10. Tak ada yang salah

82 8 0
                                    


Seluet motor yang terlihat tak asing menghampiri Atama dari kejauhan. Ia kenal betul siapa pengendara motor tersebut.

Motor itu berhenti tepat didepannya yang berdiri di sepanjang trotoar. Ia membuka helmnya dan menatap Atama kesal.

"Anterin gw pulang, cepet."

"Kalo Lo bukan sahabat gw, udah gw lelang Lo."

"Udah gak usah protes, gini-gini gw bantuin Lo biar keluar dari rumah." Ucap Atama langsung membonceng di belakang.
"Jo.. Lo kenal pemilik Navasya grup gak?"

"Pemilik Navasya grup? Ayahnya Jibran gak sih?"

"Anak perusahaannya maksud gw, yang profitnya hampir setara sama perusahaan utama."

"Owh, yang lagi viral itu? Nama pemiliknya Shion Navasya kan?"

Atama tersenyum lebar dibalik helm yang diberikan Jovan tadi. Ia sudah menduga Jovan akan mengetahui anak itu.

"Heem, gw tadi ketemu sama orangnya."

"Kenapa Lo nanya tentang dia? Ada masalah?"

"Nggak, cuman gimana ya.."
"Gw cuma ngerasa anak itu bahaya tau gak, gw gak mau berburuk sangka sih tapi entah kenapa gw ngerasa dia ada niatan jauhin gw sama Jibran."

"..."

•🌻•

Atama menyerit heran, setaunya sang ayah sedang sibuk-sibuknya dikantor tapi saat ini mobil yang biasa ayahnya pakai terparkir disamping mobilnya.

Ia perlahan memasuki rumah yang sudah lama tak terpancar suasana kebahagiaan didalamnya. Ah ternyata baru kali ini atama menyadarinya, rumahnya kini berbeda.

Entah apa yang ada dibenaknya sampai mengingat hal tersebut. Jujur saja ia masih ingat seberapa hangatnya keluarganya dulu. Ibundanya yang selalu terlihat menunggunya dengan hangat sepulang sekolah. Ayahnya yang selalu bijaksana dan tegas dalam mengambil keputusan dan adiknya yang selalu merengek manja padanya.

Melihat kondisi rumahnya yang sekarang ia menjadi tak yakin akan bisa sehangat dulu, ia pun juga tak berniat memperbaiki hal ini.

Kakinya ia langkahkan menuju kamar sang adik yang terletak tepat di samping kamarnya.

"Aleon?"
"Kau didalam, buka pintunya kakak ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucap Atama sedikit gelisah.

Setelah selesai dengan urusannya tadi. Ia hanya memikirkan Aleon, berharap adiknya itu tak akan marah pada dirinya walau itu mustahil.

Ia hanya ingin memeluk tubuh ringkih sang adik yang sudah lama tak ia peluk. Ia ingin mengatakan semua kalimat penyemangat agar adiknya masih merasa tak sendirian didunia ini.

"Dek, Lo gak mau buka pintunya dulu?"

"Gw ngantuk kak, besok aja ya," Saut Aleon dibalik pintu kamarnya.

"Dek.."

"Please, gw butuh waktu sendiri."

Suara ketukan pintu ia hentikan, dengan perasaan bersalah Atama mulai mengucapkan salam tidurnya sesaat sebelum beranjak pergi dari sana.

"Kalo gitu gw balik kekamar dulu ya, selamat tidur adek."

•🌻•


"Bunda.. Atama kangen,"
"Kenapa Atama selalu ngerasa ga becus jadi kakak ya Bun."

Atama tertawa pelan, gila rasanya sekarang. Kepalanya berat, Atama bahkan merasa tak melakukan apapun tapi entah kenapa selelah ini.

Dibalkon kamarnya, ia sandarkan pundaknya pada bangku yang tersedia disana. Bisa saja sebenarnya ia langsung kekamar adiknya karena pada dasarnya balkon itu juga terhubung dengan balkon kamar adiknya.

Tapi enggan rasanya kaki itu beranjak dari sana. Setelah dialog singkat antara dia dan Aleon, Atama merasa adiknya itu tak ingin bertemu dengannya malam ini.

"Capek banget njirr gw rasanya, kenapa hidup gw gini banget ya." Ucap Atama memandang langit penuh bintang diatas sana.

Udara dingin semakin menusuk kulitnya. Berdiam diri dicuaca dingin seperti ini ternyata tak buruk juga baginya.

Ting..

/Atama, apa terjadi sesuatu?
/Kenapa harus melewati jadwal check up kamu minggu ini?

Dokter Juna rupanya..
Tapi benar juga hari ini ia bahkan tak sempat mendatangi dokter muda itu.

Ia pejamkan kedua matanya perlahan. Membiarkan suara notifikasi yang terus bergemuruh seakan ingin membangunkan Atama.

"Tuhan kenapa harus Atama."

°°°

~to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~to be continued

The Nareksa || Lee Haechan ft. NCT DREAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang