Bagian 09 : Rumah Pasca

144 20 9
                                    

Pada akhirnya Syila menginap di rumah Pasca, Syila sudah dibawa Zemi menuju kamarnya untuk di introgasi seputar kencan Syila dan Pasca.

"Gimana? Feeling gue kencann kalian lancar dan ada kemajuan?" tanya Zemira sambil ia juga menyambungkan vidio call dengan teman temannya yang lain

"Aaammmmmmppp" teriak Syila yang ditahan oleh bantall

"Rasanya pengen mengilang dari bumi seketika" kata Syila dengan berbinar binar

"Ada moment yang bikin jantung Syila dugem tapi ada moment keselnya juga" kata Syila

"Kalian berdua harus tau, yg nyuruh Syila nginep di sini yaitu abang gue. Keajaiban dunia sekali bukan" kata Zemi

"Terus abang gue nyuruh gue beli makanan buat Syila, minjemin baju tidur buat Syila, ini moment yang langka sih bener" lanjut Zemi

"Tuh kan berarti peluang Syila makin gede dong, bau baunya bentar lagi ada yang jadian nih" kata Fania di sebrang sana

"Jangan seneng dulu, bertahan ga sifatnya sampe besok" kata Aleta yang mematahkan kebahagiaan teman temamnya

"Gue rasa masih bertahan" kata Fania

"Abang gue konsisten orangnya" kata Zemi

"Ya bagus kalo gitu" kata Aleta

"Zem tapi kenapa tiba tiba sifatnya Aska berubah sama Syila? Kamu ga minta yang aneh aneh kan sama Aska?" tanya Syila yang baru terpikir

"Syilaku yang cantik, apa dengan gue yang mohon mohon, abang bakalan lakuin sesuai permintaan gue? Kalian tau sendiri kan bang Pasca gimana, jadi sifat dia berubah bukan karna gue tapi karna mungkin abang sudah menyadari kehadiran sosok bidadari yang harus dia jadikan pasangan hidup" kata Zemi dengan sok puitis

"Zem gue pen muntah dengernya" kata Aleta

"Samaa" jawab Fania

"Heh lo lebih parah, apalagi kalo udah bucin" kata Aleta

"Fania kalo bucin gatau tempat" kata Syila dengan tertawa

"Bilang aja kalian iri kann" kata Fania membela diri

"Ngapain iri, gue udah punya ka Green yang super duper bikin meleyot" kata Zemi pamer pacar

"Iya deh yang pada punya pacar" kata Aleta

"Kamu kenapa ga balikan aja sama Bintang Al" tanya Syila

"Males sama buaya" kata Aleta

"Siapa tau Bintang udah nyesel" kata Syila

"Gue cuma capek aja siklusnya dia minta maaf, tobat, ngulangin lagi, minta maaf lagi dan gitu terus" kata Aleta

"Tapi lo masih sayang?" tanya Zemi

"Rasa capek gue udah lebih besar dari pada rasa sayang gue sekarang" balas Aleta lalu langsung pamit menutup telponnya

"Gaiss..." kata Fania yang membalikan kamera nya ke depan dan ternyata sejak tadi ia sedang berada di rumah Langit dan disebrang Fania ada Bintang yang mendengarkan perkataan Aleta

"Gue mau ngomong Fan sama dia" kata Zemi

"Kak, Zemi mau ngomong sama lo" kata Fania memberikan ponselnya

"Kenapa?" tanya Bintang

"Kalo lo masih sayang dan mau berubah, gue mau bantuin lo kak, tapi ini kesempatan terakhir lo, kalo lo ngulang lagi kesalahan yang sama, bukan Aleta doang yang bakalan jauhin lo tapi gue juga bakalan kasih lo pelajaran, jadi tentuin pilihan lo, lo mau ngejar dia lagi atau berakhir kayak gini" jelas Zemi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pasca Bagaskara (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang