Alooo!! Gimana kabarnya niehh?? Apa kabaar??? Baik nggakkk??? Jangan lupa vote and coment ya!! Awas typoo!
HAPPY READING!
Tentu semua mata tertuju pada kedua gadis yang sedang berpelukan sambil berbincang
"dek! Gak usah Deket Deket sama mereka!" ucap Ghali
"Lo bukan Abang Artemis!" balas Neo
"Abang Artemis cuma ALESANDER BIRAVA PRAFATA!" ucap Ray {Grayson}
"Al adek gue! Adek sepupu gue!" tekan Ghali
Tentu semua yang ada di situ terkejut kecuali Artemis dan Ghali, terutama sang ketua, siapa lagi kalau bukan Agler
"Shit!" umpat Agler
Agler langsung mengajak Ashana adeknya untuk pergi dari sana, sebelum pergi tentu Ashana pamit terlebih dahulu kepada Artemis
"Dadah!!" teriak Ashana sambil melambaikan tangannya
"Dadah!!" teriak Artemis juga sambil melambaikan tangannya
/Skip rumah/
Ghali membuka pintu depan, lalu menaruh cemilan yang ia bawa, dan berjalan menuju sepupu sepupunya
"Gue perlu bicara sama Lo!" ucap Ghali sambil menunjuk Al
Ghali berjalan dahulu di ikuti Al yang kebingungan namun di tutupi oleh wajah datarnya, merasa ada yang tidak beres Brandon dan Adnan menyusul mengikuti Ghali dan Al, dan tentu semua yang ada di ruang tamu kebingungan namun mereka tepis semua pikiran negatif
Ghali memasuki kamar Al di ikuti oleh Al, namun sebelum Al menutup pintu tersebut, Brandon dan Adnan sudah melesat masuk terlebih dahulu
"Kalau ada masalah cerita baik baik, jangan pake emosi" ucap Adnan
"Lo sama Nereid udah kerja sama?" tanya Ghali to the point
"Kalo iya? Abang tau dari mana?" balas Al
Tentu Brandon dan Adnan terkejut, musuh yang selalu menganggu mereka kini bekerja sama dengan sepupu mereka?
"Gue ketemu ketuanya tadi" ucap Ghali
"Agler?" tanya Al memastikan
"Ooh, namanya Agler?" ucap Ghali mengangguk anggukkan kepalanya
"Ya, Agler" jawab al
"Tenang, mereka cuma balas Budi doang, karena udah nolong mereka pas mereka tawuran" lanjut Al
"Lo? Lo nolongin mereka?" tanya Brandon
"Kenapa Lo nolongin mereka?" ucap Adnan
"Mana gue tau kalau itu mereka, kalau mereka udah babak belur semua, kalau tau juga gak bakal nolongin" jelas Al
"Terus? Kok Lu mau mau aja kerja sama dengan mereka?" tanya Adnan
"Kalau nggak ada keuntungan, gue juga gak bakal Nerima bang" jawab Al sambil memutar bola matanya malas
Drrrtt Drrrtt
Terdengar suara deringan sebuah telepon, Tentu Adnan, Brandon dan Ghali menatap Al, hp mereka tidak mungkin berdering, karena hp mereka bertiga berada di ruang tamu, Al tidak langsung mengangkat telpon itu, ia terlebih dahulu menunjukkan siapa yang menelepon
Dan tertera nama 'Agler' pada telepon tersebut, ia tau siapa yang akan meneleponnya, tadi, kata Ghali, ia bertemu sang ketua kan? Agler kan? Dan memberitahukan bahwa Ghali adalah abang sepupu Artemis, sudah pasti Agler membawa Ashana, tidak mungkin Agler meninggalkan Ashana sendirian
Dan Artemis pasti akan keluar dari mobil, membantah ucapan Ghali yang melarangnya turun dari mobil, Artemis itu keras kepala, apalagi jika menyangkut para sahabatnya, Al mengangkat telpon itu
"Apa" tanya Al
"Lo Dimana? Kita mau ketemuan sama Lo!"
Bukan, itu bukan suara Agler, namun Al tau siapa itu, siapa lagi kalau bukan Neo?
"Gue di rumah" jawab Al
"Kita kesana ya? Ajak yang lain juga"
"Ya"
Belum mendengar ucapan Neo selanjutnya, Al memutuskan telpon itu secara sepihak, lalu ia keluar dari kamar tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Adnan, Brandon dan Ghali
"Mau kemana?" tanya papa Al saat Al tiba di ruang tamu
"Nungguin temen di luar" jawab Al
"Yaudah, kalau temennya udah sampe ajak masuk" ucap Mama Brandon
"Iya" jawab Al
Al keluar dari rumah, di ikuti oleh para sepupunya, 5 menit mereka menunggu, hingga terdengar suara deruman motor, tentu itu anggota Deimos dan Nereid
Anggota anggota itu, langsung memarkirkan motor mereka
"Masuk" ucap Al dingin
Anggota itu pun masuk, namun ada mata yang menatap Agler sedari tadi, tentu Agler menyadarinya, namun ia acuhkan, ia tak ingin membuat masalah di rumah ketua geng kerja samanya
"Permisi om, Tante" ucap Neo sopan saat melihat perkumpulan di ruang tamu
"Eh? Iya, temen Al ya? Masuk masuk" ucap Mama Al
"Hehe, iya Tante, izin masuk ya" jawab Ray
"Masuk ke kamar gue" ucap Al
Tentu mereka langsung masuk ke kamar Al, di ikuti oleh para sepupu Al, namun, Al pergi ke dapur mengambil beberapa cemilan dan minuman, setelah di rasa cukup, ia langsung menuju kamarnya
Berharap Agler dan Ghali tidak bertengkar, namun, saat Al memasuki kamarnya, kondisi kamar yang sudah berantakan akibat pertengkaran Ghali dan Agler, walaupun Agler hanya membalas sedikit
"Bang! Udah elah!" ucap Al
"Bang?" bingung para Anggota Deimos
Sebenarnya dari semua anggota Deimos, tak ada satupun yang tau kalau al memiliki sepupu
"Kalau mau bertengkar, keluar" ucap Adnan
Tentu pertengkaran itu berhenti, wajah Agler sedikit berdarah dan wajah Ghali sedikit lebam
"Baru gue rapiin loh ni kamar" ucap Al sambil menaruh semua yang ia bawa
"Sumpah! Lo punya sepupu bos?" tanya Carlos memastikan dan di balas anggukkan oleh Al
"Gue mau Lo berdua tanggung jawab! Beresin ulang kamar gue!" tegas Al
"Bukan gue yang salah! Salahin Abang Lo!" ucap Agler
"Lo yang duluan masuk ke kandang musuh!" kesal Ghali
"Gue gak masuk ke kandang musuh, gue masuk ke kandang temen" ucap Agler santai
"Udah udah! Beresin nih kamar!" tegas Adnan
Jika saja Adnan tidak mempertengahi mereka, pasti pertengkaran akan berlanjut, Agler dan Ghali membereskan kamar Al dengan Ghali yang masih kesal dan Agler dengan wajah datarnya
Aiiii! Moga sukaa!! Ada typo gak sieehh?? Maap kalau ada TnT
BERGULIR KE BAB SELANJUTNYA!
KAMU SEDANG MEMBACA
FORENET [ON GOING]
Teen Fiction[gabisa desk] Akun lama yang @STAURUSA udh ilang, JD gnti akun Zathar Jika ada kesamaan alur, tokoh dan lain lain, mohon di maafkan! Karena cerita ini murni dari otak saya sendiri! DON'T COPY MY BOOK