⚠️21⚠️

10.6K 617 26
                                    

.





.





.















Malam hari pun tiba sudah saatnya kini bagi seseorang untuk menjalankan aksinya.

Malam hari adalah waktu dimana bagi penjahat untuk menjalankan aksinya, seperti pembunuhan ataupun pencurian.

Setelah selesai berbincang dengan seseorang itu, Raka keluar dari bangunan kecil.

Namun saat keluar Raka melihat gerak gerik mencurigakan dari seseorang, karena penasaran dia ikuti orang tersebut.

Hingga tibalah dia di suatu tempat yang di yakini nya itu adalah rumah kosong.

Raka jelas keheranan dong, buat apa orang itu malam² ke rumah kosong ini?.

Tetapi karena rasa penasaran nya jauh lebih tinggi, akhirnya dia ikuti terus orang itu.

Karena terlalu fokus Raka tidak menyadari adanya seseorang di depan nya.

Bruk

Tabrakan itu terjadi membuat Raka menahan kesal, dia pun langsung berdiri dan pergi meninggalkan orang yang menabraknya.

Urusan nya itu mengikuti orang misterius bukan untuk berhadapan dengan orang yang menabraknya.

Akhirnya Raka sampai di sebuah ruangan gelap dan pengap, karena tidak ada jendela bahkan ventilasi pun hanya ada 1.

Namun samar² dapat dia lihat adanya seseorang yang tengah di ikat di kursi, dengan mulut yang tertutup kain.

Raka pun menajamkan seluruh indra nya, demi mengetahui apa yang terjadi di sana.

"Apa ini orang yang kau maksud?" Tanya orang itu pada anak buahnya.

"Benar tuan"

Orang itu melihat targetnya yang duduk terikat, dengan mulut yang sudah tertutup kain.

"Berikan pisau itu" Perintah nya pada salah satu anak buah nya.

Raka diam mengamati apa yang di lakukan oleh orang misterius itu.

Setelah mendapatkan pisaunya orang itu membuka kain yang menutupi mulut targetnya dengan kasar.

Srek

"Shh bajing*n gila, apa yang kau lakukan pada ku" Desis pria yang terikat di kursi.

"Tidak ada, hanya saja anak buah ku dengar bahwa kau berani mengorupsi dana yang ku berikan" Pria itu dengan santai berucap.

Sedangkan pria yang terikat nampak terlihat tubuhnya menegang, dengan keringat yang sudah membanjiri keningnya.

Bahkan raut wajah nya saat ini pasti sudah terlihat pucat pasi, bagaimana orang di depan nya ini bisa tau?.

"Melihat wajah mu yang pucat berarti ucapan ku benar kan, baiklah mari kita mulai sesi penghukuman atas pengkhianatan yang kau lakukan"

Pria itu maju dengan seringai menyeramkan, Raka sendiri bisa merasakan hawa tidak mengenakkan.

Srek

Pisau itu di ayunkan untuk mengukir sebuah nama di lengan milik lawan nya.

Tak hanya di lengan bahkan pria gila itu telah mengukir di bagian lain, sedang lawan nya jelas hanya bisa menjerit pilu.

Karena merasakan kulitnya tergores oleh benda tajam, darah mengalir begitu saja.

Raka yang melihat itu sontak menutup mulutnya, dia merasa mual melihat adegan itu secara langsung.

Huh? i Become a Papa? S1 (END) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang