37

3.9K 386 16
                                    

.




















.



























.



















2 minggu kemudian




























Sudah 2 minggu berlalu semenjak rumor itu beredar, namun nyata nya rumor itu tetap lah ada.

Hanya saja sudah ada pernyataan yang di buat oleh Andrian melalui unggahan pribadi nya.

Kini tiba lah saat bagi para murid untuk menghadapi ujian kelulusan baru kelas 9 dan 12.

Lalu ujian kenaikan untuk kelas 7, 8, 10, 11 dan ya lebih mengejutkan lagi Artha turut hadir di sekolah setelah 1 minggu menghilang.

Entah bagaimana dia bisa melepaskan diri, saat ini para murid sibuk pada ujian nya masing-masing.

Jadi kita pindah ke Andrian yang berada di rumah sakit, dia memutuskan untuk ke rumah sakit karena sudah tidak tahan dengan mual nya.

Tanpa dia duga ternyata dia bertemu dengan Reyhan di sana.

"Loh han, lo sakit apa?" Tanya Andrian menghampiri Reyhan dsn duduk di sebelah nya.

"Ga tau juga tapi belakangan ini gue jadi sensitif sama sering mual" Jawab Reyhan lemas.

Baru pagi tadi dia kembali memuntahkan cairan bening karena dia belum memakan apapun.

"Kok gejala nya sama sih?" Tanya Andrian lagi.

"Mungkin penyakit kita sama kali" Jawab Reyhan tidak ingin ambil pusing.

"Pasien atas nama Reyhan di mohon untuk masuk"

"Pasien atas nama Andrian di mohon untuk ke ruangan"

Kedua nya pun beranjak dari kursi dan pergi ke ruangan mereka masing-masing.

Ruangan Reyhan

Di sana Reyhan duduk berhadapan dengan dokter kandungan, loh kenapa kok dokter kandungan? Kan Reyhan tidak tau gejala apa yang dia alami.

Itu karena Reyhan suka search google dan kata google itu adalah tanda² awal kehamilan.

"Jadi apa keluhan nya tuan?" Tanya dokter kandungan.

"Begini dok selama 1 minggu belakangan ini saya merasa mual, lalu sensitif sama beberapa orang" Jawab Reyhan menjelaskan keluhan yang dia rasakan.

Dokter itu mengangguk lalu memberikan sebuah cup urine kepada Reyhan.

"Isi ini dengan urine anda lalu berikan pada saya" Ucap dokter kandungan itu dan di terima dengan baik oleh Reyhan.

Ia pun berjalan ke kamar mandi tak lupa menutup pintunya, dia pun mulai mengisi cup urine.

Skip

Reyhan keluar dengan membawa cup lalu meletakkan nya di meja, dia pun duduk kembali.

Dokter itu membuka laci dan mengambil salah satu testpack yang ada di sana, dia membuka bungkus nya dan mulai mencelupkan testpack ke cup itu.

Sambil menatap kearah Reyhan yang sepertinya tengah menyimak kegiatan yang dia lakukan.

"Jadi tuan Reyhan anda berharap hasilnya bagaimana? Positif? Atau Negatif?" Tanya dokter itu.

"Emm.. Sebenarnya saya belum yakin kalau saya bisa mengandung dok, apalagi saya ini pria tetapi bila di beri amanah saya berharap ada nya kehidupan dalam perut saya" Jawab Reyhan tersirat nada keraguan.

Huh? i Become a Papa? S1 (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang