pengakuan kiran

641 96 7
                                    

hai. seperti biasa,
warning: harsh words, typo

***

Akhirnya selesai.

Masa pemusatan training dan pemilihan Putri Kartini telah usai. Seperti yang diharapkan, Kiran berhasil menjadi podium 1 dan akan memwakili provinsinya pada pemilihan Putri Kartini Nasional tahun depan.

Setelah 2 minggu tidak bersekolah, akhirnya Kiran kembali masuk. Sejak pagi, puluhan-bahkan mungkin ratusan-ucapan selamat telah dihaturkan padanya dari seluruh penghuni sekolah. Gila, bahkan Kiran merasa otot pipinya kaku karena terus tersenyum sepanjang pagi. Gisel bahkan sukses cekikikan meledek Kiran yang hampir setiap 5 menit sekali harus tersenyum, membalas ucapan selamat yang diberikan.

"Kata gue ada baiknya lo naik podium sekarang biar semua orang langsung liat lo dan ngasih ucapan," usul Gisel sambil masih tertawa, meledek Kiran yang sedang memijat pelan pipinya.

"Lo diem. Jangan mengejek gue lagi," ucap Kiran dengan nada penuh perintah-tentu saja bercanda-. Gisel semakin tertawa lebar.

"KIRANA CINTAKUUU SELAMA ATAS JUARA 1 NYAAAA." Dari ujung koridor kantin, tiba-tiba Sierra muncul dan langsung berlari menghampiri meja kantin Gisel dan Kiran. Saat ini memang sekolah sudah sepi karena jam sekolah telah berakhir 15 menit lalu.

Sierra lalu memeluk Kiran heboh, "AAAAA BANGGA BANGET SAMA BESTIE AKU GILAAA SOON TO BE PUTRI KARTINI NASIONAL INI SIH KATA GUEEE."

"Iya iya makasih, amiin. Tolong Ra, lepasin ini gue enggak bisa nafas. Aduh Ra, Gi tolongin gue," ujar Kiran yang masih dipeluk erat oleh Sierra. Gisel semakin tertawa melihat kedua temannya yang berpelukan layaknya teletubies. Kiran akhirnya hanya bisa pasrah menerima pelukan Sierra.

Setelah hampir 5 menit, Sierra akhirnya melepaskan pelukannya. Kiran langsung mengehal nafas lega tapi kemudian Sierra menepuk bahunya membuat Kiran berjengit.

"Apa nih mukul-mukul?" tanya Kiran tidak terima.

Sierra berdecak keras, "lu ya, enggak bilang-bilang kalo udah punya cowok. Lo anggap apa coba pertemanan kita, punya cowok diam aja," seru Sierra heboh.

Dua orang dihadapannya justru mengernyit kebingungan. "Lo punya pacar Ran? Sejak kapan anjir?" Gisel turut bertanya bingung.

Objek pembicaraan justru memasang wajah yang lebih bingung, "pacar? Kapan gue bilang punya pacar? Info darimana itu, kok gue enggak tau gue punya pacar?"

Gisel menempeleng pelan pelipis Kiran, "serius anjrit, lo punya pacar?"

Kiran terkekeh sambil merapikan rambutnya, "apasiiih gosip darimana itu. Kalo gue punya pacar kalian pasti orang pertama yang tau lah. Lagian gimana gue pacaran, gue aja kemana."

"Iya sih, tapi asli ya gue dapet info dari temen gue yang IPS 3, si Siska. Masa katanya lo ada pacar. Lo enggak denger Gi gosip itu?" tanya Sierra pada Gisel.

Gisel menggeleng, "Enggak. Kok lu tau aja sih Ra?" tanya Gisel bingung, yang ditanya justru berdecak keras.

