funfact: chapter ini ditulis waktu dengerin lagu Frank Sinatra - I Love You Baby jadi yah this chapter kinda terinspirasi dari itu lagu haha. anyway seperti biasa,
warning: harsh words, typos***
"Jadi mas-nya jadi volunteer bareng sama mbak Kiran?" tanya Mas Andi disela-sela kegiatan beberes ruangan admnistrasi yang dilakukan Hazmi.
"aduh mas, panggil Hazmi aja jangan pake mas. Saya lebih muda soalnya hehe," ujar Hazmi, "soal volunteer saya cuma mampir nemenin Kiran. Enggak sengaja nemenin sih. Saya tadinya ada janji sama Kiran eh terus Kiran bilang dia mau kesini, yaudah saya ikut mumpung enggak ada kegiatan." Hazmi melanjutkan menjawab pertanyaan.
Mas Andi mengangguk, "walah kirain Mba Kiran punya pacar terus diajak kesini. Jarang-jarang temen sekolahnya kesini, kalaupun ada cewek semua," ujarnya sambil bercanda.
Hazmi yang mendenfar gurauan itu hanya bisa tersenyum canggung, "eh bukan mas. Saya cuma temen sekolah aja."
Sisa waktu selanjutnya, mereka habiskan dengan sibuk merapikan berkas, menyusun buku-buku, menata meja hinhga memasang lemari baru.
"Ini ya kalau enggak ada Mbak Kiran sama temen-temennya, bubar udah panti ini, mas." Tiba-tiba Mas Andi membuka cerita ketika mereka beristirahat sambil memakan cemilan yang ditaruh Bu Ida.
Hazmi yang mendengar informasi itu langsung menatap Mas Andi penasaran, "kok bisa gitu mas?"
"Yah tiga tahun lalu, panti asuhan ini enggak punya sponsor mas. Yayasan udah enggak sanggup buat ngebiayain, tanahnya malah mau dinual buat jadi pertokoan. Saya termasuk yang harus pindah karena umur saya sudah sma kelas sepuluh waktu itu," Mas Andi menghela nafas.
"Situasi sulit mas waktu itu. Anak-anak yang sudah sma, diminta keluar karena panti enggak mampu ngebiayain lagi. Sisa yang smp sama sd. Waktu itu Bu Ida udah bingung banget karena dana terakhir cuma cukup buat sebulan.
Eh memang rencana Tuhan enggak ada yang tahu, tiba-tiba Mbak Kiran datang sama teman-temannya buat syukuran ulang tahun. Pas mereka tau situasi kondisi panti, Mbak Kiran minta orang tuanya buat beli tanah panti dan ngajak orang tua teman-teman mbak Kiran jadi donatur tetap disini. Makanya, kalau Mbak Kiran enggak ngerayain ulang tahun disini, enggak tau deh nasib kita semua gimana."
Penjelasan Mas Andi membuat Hazmi terdiam. Sejujurnya ia tidak menyangka kalau Kiran bisa mempunyai inisiatif seperti itu. Menyelamatkan sebuah panti di umur belasan, gila Hazmi bahkan masih sibuk main ps umur segitu.
"Saya pengen jadi kayak mbak Kiran Mas. Bisa bantu sesama dan ajak orang-orang buat ikut peduli. Makanya setelah lulus SMK dan diterima kerja, saya balik mengabdi disini jadi relawan," Mas Andi menutup ceritanya sambil tersenyum. Hazmi yang mendengar itu turut tersenyum dan mengangguk,
"Iya Mas, saya juga pengen bisa bantu sesama kayak Kiran."
***
Setelah satu jam berkutat merapikan ruang administrasi serta merapikan gudang panti, akhirnya seluruh pekerjaan selesai. Mas Andi pamit oergi keluar karena akan bertemu temannya sedangkan Hazmi, saat ini sedang duduk di ruang tamu panti sambil menatap Kiran yang sedang membantu anak-anak panti yang sedang mengerjakan tugasnya.
Tadinya, Hazmi menawarkan diri untuk membantu Kiran tapi ditolak gadis itu karena menurutnya Hazmi harus beristirahat setelah bekerja membereskan ruang admin panti. Hazmi sih menurut saja, lagian ia juga diminta Bu Ida untuk makan dahulu.
Menyaksikan apa yang Kiran lakukan sekarang, Hazmi kayak melihat seseorang yang sedang melakukan hal yang disenanginya. Wajah Kiran ceria dan penuh senyum. Tawanya juga tidak berhenti keluar saat berinteraksi dengan anak-anak panti. Entah kenapa tiba-tiba Kiran terlihat amat...cantik dan mempesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flipped
Novela Juvenil[SUDAH TAMAT] ....and i flipped over you. ini sebenarnya hanya kisah sederhana si miss popular SMA Neo Cultural dengan cowok yang.....sangat biasa saja. kita tidak pernah tahu kapan dan dengan siapa kita jatuh cinta. mirip kirana dan hazmi, mereka h...