Setelah merampungkan kegiatan sarapan, mereka bertiga mulai membersihkan rumah dan menata taman depan. Sore telah tiba dan Victoria memberikan kode pada Josh untuk mulai menjalankan rencana mereka.
Sementara Victoria tengah membuat kejutan untuk adiknya, si pria muda mengajak Margareth pergi ke suatu tempat. Josh akan mengajak yang lebih muda ke beberapa tempat hingga tengah malam.
"Kita ke mana, Kak Josh?" tanya Margareth.
"Ikut saja. Aku ingin berkeliling sebelum kembali pulang," jawab Josh.
"Kak Victoria tidak diajak?" tanya Margareth lagi.
"Tidak-eh! Maksudku aku akan membelikan sesuatu untuknya. Itu mengapa aku hanya mengajakmu karena ini adalah kejutan untuknya," jawab Josh.
"Ah! Jadi seperti itu. Baiklah. Kalau begitu ayo, Kak."
Sementara dua orang pergi, kini di rumahnya, Victoria telah sibuk mengatur kejutan untuk yang lebih muda. Wanita itu memulainya dengan membuat kue dan beberapa makanan ringan. Dia begitu cekatan memasukkan berbagai bahan ke loyang.
Selagi menunggu kue yang dia masukkan ke dalam oven matang, Victoria menyulap ruang tamu menjadi lebih indah dengan beberapa hdiasan sederhana.
"Semoga Maggie menyukainya."
Dan di luar, Margareth dan Josh sedang bersenang-senang. Yang lebih tua mengajaknya bersantai di tepi laut. Lalu pergi ke pasar raya hingga tengah malam seperti apa yang telah direncanakan. Dan kini mereka sedang duduk di salah satu bangku yang ada di pasar malam. Dengan es krim di tangan mereka.
"Terima kasih untuk hari ini, Kak Josh. Aku sangat bahagia," ungkap Margareth.
"Bukan masalah besar. Sesekali aku harus mengajakmu ke luar lebih jauh untuk berpetualang. Berburu misalnya," balas Josh.
"Kau memang memliki jiwa petualang yang besar, Kak Josh. Kapan-kapan kita ajak juga Kak Victoria bersama kita, ya," pinta Margareth.
"Tentu saja. Dia pun harus ikut dengan kita."
Wajah Margareth kembali murung. Dan pria yang lebih tua menyadari perubahan wajah gadis itu.
Dia sentuh pundak si gadis. Kemudian bertanya, "Ada apa?"
"Kak, menurutmu jika aku meminta sesuatu pada Kak Vic, apa dia akan menurutinya?"
"Tergantung. Kau meminta apa darinya. Jika itu masih bisa dipenuhi oleh Victoria, kurasa itu tak masalah," ungkap Josh.
"Tapi, aku merasa tidak enak dengan Kak Victoria," balas Margareth.
"Jika aku boleh tahu, apa yang akan kau minta padanya?" tanya Josh.
"B-besok ulang tahunku. Dan aku hanya berharap bisa menghabiskan waktu dengan Kak Victoria. Tapi, aku tak yakin dia mau."
"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu? Victoria pasti mau. Apalagi ini untukmu yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri."
"Jika saja semudah itu aku memikirkannya. Tapi, beberapa hari kebelakang karena lebih sering memperhatikanku, Kak Victoria lebih sering sakit. Apa aku terlalu banyak meminta, Kak?"
Josh menggeleng, "Bukan salahmu. Sakit itu wajar. Kita hanya manusia biasa. Dan kita bisa bawa Victoria ke dokter."
"Aku merasa bersalah saat melihat wajah lelah yang Kak Vic tampilkan. Seolah aku merasa menjadi orang paling tidak berguna karena selalu membebaninya."
"Jangan pernah berpikir seperti itu. Manusia sejatinya memang harus memperjuangkan sesuatu, Maggie. Kau, aku, dan juga Victoria. Lelah itu wajar. Dan itu bukan karenamu," ungkap Josh.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Princess
FantasyKehidupan Victoria selama 4 tahun kebelakang baik-baik saja. Dia jalani kehidupan sebagai Rakyat Erden dengan tenang dan tanpa hambatan. Tapi semua itu berubah kala dia menolong seorang pria yang tanpa dia tahu bahwa itu adalah Raja dari tempatnya...