"Duh ginilah punya temen pada ga up to date semua. Nih gue dikasih tau ada gosip jumat kemaren tau. Emang baru di spill kemaren banget. Lo, Kiran dianter pulang sama cowok. Tapi cowoknya siapa enggak ada yang tau makanya kayak ada 'gosip' lo ada pacar anak sini. Soalnya motor itu keluar dari parkiran, vespa item tapi kok ya enggak ada satupun yang ngaku beneran pacar lo?" Panjang lebar Sierra menjelaskan soal gosip Kiran, membuat dua orang dihadapannya mengernyit bingung. Tapi tatapan bingung Gisel hanya sementera, karena selanjutnya ia menatap Kiran penuh selidik.

"Ini terjadi kayaknya yang pas waktu lo bikin essay ya? Soalnya sebelum lo karantina kan balik sama sopir kalo enggak sama gue terus. Kecuali pas hari bikin essay," tanya Gisel serius.

Crap.

Kiran langsung menipiskan bibirnya. Nada interogasi dari Gisel tidak akan membuat dirinya mudah lolos. Lagian kenapa bisa ia lupa soal hal itu. Maksudnya bukan Kiran malu atau sama sekali tidak mau dilihat soal ia pulang bersama Hazmi, cuma dia malas kalau ada gosip begini dan harus capek-capek mengkonfirmasi. Untung saja 2 minggu kemarin dia izin sekolah jadi berita ini enggak bikin pusing. Walaupun gosipnya juga memang baru beredar minggu lalu.

"Lo yakin itu gue darimana Ra? Informan lo siapa deh?" Kiran berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Enggak usah ngalihin pembicaran Kirana Ayu, lo jawab aja ini beneran enggak gosipnya," ujar Gisel.

Sierra terkikik melihat Gisel yang menuntut jawaban sedangkan yang dituntut sedang berusaha mengalihkan pembicaraan. "Rendra sumbernya, dia liat lo waktu mangkal di Warung Eceu. Siapa yang enggak tau tas merah lo ini sih?! Makanya di cuma tau itu lo tapi yang bonceng siapa enggak tau," jelas Sierra membuat Kiran mengangguk.

"Jadi siapa Ran?" tanya Gisel lagi pada Kiran membuat gadis itu kemudian menggigit bibirnya gugup. Memori Kiran langsung memutar kilas balik kejadian pulang bersama Hazmi dua bulan lalu. Tiba-tiba ia teringat sesuatu,

"ASTAGA GUE LUPA BANGET GIMANA DONG?!"

Pekikan kaget dari Kiran sukses membuat Gisel dan Sierra terperangah bingung. Masalahnya ini persis kayak kesurupan, tiba-tiba banget histerisnya padahal tadi kayak orang gugup kepergok melakukan kejahatan.

"HAH LO LUPA APA?" tanya Sierra turut panik. Gisel memandang Kiran yang sibuk menepuki jidatnya sambil bergumam entah apa.

"Ran, lo lupa apa? bilang sini siapa tau kita bisa bantu," ujar Gisel sambil menghentikan tangan Kiran yang masih kenepuki jidatnya.

Kiran menatap kedua sahabatnya lalu menghela nafas. Ya, dia tidak bisa kabur lagi.

"Gue lupa, gue janji mau traktir Hazmi karena udah nganterin gue pulang 2 minggu lalu,"

Pengakuan tersebut sukses membuat Gisel dan Sierra melotot kaget.

-bersambung

-bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sierra

Sekian dan terima cash.

Wkwkw bencanda. Karena gabut, hari ini aku update hehe. By the way aku kemaren bikin few tweets what if Hazmi-Kiran di twitter aku @ halohira (ada di profil linknya, difollow juga boleh banget) sila mampir kalo kalian mau baca ya! Baru satu sih, rencananya potongan momen mereka kayak fake chat atau short story bakal aku share juga via twitter. Tapi tenang aku akan tetap namatin full storynya mereka disini kok hehe.
Teruuus oh iya aku lagi kepikiran juga sebenernya buat upload cerita ini berjadwal tapiii masih nyaman dengan waktu upload yang random kayak sekarang(milih waktunya asyik soalnya wkwk). Soo coba menurut kalian enak mana? Hasil vote aku pertimbangkan nih

Berjadwal
Random

Sekian cuap-cuapnya, ditunggu vote dan komennya. See you next chapter, bye bye!

FlippedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang