Josh bangun saat mendengar suara bising dari luar kamar. Suara antusias dari Margareth terdengar jelas. Sementara dia juga sesekali mendengar balasan dari Victoria.
Jadi pria itu membersihkan diri dan keluar dari kamar. Mengenal Victoria beberapa tahun, membuat Josh tahu kebiasaan wanita itu. Dia tidak suka seseorang memasuki dapur dalam keadaan masih berantakan.
"Sudah pulang? Apa yang kau dapatkan?" tanya Victoria.
"Kabar baik, Kak."
"Sudah dapat kursi di kapal?" tebak Victoria.
"Kakak benar. Dan kau tahu, aku mendapatkan dua kursi. Jadi kau harus ikut. Aku tak mau tahu," desak Margareth.
"Setelah memikirkan itu beberapa hari, kurasa tidak ada salahnya berlibur. Apalagi aku bersama adikku ini," balas Victoria.
"YAYYY! Kakak akan ikut," ucap Margareth seraya bersandar di kursinya hingga hampir terjungkal ke belakang.
"ASTAGA, Maggie. Hati-hati. Kau bisa terjungkal," seru Christian dengan tubuh besarnya menahan kursi yang diduduki Margareth.
"Untungnya kau ada di sini, Josh!" ucap Victoria lega.
"Kalian membicarakan apa memang?" tanya Christian.
"Pembicaraan biasa tentang liburan, Josh."
"Kalian akan menghabiskan waktu libur musim dingin ke mana?" tanya Christian.
"Ke Zephyr, Kak Josh," jawab Margareth.
"Pilihan yang bagus untuk menghabiskan waktu musim dingin. Tempat itu sangat indah saat musim dingin," tukas Josh.
"Oh iya, Kak Josh. Kau akan kembali hari ini?" tanya Margareth.
Josh mengangguk, "Ya. Aku akan kembali sekarang."
"Sarapan lebih dulu agar perutmu tak kosong selama perjalanan, Josh," celetuk Victoria.
"Kak Victoria benar, Kak. Udara dingin akan membuatmu sakit jika pergi dalam keadaan perut kosong," tambah Margareth.
"Kalian berdua benar. Aku akan sarapan di sini saja," balas Christian.
"Oh! Apa ayahmu ada di rumah?" tanya Victoria.
"Pastinya. Beliau sedang dalam masa pemulihan, Vic. Jadi Dokter pasti tidak memperbolehkannya ke luar hingga sembuh total."
Victoria seraya menyodorkan sebuah tas dengan beberapa kotak makan di dalam sana, "Ini untuk kalian berdua. Dan sampaikan salamku pada beliau, Josh."
"Terima kasih banyak, Vic. Ayah pasti sangat menyukainya," seru Josh.
Setelah menghabiskan sarapan, Josh akhirnya kembali ke istana. Berharap jika dia bisa langsung menemui Victoria setelah liburannya bersama Margareth. Pria itu pasti akan sangat merindukan mereka berdua.
*********
Setelah beberapa hari menenangkan diri, Josh akhirnya kembali ke rumahnya. Saat hendak masuk ke kamar, si pria bertemu dengan sang ayah yang sepertinya tengah mencari keberadaannya.
"Salam saya untuk Yang Mulia Raja Arthur," ucap Josh seraya menundukkan diri.
"Salam untukmu, Pangeran Christian."
Josh, sahabat baik Victoria dan Margareth. Dia adalah sang Pangeran Mahkota Erden. Christian Josephine, pria itu rela menyamar untuk bisa bertemu dengan mereka berdua setdiap bulannya. Dengan alibi ingin tenangkan diri, Christian berhasil dapatkan waktu libur beberapa hari setdiap bulan.
Pasangan ayah dan anak itu kini berjalan bersama-sama. Dengan Josh atau Christian yang kini membawa bingkisan yang dititipkan oleh Victoria.
"Bagaimana liburanmu, Christian?" tanya Arthur.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Princess
FantasyKehidupan Victoria selama 4 tahun kebelakang baik-baik saja. Dia jalani kehidupan sebagai Rakyat Erden dengan tenang dan tanpa hambatan. Tapi semua itu berubah kala dia menolong seorang pria yang tanpa dia tahu bahwa itu adalah Raja dari tempatnya...