۝CHAPTER - 7۝

0 1 0
                                    

Alooo!!! Gimana kabarnya niehh?? Baik nggakk??? Jangan lupa vote and coment yaa! Awas typooo

۝HAPPY READING!۝


Jika saja Adnan tidak mempertengahi mereka, pasti pertengkaran akan berlanjut, Agler dan Ghali membereskan kamar Al dengan Ghali yang masih kesal dan Agler dengan wajah datarnya

Setelah semua di bereskan, mereka semua duduk di tempat yang mereka inginkan, sebagian di pinggiran kasur, sebagian di lantai dan sebagian duduk di sofa yang tidak terlalu panjang

"Sejak kapan Lo punya Abang, Al? Perasaan lo kagak pernah kasih tau dah" ucap Anggasta

"Sejak lahir lah!" jawab Artemis yang baru masuk

"Gak ngetuk dulu, mana sopan santun?" tanya Adnan

Mendengar pertanyaan Adnan, Artemis hanya cengengesan, kemudian ia duduk di sebelah Ghali

"Kok lu yang jawab? Gue nanya Abang Lo bukan Lo curut!" kesal Anggasta

"Abang Abang gue bukan Abang Lo! Sewot Lo!" tegas Artemis

"Ekhem! Lu sengaja gak ngasih tau kita?" ucap Zeroun

Tak ada jawaban dari Al, ia hanya diam diam dan diam, tak ada suara yang keluar dari mulut Al, hingga Artemis yang kesal dengan abangnya yang diam, ia mencubit pinggang abangnya

"Ssh! Sakit dek!" ringis Al

"Di tanya tuh di jawab! Enggak inget kata mama?!" tegas Artemis

"Iya, inget" jawab Al

"Nah itu Lo jawab! Giliran kita yang tanya diem Mulu Lo!" kesal Ian

"Hm"

"Mulai lagi!"

Kesal dengan Al yang diam diam dan diam, kini Brandon yang menceritakan sepupu sepupu Al termasuk dirinya

"Oooh gitu toh"

Al dari tadi hanya diam tidak bersuara ataupun melakukan gerakan apapun, beberapa menit ia hanya mendengarkan hingga ia melihat jam dinding

"Pulang, udah jam 10" ucap Al

"Yaelah! Baru jam 10 bos! Biasa juga jam 1!" jawab Carlos

"1"

"Baru bentar bos!"

"2"

"Sabar elah!"

"Ti-"

"Iya iya, kita pulang"

"Kenapa gak nginep?" tanya Adnan

"Boleh?" tanya Ray

"Ya" jawab Adnan

Mendengar jawaban Adnan, tentu mereka gembira dan senang, jarang jarang bisa menginap di rumah sang ketua Deimos, bahkan mereka belum pernah menginap di rumah Al

"Keluar" ucap Al

"Elah, bentar lagi" jawab Ian

"Ke.lu.ar" tekan Al

Aura yang di keluarkan Al mampu membuat mereka menciut kecuali , tanpa ba-bi-bu mereka langsung keluar dari kamar Al, Adnan, Brandon dan Ghali sudah keluar setelah Adnan memperbolehkan mereka menginap

Namun, berbeda dengan Agler yang masih berada di kamar Al seolah ia tak takut, ya emang gak takut sih

"Keluar" ucap Al masih sabar

"Gue tidur di sini aja" beritahu Agler

Setelah mengatakan itu, Agler langsung menaiki kasur Al yang ke 2, jadi kasur Al itu 2 tingkat ya ges!, Dan kasur yang biasa Al pakai itu kasur yang dasar dan kali ini Agler menggunakan kasur ke 2

Al hanya menghela napas kasar, ia menutup pintu kamarnya, ia tidak langsung pergi ketempat tidur, ia mematikan lampu kamar dahulu, jika kalian berpikir Al akan tidur, kalian salah besar! Tentu Al akan meretas sistem sistem apapun sebelum tidur

Mulai dari sistem bank, kantor polisi, penjara, perusahaan dan lain lain, terkadang ia bisa tidur terkadang juga tidak, tapi kebanyakan tidak

Al masih menatap layar komputernya yang berada di atas meja belajar dengan jarinya yang sibuk dengan keyboard, Agler sedari tadi hanya menutup matanya bukan berarti ia tidur, Agler hanya menutup matanya

Agler masih bisa mendengar jari jari yang sibuk menyentuh dan mengotak Atik keyboard, Agler hanya diam, beberapa menit ia masih tidak bisa tidur, Agler kemudian memutuskan untuk bermain hp saja dari pada bosan

"Kenapa Lo belum tidur?" tanya Al

Tak ada respon dari Agler, ia hanya diam sambil tetap bermain hp

"Gue tau Lo belum tidur" ucap Al

"Lo sendiri? Kenapa belum tidur?" tanya Agler balik

"Gue gak ngantuk, Lo?" jawab Al

"Sama" ucap Agler

jadi jangan heran jika mereka ber dua tidak tidur saat malam, walaupun tidak tidur, Al dan Agler tidak merasa lelah, cape ataupun mengantuk, mereka menjalani hari hari mereka seperti biasa

"Udah berapa lama Lo gak tidur?" tanya Agler memecah keheningan

"Keknya baru kemarin, kalo Lo?" jawab Al

"Baru sekarang, kemarin gue masih bisa tidur, ya walaupun cuma 1 jam" ucap Agler

"Kalo misal Lo di kasih pilihan, hidup tenang dan bahagia atau bisa tidur cepet?" tanya Al

"Hidup tenang dan bahagia" jawab Agler

Al diam, ia mencoba mencerna apa maksud jawaban Agler, hingga ia menyadari sesuatu, yaitu, hidup Agler tidak baik baik saja

"Keluarga Lo jahat?" tanya Al pelan

"Tau juga Lo" jawab Agler

"Gue cuma pengen hidup bahagia, tenang dan damai, gue juga pengen dapet kasih sayang, kapan gue bisa dapet itu semua? Kapan? Gue udah capek, gue capek" lirih Agler

"Hey, gue di sini, Lo bisa cerita ke gue" ucap Al sambil menghampiri Agler

Al membawa Agler turun dari kasurnya, ia membawa Agler di sofa, Al mencoba menenangi Agler yang sedari tadi menangis

"Gue yakin, Lo bisa cari kebahagiaan sendiri, gue yakin Lo bahagia, gue yakin itu! And kalau ada masalah Lo bisa cerita ke gue, gue siap jadi pendengar yang baik" ucap Al

Tangis Agler semakin menjadi jadi, untung kamar Al kedap suara, Al masih menenangkan Agler yang masih menangis, Al tidak tau kalau hidup Agler separah itu

Agler yang di kenal dingin, kejam dan cuek, saat ini terlihat rapuh karena kehidupan dan keluarganya, sungguh Al tak berniat mengingatkan Agler pada kehidupan dan keluarganya

Aloo!! Gimana ceritanya?? Ada typo gak sieh??

۝BERGULIR KE BAB SELANJUTNYA!۝

FORENET [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang