bianglala

346 70 31
                                    

diantara semua chapter, aku paling semangat untuk posting chapter ini HAHA. seperti biasa,
warning: harsh words and typos

***

Hazmi dan Kiran menghembuskan nafas kuat-kuat setelah mereka masuk ke dalam salah satu kapsul bianglala.

"Anjir panas juga haha,"gumam Kiran sesaat setelah mereka duduk dan bianglala mulai berjalan.

Hazmi yang mendengar keluhan itu menatap datar Kiran dengan ekspresi 'kan udah gue bilang'. Kiran yang ditatap seperti itu hanya terkekeh tanpa rasa bersalah.

"Enggak apa-apa lah. Yang penting naik bianglala, masa udah kesini enggak naik bianglala?" ujar Kiran sambil mengedikkan bahunya. Hazmi cuma menggeleng, terlalu pasrah dengan Kiran.

Keduanya kemudian sibuk menatap pemandangan di luar kapsul dengan keadaan hening. Mereka menikmati keheningan yang muncul sebelum akhirnya suara kekehan Kiran memecahkannya. Hazmi menoleh dengan raut bingung,

"Kenapa ketawa?"

Kiran menggeleng masih dalam modeh terkekeh, "enggaaak gue lagi masih kepikiran aja lucu banget hari ini. Lo ngajak gue pergi dan akhirnya kita jadi pergi. Eh tau-tau disusul temen-temen kita. Udah bikin rencana segala macem biar enggak papasan, eh malah ujungnya main bareng. Udah hopeless kita enggak bisa main berdua sesuai rencana, eh ternyata kita sekarang naik bianglala cuma berdua dan berhasil ngeliat boneka singa." Kiran merangkum kejadian hari ini dalam satu kalimat panjang.

Hazmi yang mendengar kesimpulan itu akhirnya ikut terkekeh. Mentertawai takdir hari ini yang begitu lucu.

"Poinnya yang terakhir sih. Udah pasrah enggak bisa ngejalanin rencana, eh tetep berhasil. Yah walaupun meleset dikit dari rencana awal," uahr Hazmi menambahkan.

Kiran kemudian menatap Hazmi semangat, "eh gue jadi penasaran. Waktu awal lo ngajak kesini, apa alasan dan apa rencana lo?"

Hazmi yang ditanya tiba-tiba begitu langsung mengelus leher belakangnya malu, "hehe alasannya murni pengen ngasih apresiasi ke lo yang udah bekerja keras beberapa bulan ini. Gue inget, pertama kali kita ngobrol karena lo telat pulang abis ngerjain essay buat lomba. Terus lo lolos putri Kartini, berhasil ikut olimpiade ditambah lagi kegiatan di panti. Gue mikir, lo pasti butuh kegiatan yang cocok buat jadi hiburan ditengah aktivitas lo yang padat plus apresiasi karena lo udah bekerja keras tanpa berhenti buat banggain diri lo dan semua orang. Kalo rencana, enggak ada spesifik cuma mau ngajak lo main aja refreshing."

Kiran mengangguk lalu tersenyum menggoda Hazmi, "ciyeee peduli banget sama gue, suka ya?"

Hazmi terkekeh, "iya suka."

Kiran yang mendengar jawaban Hazmi langsung mengerjap kaget. Senyumnya memudar berganti dengan ekspresi kaget. Ia benar-benar tidak menyangka akan jawaban laki-laki di depannya. Maksudnya, Kiran tau selama ini Hazmi tidak pernah sungkan memuji dirinya. Beberapa kali ia mendengar lelaki itu memujinya cantik dan sebagainya tapi suka? Padahal kan Kiran hanya bercanda melontarkan pertanyaan itu tapi Hazmi malah menanggapinya serius.

Tawa Hazmi kemudian memecahkan lamunan Kiran. Membuat gadis itu kemudian menoleh pada sosok di hadapannya yang masih tertawa.

"Ekspresi kaget lo lucu banget aduh. Jadi inget Ais kalo lagi kaget persis lo deh ahahaha," Hazmi tertawa lebar membuat Kiran mendengus.

"Ih anjir gue sangka lo beneran suka gue tau," omel Kiran pada Hazmi. Bibirnya merengut, ada sepintas rasa keecewa yang hinggap di hatinya.

Setelah tawanya mereda Hazmi mengangguk, "emang suka kok."

Kiran kembali terperanjat kaget. Ia tatap Hazmi serius sedangkan cowok itu masih senyam senyum. Kecewa kemudian berganti perasaan berharap. Mungkinkah?

FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang