34

4.2K 395 14
                                    

.



























.


























.



























Keesokkan harinya

Andrian di buat bingung lantaran ketika bangun dia sudah berada dalam pelukan Alvian.

Seingatnya kemarin dia kan ada di kamar Kevin? Terus kapan dia pindah kamar?.

Dengan pelan Andrian singkirkan tangan Alvian dan turun dari ranjang, Andrian berjalan memasuki kamar mandi.

Selesai mandi dan berganti pakaian Andrian keluar kamar lalu turun ke lantai dasar.

Di sana Andrian dapat melihat bahwa ke 8 anak nya telah duduk dengan rapi di meja makan.

"Good morning papa" Sapa mereka ber 8 kompak ketika melihat Andrian datang.

"Morning anak²" Balas Andrian lalu duduk di salah satu kursi.

Tak lama kemudian Alvian datang dengan pakaian kerja nya dan duduk di sebelah Andrian.

Sarapan itu di mulai dengan khidmat tanpa ada nya percakapan.

Skip

Kini Andrian mengantar ke 9 kesayangan nya menuju depan mansion, dia tidak mungkin mengantar mereka ke sekolah.

"Ini uang jajan kalian, ingat hukuman kalian ya anak² manis" Ucap Andrian tersenyum sambil memberikan uang saku pada 3 anak nya.

Tak lupa dia juga memberikan uang saku ke 5 anak nya yang lain, jika yang 5 dapat uang saku penuh maka trio dewangga hanya dapat setengah nya.

Mereka pamit pada Andrian dan mengecup pipi Andrian secara bergantian.

Hingga kini tersisa Alvian dengan sepasang dasi yang belum di pakai dengan benar.

Andrian mendengus dengan tingkah Alvian, entah kenapa dia merasa suami nya itu terlalu kekanakan.

Tak mau membuang waktu Andrian merapikan dasi nya, namun sebelum dia pergi pinggang nya di rengkuh oleh Alvian.

Grep

Netra Andrian terpaku menatap Alvian, dirinya bingung dengan sikap Alvian yang mendadak seperti ini.

"Mana ciuman pagi ku?" Tanya Alvian tersenyum menggoda Andrian.

Andrian yang melihat hal itu hanya bisa merolling kedua mata nya dan mendekat ke Alvian.

Namun saat Andrian hendak memberikan ciuman pada Alvian, tiba² ia merasakan ada yang aneh dengan perut nya.

"Hmphh" Andrian reflek mendorong Alvian lalu menutup mulut nya dan berlari ke dalam mansion.

Alvian yang melihat tingkah Andrian merasa heran, niat mau nyusul tapi Andrian bakal ngusir dia.

Akhirnya dia pergi ke perusahaan dengan lesu di karenakan tidak mendapatkan ciuman pagi.

Poor Alvian

Kembali ke Andrian yang kini sudah memasuki kamar mandi dan tengah memuntahkan isi perut nya.

"Hoek.. Uhukk.. Hoek.. Ughh.. Hoek"

Andrian sudah tidak kuat rasanya, dirinya sudah lemas sekali.

Pusing kini juga menyerang kepala Andrian hingga membuat nya harus berpegangan pada dinding kamar mandi.

Huh? i Become a Papa? S1 (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang