9

1K 173 56
                                    

"Mantan toloooool! Nggak tau diriiii!" Umpat Jingga ketika ia dan Shani baru saja keluar dari ruang perpus. "Tolooooooool!!!"

"Udah-udah."

"Udah-udah pala lo! Mantan lo ini nih belom ada sepuluh menit yang lalu nge-chat lo nyuruh dateng ke perpus, pas kita dateng malah disambut pemandangan dua onggok manusia gelendotan, pura-pura baca buku padahal... Ah, tai lah! Nggak usah deh lo balik-balik sama mantan lo yang goblok banget itu! Gue yang bukan siapa-siapanya aja pegel hati! Gondok banget sialan!"

"Yang kemarin-kemarin ngotot nyuruh gue balikan sama Ge kan lo, Jing."

"Anggep gue nggak pernah nyuruh!"

"Shan!-"

"-Anjing! Pelan-pelan kalo buka pintu! Ada orang goblok!" Tubuh Jingga yang semula masih berdiri di belakang pintu itu terdorong brutal akibat pintu perpus yang dibuka cukup keras dari dalam.

Nah, ini dia nih! si Gracia-Gracia lemot ini muncul.

"Shan, kok nggak bilang udah sampe?"

"Biar apa bilang? Biar nggak ketauan lo lagi gelendotan sama Anin? Sumpah ya lo kadal buntung, baru kemarenan anjir lo nyupang-bwwwpp!!!!"

"Kenapa nyuruh dateng?" Masih sambil membungkam mulut Jingga yang tak berkampas itu, Shani melempar pandangannya pada sang mantan yang kini malah tersenyum lebar tanpa dosa sambil mengapit totebag hitamnya.

"Kamu masih ada kelas, ngga?"

"Udah selesai."

"Mau pulang bareng?"

"-NGGAK USAH! Gak! Lo ga usah deket-deketin temen gue lagi! Mulai hari ini! Detik ini! Nggak usah lo ajak-ajak Shani pulang bareng, setan! Nggak usah mampir kosan! Shani balik bareng gue! Lo urus aja noh gebetan lo di dalem!"

"Hah?" Sebelah alis Gre terangkat. Masih tidak mengerti mengapa secara tiba-tiba Jingga jadi protektif begini. Gebetan apa? Gebetan yang mana? Jelas-jelas Jingga juga tahu bahwa Gracia sedang mati-matian berusaha untuk balikan dengan si mantan.

'Apaan banget, deh!' Batinnya meracau mengomentari Jingga.

"Yuk, Shan! Tinggalin nih mantan goblok lo ini!"

"Jing, apaan sih?" Tahu adegan-adegan di film romance, dimana si pemeran utamanya sedang diperebutkan oleh dua orang di tengah jalan? Satu tangannya ditarik Jingga, sementara satu tangannya yang lain sedang ditahan Gracia. Shani? Pasrah banget udah mukanya, tak ingin menanggapi.

Kalau bisa pura-pura pingsan, mending pura-pura pingsan deh sekalian. Agak malu juga rasanya ditontonin mahasiswa yang lewat.

"Lo yang apaan!"

"Ya apaan!" Gracia mulai sewot.

"Apaan lo?!"

"Elo yang apaan, Jing!"

"Elo, tolol!"

"Lah, kok malah jadi ngegas?!"

"Gue ngegas, karna elo tolol!"

"..."


Cklek!


Pintu perpus kembali terbuka dari dalam. Seorang mahasiswi dengan kacamata bulat bertengger di wajah baru saja menyembulkan kepalanya sambil menaruh jari telunjuknya di depan bibir.

"Sorry, gue nggak tau permasalahannya apa, tapi bisa pindah nggak? Ini di depan perpus. Ganggu yang lain."

'Anjiiiirrrr... Malu banget astagaaaaaa...' Batin Shani menepuk kening sambil berjalan agak cepat meninggalkan Jingga dan Gracia yang masih mematung di depan pintu perpus.

PUTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang