannya, setelah di rasa cukup tadi, Ian yang menelepon, saat ian menelpon, Lentera sudah berada di parkiran motornya, jadi ia tinggal pulang saja sekarang
Lentera tiba di depan rumahnya, ia memarkirkan motornya di garasi, lalu memasuki rumah itu, Artemis yang memang berada di sofa ruang tamu sambil ber siap siap untuk menonton filmnya langsung menghampiri lentera yang baru saja masuk
"Lama banget bang" ucap Artemis sambil mengambil alih kantong kresek tersebut
"Tumben pake bang"
"Sewot! Gak suka?"
"Terserah Lo"
"Kata bang Al, nggak boleh manggil bang lentera pake nama, harus ada panggilan abangnya karna bang lentera juga termasuk tubuh bang Al kan? Artemis juga manggil bang Al pakai Abang, gak sopan kata bang Al kalau manggil orang yang lebih tua pake nama"
"Serah Lo"
Lentera pergi meninggalkan Artemis menuju kamarnya, lentera memasuki kamarnya lalu menutup pintunya, lentera menuju ke kamar mandi, setalah selesai ia memakai pakaiannya, lalu menidurkan tubuhnya ke kasur tersebut
"Otak Lo berisik Al"
"Kapan otak Lo bakal tenang?"
"Mikir Mulu Lo"
"Otak Lo itu berisik, Lo kebanyakan mikir"
"Capek gue mikirinnya"
"Lo gak bisa apa sehari aja jangan mikir apa apa"
"Gue tau Lo hidup, tapi jiwa Lo kayak kagak hidup"
"Gak usah sok Sokan mau jadi dingin, cuek kejam sedangkan Lo itu cuma banyak masalah"
"Stop mikirin masalah Lo Al"
"Lo harus kuat, pikirin keluarga Lo, adek lo, dan geng yang udah Lo anggep keluarga dan rumah ke 2 Lo"
"Lo masih punya kehangatan, sedangkan gue nggak"
"Gue udah gak punya siapa siapa lagi Al, Lo punya orang yang bisa nyemangatin Lo, support Lo"
"Sehari aja Al.. coba Lo lupain trauma Lo"
"Lupain semua yang buat Lo jadi dingin kayak sekarang"
"Sehari aja Al.. sehari.."
"Tolong al, turutin kemauan gue.."
"Gue mau Lo kayak dulu Al.."
"Gue pengen Lo sehangat dulu, gue pengen Lo seceria dulu"
"Gue pengen Lo bahagia Al.."
"Stop mikirin semua orang sedangkan Lo sendiri nggak mikirin diri Lo sendiri"
"Lo capek, gue juga capek"
"Istirahat Al, sebentar aja.."
Lentera terus saja mengeluarkan kata kata dari mulutnya hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, lentera tertidur kala ia sudah letih dengan kata kata yang terus keluar dari mulutnya
Tepat pukul 5 pagi, ponsel lentera yang di taruh di nakas sebelah kasurnya berdering
Drrt drrt drrt
Lentera yang terganggu dengan suara ponselnya pun mengambil ponsel dan mengangkatnya
"Hm"
"Cepet bangun bego! Udah jam berapa ini?!"
"Baru jam 5"
"Baru Lo bilang? Baru?! Bangun kagak Lo?! Kita kita udah siap di markas, bentar lagi ke rumah Lo"
"Ian Baksakar, diem"
Hening, itulah yang di rasakan oleh lentera dan Ian yang sedang saling bertelepon, Ian yang ketakutan dengan suara lentera, dan lentera yang masih mengantuk
"Gue tunggu Lo lentera, bangun Lo"
Bukan, itu bukan suara Ian, itu adalah agler, sepertinya Agler merampas ponsel milik Ian untuk sekedar berbicara kepadanya
"Agler?"
"Iya ini gue, bangun Lo"
"10 menit"
"5 menit"
Lentera memutuskan sambungan telpon tersebut secara sepihak, jika di teruskan siap siap satu korban
Lentera turun dari tempat tidurnya, ia mengambil handuk lalu memasuki kamar mandinya, setelah 5 menit ia mandi, lentera kemudian menggunakan pakaiannya, setelah di rasa cukup
Lentera keluar dari kamarnya kemudian menuju lantai 1, ia menuju dapur untuk sekedar memakan roti panggang di baluri selai coklat, setelah di rasa cukup, lentera membuat beberapa roti panggang lagi
Lalu menaruh beberapa roti tersebut di beberapa kotak bekal, dan roti dengan selai strawberry di taruh di satu piring untuk Artemis
Lentera memasukkan kotak bekal itu di satu kantong kresek berwarna hitam, saat memasukkan kotak bekal tersebut ke dalam kantong, lentera mendengar beberapa klakson id luar rumah
Lentera kemudian keluar dari rumah menuju bagasi, mengambil motornya lalu menghampiri teman temannya, beberapa menit mereka berbincang sebelum menuju sekolah
"Lo masih ambil alih Ra?" tanya Ian
"Hm" deheman lentera keluarkan sebagai jawaban
"Tumben lama? Biasanya cuma dengan 1 jam aja" ucap Ian
"Apa jangan jangan karna lo kurang bunuh orang?" tanya Carlos menimpali
"Berapa?" tanya Arion
"Gue nggak bunuh orang" jawab lentera
"Lah? Tumben? Apa gara gara itu Lo masih ambil alih?" tanya Ian
"Mungkin" jawab Lentera
Tidak mungkin kan kalau lentera mengatakan yang sebenarnya? Sedangkan Al sendiri tidak pernah mengatakan apapun, tidak mungkin lentera yang mengatakannya, walaupun di suruh, Lentera tetap tidak akan mengatakannya
Setelah berbicara omong kosong, mereka pun pergi menuju sekolah, dengan geng Nereid yang sedari tadi cuma dengerin tanpa menimpali, dan geng Deimos yang sedari tadi mengoceh tak jelas
Pukul 6 mereka tiba di sekolah, mereka langsung menuju ke kantin tanpa menuju ke kelas dahulu untuk sekedar meletakkan tasnya, ini bukan ide Ian maupun anggota bar bar lainnya menalinkan ini ide lentera
Memang sengaja ia mengajak mereka semua ke kantin, bukan untuk membeli makanan tentunya, sesampai mereka semua di kantin, mereka langsung menuju meja yang sudah mereka anggap tempat mereka
Lentera langsung meletakkan bekal yang ia bawa di depan mereka semua, Lentera tau jika mereka semua belum sarapan, jadi sengaja teman yang baik [canda] lentera menyiapkan sarapan bagi mereka
"Makan" satu kata keluar dari mulut lentera
"Wiih tumben?" ucap Ian
"Kalau gak mau buang" ujar lentera acuh
"Iya gue makan njir" balas Ian
Mereka semua melahap makanan yang diberikan oleh lentera tanpa banyak protes, kecuali Ian yang tadinya protes, lentera memainkan ponselnya sambil sesekali melirik ke arah mereka semua
Dengan senyuman tipis muncul di bibir lentera, sangat sangat tipis! Kalau di lihat pun seperti tidak tersenyum, padahal ia sedang tersenyum
TBC!
HIDUP KADANG ADIL KADANG NGGAK SAMPE BANYAK YANG BUNDIR, KALAU BUNDIR NGGAK DOSA 90% MANUSIA BAKAL BUNDIR, KALIAN PERCAYA NGGAK? YAIYALAH ZAMAN SEKARANG MENTAL ANAK ANAK AJA UDAH HANCUR CUY! DARI KECIL UDAH HANCUR CUY! 'SEMANGAT' KATA YANG SELALY HADIR, TAPI APA? NGGAK ADA EFEK! CUMA KATA DOANG!
KAMU SEDANG MEMBACA
FORENET [ON GOING]
Teen Fiction[gabisa desk] Akun lama yang @STAURUSA udh ilang, JD gnti akun Zathar Jika ada kesamaan alur, tokoh dan lain lain, mohon di maafkan! Karena cerita ini murni dari otak saya sendiri! DON'T COPY MY BOOK