Setelah menghabiskan waktu beberapa jam di pekan raya, Victoria dan Margareth pulang ke rumah. Keduanya baru sampai saat tengah malam. Dan saat itu juga, Margareth meminta untuk menginap di tempat yang lebih tua. Karena jujur saja gadis itu takut tidur sendirian di rumahnya selama ini.
"Kak, boleh aku tidur di rumahmu?" tanya Margareth.
"Mengapa harus bertanya? Ini juga rumahmu, kan? Tidur saja di sini. Besok hari terakhir sebelum libur musim dingin. Kita harus pergi ke kebun teh sebelum matahari terbit."
"Memangnya ada apa?" tanya Margareth tak mengerti.
"Kau lupa, Maggie? Kita juga mendapat bonus penuh selama satu tahun."
"Oh! Kakak benar. Aku sampai melupakannya. Baiklah, aku tidur di sini ya?"
"Kau sudah menanyakannya berapa kali? Lagipula, sudah lama juga kau tidak menginap. Kamarmu juga masih sama seperti sebelumnya. Jangan lupa nyalakan perapian, aku rasa suhu semakin turun beberapa waktu ini," tegas Victoria.
"Tentu, Kak. Aku tidur dulu. Aku menyayangimu. Terima kasih untuk hari ini," balas Margareth sebelum memasuki kamarnya.
Gadis itu langsung tertidur. Margareth sering menginap di rumah Victoria karena di rumahnya sangat sepi. Dan gadis itu sering ketakutan ditengah malam karena mimpi buruk.
Dan jika tidur di rumah Victoria, dia tak menghawatirkan apapun. Karena jika ada sesuatu yang membuatnya mengalami mimpi buruk, Victoria akan langsung masuk ke kamar dan menenangkannya.
.
.
Keeesokan harinya, Victoria dan Margareth pergi ke kebun teh bersama-sama. Mereka melakukan tugas terakhir sebelum libur panjang. Mereka pun mendapatkan bayaran setahun untuk bekal selama berlibur.
Keduanya menikmati akan menghabiskan waktu liburan hanya di rumah. Karena mereka juga tak tahu harus pergi ke mana untuk menghabiskan waktu libur selama itu.
"Kak, apa yang akan kau lakukan saat liburan?" tanya Margareth.
Victoria angkat kedua bahu, "Entahlah. Di rumah saja, Maggie."
"Sebenarnya aku berencana pergi ke Zephyr. Kau mau ikut? Aku akan carikan tiket kapal untuk kita berdua. Kudengar jika Zephyr sangat indah saat musim dingin," ungkap Margareth.
"Aku pernah mendengarnya. Kurasa akan menyenangkan jika kita mengunjungi negara itu," balas Victoria.
"Perlukah aku carikan tiket untuk Kakak?" tanya Margareth.
"Jika ada, aku titip. Jika tidak, aku akan tetap di sini."
"Serahkan padaku, Kak. Aku akan membereskan masalah ini," ucap Margareth.
"Kau tidak butuh bantuan?" tanya Victoria.
Margareth menggeleng, "Aku akan mencarinya sendiri. Semoga saja kita segera mendapatkannya. Karena kita pun punya waktu libur yang terbatas. Dan itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin."
Seperti yang dikatakan oleh gadis itu, dia kini berpisah jalan dengan Victoria. Dan dia akan kembali sebelum makan malam. Walau wanita yang lebih tua menawarkan bantuan, gadis itu menolak karena dia akan mencarinya sendiri sambil berjalan-jalan
Jadilah kini Victoria kembali ke rumah sendiri. Wanita muda itu juga akan mulai mempersiapkan bahan untuk memasak. Karena Margareth inginkan sesuatu untuk dia makan.
Saat tengah sibuk mengeluarkan bahan, suara pintu diketuk.
"Siap—"
"Sore! Bagaimana kabarmu hari ini, Victoria?"
![](https://img.wattpad.com/cover/203901756-288-k901507.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Princess
FantasyKehidupan Victoria selama 4 tahun kebelakang baik-baik saja. Dia jalani kehidupan sebagai Rakyat Erden dengan tenang dan tanpa hambatan. Tapi semua itu berubah kala dia menolong seorang pria yang tanpa dia tahu bahwa itu adalah Raja dari tempatnya...